Dengan pesatnya perkembangan teknologi prosesor dan cloud, sudah bukan rahasia apabila komputer bisa ‘belajar’ tentang sesuatu, atau yang lebih dikenal dengan istilah kerennya, machine learning.
Machine learning sendiri bisa bermacam-macam bentuknya, mulai dari yang sangat sederhana seperti menyortir spam di akun email, sampai yang cukup kompleks seperti menerjemahkan percakapan secara real-time seperti yang ditunjukkan Skype Translator. Gampangnya, berbekal data yang dikumpulkan, komputer bisa lebih efektif dalam menyelesaikan masalah.
Hingga kini, ahli-ahli di bidang machine learning terus berupaya untuk meningkatkan kinerja algoritma yang dirancangnya, sehingga proses pembelajaran ini bisa berlangsung lebih cepat dan lebih akurat. Di saat yang sama, rupanya tim dari Microsoft Research berpendapat berbeda.
Ketimbang berfokus pada optimalisasi algoritma, mereka lebih memilih memperbanyak jumlah orang yang bisa mengembangkan teknologi machine learning ini. Caranya adalah dengan melibatkan orang-orang yang ahli di berbagai bidang, mulai dari bidang medis sampai bidang kuliner.
Info menarik: BUILD 2015 Hadirkan Visi Besar Microsoft Untuk Konsumen
Para dokter dan koki profesional tersebut tidak perlu menguasai bahasa pemrograman tertentu maupun pengetahuan spesifik tentang analisis data, Microsoft Research telah mengembangkan sejumlah tool agar mereka bisa mengajari suatu komputer, atau yang mereka sebut dengan istilah machine teaching. Sesuai namanya, machine teaching memungkinkan para ahli ini untuk menyumbangkan ilmunya secara langsung ke suatu komputer.
Manfaat dari machine teaching tool ini sangat luas. Sebagai contoh sederhana, seorang dokter bisa memanfaatkannya untuk memperkaya database medis suatu institusi kesehatan, sehingga proses diagnosis seorang pasien baru bisa berlangsung lebih cepat. Contoh lainnya, seorang koki bisa mengajarkan langkah demi langkah mengolah masakan yang menuntut berbagi kriteria secara sangat spesifik. Semuanya dilakukan tanpa mengandalkan bakat pemrograman tertentu.
Teknologi machine teaching ini memang masih dalam tahap awal pengembangan, akan tetapi sudah digunakan oleh sejumlah institusi terpilih. Berkat teknologi ini, berbagai aplikasi bisa memahami apa saja yang dikatakan maupun dituliskan penggunanya dalam bahasa sehari-hari.
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh tim Microsoft Research adalah mendemokratisasikan machine learning. Dan mereka beranggapan cara terbaiknya adalah dengan mengajak sebanyak mungkin individu tanpa terbatasi penguasaan ilmu komputer ataupun analisis data. Semakin banyak pengajarnya, semakin cepat proses belajarnya, dan semakin efektif pula penyelesaian masalahnya.
Sumber: Microsoft Blog. Gambar header: Artificial intelligence via Shutterstock.