Dark
Light

MIDC 2019: Ajang Kumpul Developer untuk Xiaomi, Mi Apps Berubah jadi GetApps

1 min read
September 5, 2019

Semenjak kehadirannya pertama kali di Indonesia, Xiaomi selalu mengadopsi konten lokal untuk dihadirkan pada setiap perangkatnya. Kali ini, Xiaomi mengumpulkan para developer, khususnya di Indonesia, untuk berkontribusi membuat aplikasi. Oleh karena itu, Xiaomi pun mengumpulkan para developer dalam sebuah acara konferensi yang diadakan di Jakarta.

Acara tersebut bernama Mi Developer Conference 2019 (MIDC 2019), yang merupakan kedua kalinya mereka adakan di Indonesia. Cukup banyak developer-developer yang datang pada acara yang dihelat pada tanggal 4 September 2019 di Ballroom hotel Ayana Midplaza. Bahkan, orang-orang yang berasal dari vendor smartphone lain pun juga datang ke acara ini.

MIDC 2019

Sayangnya, pada saat MIDC dihelat, sesi untuk media hanyalah satu jam pertama. Sesi selanjutnya merupakan acara tertutup untuk para developer.

Pada acara tersebut, terungkap bahwa pengguna MIUI, antar muka yang digunakan pada hampir setiap perangkat Xiaomi, memiliki 279 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Untuk Indonesia sendiri, MIUI memiliki lebih dari 24 juta pengguna aktif.

Xiaomi pun juga melakukan lokalisasi untuk aplikasi-aplikasi yang mereka miliki. Misalnya saja berita-berita pada browser dan juga aplikasi Mi Video. Tema juga menjadi satu hal yang mereka kedepankan untuk melakukan lokalisasi produk mereka.

Berbicara mengenai aplikasi, pada saat yang sama pula, Xiaomi mengganti nama toko aplikasi mereka. Saat ini, kemungkinan besar pengguna Xiaomi tidak akan lagi menemukan aplikasi yang bernama Mi Apps. Hal itu dikarenakan Mi Apps sudah berubah nama menjadi GetApps.

Getapps

Selain mengubah namanya, tampilan antar muka dari GetApps juga diubah. Hal tersebut dikarenakan semenjak Mei 2012, aplikasi ini sudah banyak digunakan. Sudah ada 220 miliar aplikasi yang telah didistribusikan oleh Mi App Store ke pengguna di seluruh dunia. Menurut Ivone Li, kepala GetApps, jumlah pengguna aktif toko aplikasi Xiaomi tersebut sudah ada 150 juta di lima negara utama.

Lima negara yang dimaksud oleh Ivone secara berurutan adalah Tiongkok, India, Indonesia, Rusia, dan Spanyol. Pengguna Getapps harian di Indonesia sendiri mencapai 1,7 juta orang dan jumlah itu naik 170% dari tahun sebelumnya.

Xiaomi pun menjanjikan pengalaman yang lebih baik buat para penggunanya. Hal ini dibuktikan dengan membagikan aplikasi berdasarkan kategori. Peringkat daftar aplikasi pun juga dibuat pada aplikasi Xiaomi tersebut. Ivone juga menjanjikan bahwa GetApps akan lebih simple, mulus, dan lebih baik dari sebelumnya.

Peringkat turun

Setelah sesi media selesai, kami pun mengadakan wawancara kepada salah satu perwakilan Xiaomi yang, sayangnya, tidak mau disebutkan namanya. Satu hal yang cukup menggelitik adalah peringkat Xiaomi yang kini turun. Bahkan menurut laporan IDC, pada kuartal kedua 2019 Xiaomi turun ke peringkat ke empat.

Perwakilan tersebut pun mengakui bahwa pihaknya memang tidak seagresif seperti sebelumnya. Pada kuartal pertama dan kedua, Xiaomi cukup berhati-hati dalam menentukan langkah mereka karena adanya perubahan internal. Mereka pun sedang menyiapkan strategi untuk melakukan efisiensi dan membawa produk lebih banyak lagi.

Dimas Galih W.

Tempat bertanya segala macam spesifikasi teknis, suka banget GCam, review gadget dan PC adalah koentji. Hampir 95% foto yang saya terbitkan menggunakan GCam.

TranSwap
Previous Story

Rencana Ekspansi TranSwap ke Indonesia, Hadirkan Platform “Cross Border Payment” untuk Bisnis

Next Story

ISFE Buat Divisi Esports untuk Satukan Pelaku Industri

Latest from Blog

Don't Miss

Ini Rahasia Performa Ekstrem Pada Smartphone Sejutaan POCO C75

Cuma punya budget sejutaan untuk membeli smartphone baru? Jangan khawatir,

Xiaomi Dorong Strategi Pembangunan Berkelanjutan Di Semua Sektor

Xiaomi baru saja memperkenalkan strategi pengembangan berkelanjutan barunya dalam acara