Apple punya Apple News, begitu juga Google dengan Google News yang baru saja dirombak bulan lalu. Sementara itu Microsoft setia dengan MSN News yang mulai terlihat kuno. Sadar betul kompetitornya kian serius menggarap platform beritanya masing-masing, Microsoft memutuskan untuk injak gas lebih dalam dengan melakukan transformasi besar, mengubah MSN News menjadi Microsoft News yang kini sudah bisa diunduh dari Play Store dan App Store, dua lapak aplikasi terbesar saat ini.
Di iOS dan Android, aplikasi Microsoft News datang melalui pembaruan di aplikasi MSN lama. Langkah ini ditengarai merupakan keputusan strategis untuk lebih bersaing dengan Apple News dan Google News, meskipun situs web MSN tidak benar-benar dihapuskan.
Dalam rilis persnya, pimpinan redaksi Microsoft News, Rob Bennett, menjelaskan bahwa aplikasi baru ini memungkinkan pengguna di negara terdukung untuk berlangganan topik-topik menarik tertentu, seperti keuangan, kebugaran, olahraga, politik, hukum, hiburan dan banyak lagi.
Disebut memiliki ruang berita portabel yang personal, Microsoft News menyuguhkan topik yang paling disukai oleh pengguna. Untuk melakukannya, Microsoft memperoleh bantuan dari teknologi kecerdasan buatan. Dan yang paling penting, ada tema malam yang memungkinkan pembaca untuk mengakses aplikasi di malam hari dengan mudah tanpa merasakan dampak tak nyaman di mata. Bahkan, aplikasi juga dapat menampilkan konten berita yang cocok dengan lokasi pembaca berada.
Microsoft News juga memberikan ruang khusus bagi pengguna untuk mengonfigurasikan pemberitahuan berita terbaru dan gulir tanpa henti untuk memperoleh berita dalam jumlah yang besar. Mesin baru yang diadopsi merupakan motor dari MSN.com dan aplikasi News di Windows 10. Dengan bantuan kecerdasan buatan dan editor manusia, teknologi ini mengurasi artikel, video, dan foto di lebih dari seribu penerbit yang berbeda dan 3.000 brand, termasuk USA Today, New York Times, FOX News, Washington Post, Guardian, Le Monde, Die Welt, El País, BBC News, dan Kyodo News.
Setiap harinya, penerbit-penerbit tersebut bakal mengirimkan lebih dari 100.000 konten berita yang dipindai oleh algoritma mesin AI untuk menentukan kategori, jenis topik, ketepatan waktu, dan bahkan potensi popularitas. Konten-konten yang sudah disaring kemudian diteruskan lagi ke lebih dari 800 editor manusia yang bekerja di 50 lokasi, antara lain di India, Jerman, Perancis, Meksiko, Kanada, dan Spanyol. Editor ini menggunakan algoritma tambahan untuk memasangkan foto yang sesuai dengan konten. Nah, berita-berita yang sudah dipilah akan dihantarkan ke pembaca sesuai dengan preferensi masing-masing.
Sumber berita Windows. dan gambar header Theverge.