Apa yang dikabarkan sebelumnya tidak meleset. Di kota New York semalam (6/10/2015), Microsoft secara resmi mengungkap lawan duel iPad Pro, yaitu Surface Pro 4. Uniknya, tidak ada Surface non-Pro yang menemani seperti biasanya. Yang ada malah sebuah perangkat yang benar-benar baru bernama Surface Book.
Sebelum ini, kita tahu bahwa line-up dari Microsoft adalah Surface dan Surface Pro. Namun mulai kemarin, line-up tersebut berubah menjadi Surface Pro dan Surface Book. Bisa dibilang, kedua perangkat ini merupakan cara Microsoft menghadang Apple; Surface Pro 4 untuk menjegal iPad Pro, sedangkan Surface Book untuk beradu otot dengan MacBook Pro.
Untuk itu, mari kita membahasnya satu per satu.
Microsoft Surface Pro 4
Surface Pro 4 adalah penerus langsung dari Surface Pro 3 yang dirilis tahun lalu. Secara desain, tidak banyak yang berubah dari Surface Pro 4, hanya saja tebal bodinya kini menyusut menjadi 8,4 mm. Casing-nya masih terbuat dari magnesium, sedangkan bobotnya berkisar 766 – 786 gram (tergantung konfigurasinya).
Di sektor layar, Surface Pro 4 mengandalkan panel 12,3 inci beresolusi 2736 x 1824 (267 ppi). Layar ini dikemas dalam bezel yang cukup tipis, sehingga menimbulkan kesan bahwa hampir seluruh bagian depan perangkat adalah layar. Microsoft mendeskripsikan Surface Pro 4 sebagai tablet yang sanggup menggantikan laptop Anda. Microsoft bukannya kepedean, tetapi spesifikasinya memang mengamini klaim tersebut.
Ada beberapa konfigurasi yang bisa dipilih untuk Surface Pro 4. Konfigurasi yang paling standar dilego seharga $899, mencakup prosesor Intel Core M, RAM 4 GB dan SSD 128 GB. Buat yang tidak mau berkompromi sedikitpun, Surface Pro 4 juga hadir dalam konfigurasi seharga $2.699, yang mencakup prosesor Intel Core i7, RAM 16 GB dan SSD 1 TB. Semua prosesor yang digunakan adalah prosesor generasi keenam Intel, alias Skylake. Jadi wajar apabila Microsoft mengklaim performanya 30 persen lebih kencang daripada Surface Pro 3.
Info menarik: Microsoft Secara Resmi Umumkan Lumia 950 dan Lumia 950 XL
Namun bukan Surface namanya kalau tidak ada aksesori keyboard Type Cover yang menemani; versi terbarunya kini punya tuts yang lebih tebal dan dilengkapi sebuah sensor pemindai sidik jari. Di saat yang sama, Microsoft juga dengan bangga memperkenalkan versi baru dari stylus Surface Pen. Microsoft bahkan tidak segan menyebut Surface Pen lebih superior ketimbang Apple Pencil.
Di atas kertas, Surface Pro 4 terdengar menjanjikan, apalagi ia sudah menjalankan OS Windows 10 secara default. Menurut saya pribadi, keunggulan Surface Pro 4 dibanding iPad Pro terletak pada ketersediaan software – Surface Pro 4 bisa menjalankan Adobe Photoshop versi desktop, sedangkan iPad Pro mentok di Photoshop Fix yang baru dirilis belum lama ini.
Microsoft Surface Book
Seperti yang saya bilang, Surface Book sengaja dirancang untuk berhadapan langsung dengan MacBook Pro. Ini merupakan pertama kalinya Microsoft memiliki laptop buatannya sendiri. Namun karena masih mengusung label “Surface”, layarnya pun bisa dilepas dari keyboard untuk digunakan sebagai sebuah tablet.
Sekali lagi Microsoft tidak sungkan membandingkan perangkat barunya dengan besutan Apple. Dibandingkan MacBook Pro, Surface Book diyakini dua kali lipat lebih perkasa. Hal ini tidak mengejutkan, karena harga Surface Book sendiri berkisar $1.500 sampai $3.000, tergantung konfigurasi yang dipilih.
Akan tetapi spesifikasi saja tidak cukup menggambarkan keistimewaan Surface Book. Desainnya lain dari yang lain, mengandalkan engsel melengkung yang sangat kokoh untuk menopang layar dalam posisi apapun. Anda bisa menggunakan Surface Book dalam tiga mode: tablet, laptop dan canvas. Layarnya sendiri mempunyai ukuran 13,5 inci, dengan resolusi 3000 x 2000 pixel (267 ppi).
Info menarik: Microsoft Juga Umumkan Smartphone Murah, Lumia 550
Uniknya, saat berada dalam mode laptop, Anda akan memperoleh kinerja pengolahan grafis yang jauh lebih cepat. Kok bisa? Karena komponen kartu grafis Nvidia telah ditanamkan ke bagian keyboard-nya. Jadi idenya seperti ini: saat Anda hanya ingin membaca berita atau menonton video, lepaskan Surface Book dari keyboard-nya dan gunakan dalam mode tablet. Saat Anda hendak mengetik, mengedit video, bermain game atau mengerjakan tugas-tugas lain yang butuh kinerja keras GPU, tinggal tancapkan Surface Book ke keyboard-nya.
Anda juga bisa menempatkan posisi layar Surface Book dalam posisi terbalik – menyambung keyboard, tapi layarnya menghadap keluar. Mode yang dijuluki canvas ini sengaja dirancang ketika Anda hendak mengerjakan sesuatu menggunakan Surface Pen – karena tersambung ke keyboard, maka kinerja pengolahan grafisnya bisa lebih baik daripada saat dalam mode tablet.
Microsoft sendiri menyebut Surface Book sebagai “the ultimate laptop“. Julukan tersebut sebenarnya tidak berlebihan, karena Surface Book hampir mencentang seluruh kriteria sebuah laptop modern: desain tipis dan premium, trackpad berlapis kaca, layar sentuh beresolusi tinggi, performa gahar, baterai berdaya 12 jam dan konektivitas yang cukup lengkap. Bisakah ia menghadang MacBook Pro? Kita tunggu saja kehadirannya akhir Oktober nanti.