Sebagai aplikasi yang sangat populer dalam lingkup dunia kerja, Slack terus mendapat gempuran dari penantang baru yang datang dari nama-nama besar industri teknologi. Sebut saja Facebook dengan Workplace, WeChat dengan WeChat Enterprise, dan kini Microsoft dengan Microsoft Teams.
Microsoft mendeskripsikan Teams sebagai “chat-based workspace“. Teams bisa dinikmati oleh pelanggan Office 365 Business dan Enterprise, menjadi sentra kolaborasi terpadu yang menghubungkan informasi dari satu aplikasi ke yang lain.
Word, PowerPoint, Excel, OneNote, semuanya terintegrasi ke dalam Teams. Pengguna bisa saling berbagi dokumen, atau langsung mengerjakannya bersama-sama secara real-time. Integrasi dengan layanan pihak ketiga juga merupakan kunci utama kalau mau bersaing dengan Slack dan Workplace, dan di sini Microsoft sudah mengajak setidaknya 150 developer, termasuk nama-nama populer seperti Twitter, GitHub, Hootsuite, Zendesk atau Asana.
Microsoft tidak lupa menyertakan sejumlah bot guna memaksimalkan produktivitas pengguna. Aspek fun juga tak boleh dilupakan begitu saja, karena itu komunikasi dalam Microsoft Teams bisa disisipi emoji, GIF atau bahkan custom meme. Ketika sudah waktunya untuk berdiskusi secara serius, tinggal manfaatkan layanan Skype yang sudah terintegrasi.
Fitur keamanan juga diperhatikan, seperti misalnya enkripsi data secara menyeluruh. Selain lewat web, Teams juga tersedia dalam aplikasi Windows, Mac, Android dan iOS.
Saat ini Microsoft Teams sudah tersedia meski masih berstatus preview. Kira-kira awal 2017 versi finalnya akan tersedia untuk perusahaan yang berlangganan Office 365 Business dan Enterprise.
Sumber: Office Blog.