Dark
Light

Microsoft Mencoba Menemukan Jati Dirinya Kembali dengan Windows 8.1

3 mins read
October 21, 2013

Microsoft meluncurkan update ‘raksasa’ untuk sistem operasi terbaru mereka Windows 8.1 secara serempak di seluruh dunia tanggal 18 Oktober kemarin. Dahulu dikenal dengan nama Windows Blue, Microsoft menjanjikan beberapa fitur baru untuk memudahkan para pengguna. Update ini juga seakan menjadi langkah Microsoft untuk menemukan jati dirinya lagi – kita bisa lihat dari tombol Start yang telah kembali.

Pada awal diperkenalkan, Microsoft mengklaim bahwa Windows 8 merupakan satu platform yang akan menyatukan tiga buah ‘dunia’ dalam satu wadah: PC, tablet dan smartphone. Namun pada dasarnya mereka adalah tiga tipe OS yang berbeda. Tentu saja sistem operasi ini tampak canggih dengan desain barunya, Live Tiles, dengan waktu booting yang sangat cepat. Sayangnya ada masalah pada tingkat kestabilan dan kompatibilitas. Microsoft mencoba mendengarkan apa yang konsumen butuhkan dan kurang lebih 12 bulan setelah peluncurannya, Microsoft meluncurkan Windows 8.1.

Update ini sebetulnya mengingatkan kita pada Service Pack yang biasa dirilis untuk menyempurnakan OS-OS pendahulunya – bahkan untuk Windows 7 sendiri Microsoft masih menggunakan konsep ini. Mungkin citra yang diberikan oleh tulisan ‘service‘ dan ‘pack‘ mengesankan bahwa versi sebelumnya adalah versi yang belum sempurna. Tetapi berbeda dari Service Pack, update Windows 8.1 adalah perombakan terbesar yang Microsoft pernah lakukan untuk sebuah platform yang bisa dibilang sama – baik secara fungsi maupun visual.

Satu hal yang menjadi fokus Windows 8.1 adalah peningkatan personalitas para pengguna. Layar Start kini bisa lebih bebas dikustomisasi dengan Live Tiles yang disajikan dengan pilihan desain dan warna yang lebih banyak, berbeda dengan Windows 8 yang tampak terpaku pada beberapa pilihan layout terbatas. Bagian ini bisa Anda akses dari desktop via ikon Start di kiri bawah layar. Dengan kembalinya bagian ini, Anda bisa mengakses Task Manager hingga Shut Down – bedanya, Anda harus menggunakan klik kanan pada mouse.

Terdapat pula tampilan app a la Apple dimana Anda bisa melihat seluruh aplikasi pada device. Kemudian dengan log-in menggunakan Microsoft Account, pengguna bisa mengkases Windows 8.1 dengan interface dan tampilan hasil kustomisasi mereka sendiri walaupun menggunakan perangkat yang berbeda. Tapi sejujurnya sebagai pengguna Windows 8 di PC, saya tidak pernah berlama-lama menikmati Live Tiles. Bagian ini memang terlihat apik, namun saya hanya sering menggunakannya sebagai fungsi search dan run.

Dalam acara peluncuran Windows 8.1 di Jakarta, sang Marketing Director Bernard Saisse memberi sebuah sambutan, “Dengan Windows 8, kami telah membawa inovasi bagi era baru mobile, optimalisasi layar entuh, serta gaya hidup yang selalu terhubung ke internet,” ia melanjutkan, “Kini Windows 8.1 meneruskan visi ini dengan memperluasnya hingga mencakup seluruh aktivitas yang dilakukan dari perangkat apapun, dari rumah, di tempat kerja, maupun di perjalanan. Windows 8.1 menghadirkan pengalaman yang lebih personal, dengan lebih banyak cara untuk menciptakan pengalaman baru yang lebih ekspresif dan sejalan dengan hidup kita.”

Perubahan yang lebih signifikan terdapat di dalam fungsi Windows itu sendiri. Integrasi adalah kata kuncinya: dengan 8.1, Anda bisa mengakses Skype, menonton TV di Xbox Video, mendengar musik streaming di Xbox Music bahkan hingga mencari resep Bing Food & Drink. Untuk bagian terakhir ini, Bing Smart Search menawarkan cara termudah dalam mencari dokumen dan info apapun dari internet. Ia menampilkan semuanya dengan anggun dan menyeluruh, dengan penyajian yang lengkap dan praktis. Fitur search dapat menemukan file apapun yang Anda cari, baik dokumen di PC, SkyDrive ataupun koleksi lagu di Xbox Music.

Beberapa hal lain yang terintegrasi adalah SkyDrive dan Windows Store. Kita sendiri sudah cukup familiar dengan kemampuan SkyDrive dimana Anda dapat mengakses dan mengedit dokumen melalui perangkat apapun. Dan dengan desain baru Windows Store, Anda bisa memilah dan memilih aplikasi berdasarkan beberapa kategori baru – salah satu yang di-highlight adalah New & Rising. Dengan integrasi ini pengguna juga akan selalu mendapatkan update app terbaru.

Semua ini memang terdengar canggih dan praktis untuk kebutuhan bisnis dan pengguna casual, namun bagaimana jika kita melihatnya dari kacamata developer, power-user dan gamer? Sang pemilik Steam sebagai platform distribusi software terbesar di dunia, Gabe Newell, telah memberikan opini negatifnya pada Windows 8 dan memutuskan untuk membuat platform open-source mereka sendiri. Bahkan mayoritas pengguna PC masih mempercayakan hidupnya pada Windows 7 – berdasarkan Steam Survey bulan September, pengguna Windows 7 masih mendominasi lebih dari 50%.

Saya sempat bertanya pada Microsoft mengapa hal ini terjadi dan apa strategi mereka agar pengguna Windows 7 beralih pada OS yang lebih baru ini. Microsoft memberikan alasan bahwa peralihan itu tidak mudah – apalagi di lini enterprise, dan Windows 7 masih menjadi versi Windows paling stabil saat ini. Sayangnya Microsoft belum bisa memberikan strategi pasti bagaimana mereka akan melakukannya. Saya hanya bisa berharap pendekatan yang mereka lakukan lebih bersahabat, baik untuk pengguna dan developer aplikasi, dan bukannya tiba-tiba mengumumkan akan ‘mengakhiri dukungan untuk Windows 7’ dan memaksa pengguna beralih ke platform baru.

Kemudian bagaimana dengan gamer? Seberapa jauh Microsoft akan mendukung hobi ini di dalam OS mereka. Ada sekitar satu miliar gamer PC di seluruh dunia, tapi saat Anda mengaktifkan app Games via Live Tiles, yang keluar adalah judul-judul game Xbox – bukannya permainan yang populer di PC. Mengapa demikian? Bayangkan jika kita tinggal di sebuah dunia dimana pemilik OS baru ini bisa menikmati setiap permainan – baik PC maupun Xbox – yang muncul di app Games Windows 8.1… sayangnya, kita tahu hal itu ‘sulit’ untuk terjadi.

Bahkan game terbaru eksklusif Windows 8 – Halo: Spartan Assault – makin memperparah kesan ini, seakan-akan berkata: ‘Anda tidak bisa memainkannya di OS selain Windows 8, upgrade-lah sekarang juga’.

Satu hal yang terlihat jelas: Microsoft mencoba merangkul semua lini, mobile dan PC dalam satu payung – padahal kita tahu mereka adalah ‘hewan’ yang berbeda. Microsoft harus mengerti bahwa identitas sistem operasi andalan mereka yang dicintai banyak pengguna bukan hanya tersaji melalui penampilan dan UI – tetapi juga fungsi dan kebebasan baik untuk pengguna dan juga developer app serta game.

Update Windows 8.1 tersaji gratis untuk Anda yang telah memiliki Windows 8, silakan kunjungi laman ini. Peluncuran Windows 8.1 dilakukan serentak di 230 negara dengan mendukung 37 bahasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Laptop Berbasis Android Lenovo A10 Resmi Diluncurkan

Next Story

CEO Kaskus Luncurkan Tororo, Situs E-Commerce Khusus Perlengkapan Bayi

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Berkat Chromium, Microsoft Edge Kini Tersedia di Windows 7, 8 dan 8.1

Janji Microsoft untuk menghadirkan browser Edge di luar platform Windows

Microsoft Solitaire Terpilih Masuk Dalam World Video Game Hall of Fame

Dibuka pada tahun 2015 di The National Museum of Play,