Meta Luncurkan Tools Generative AI untuk Para Pemasang Iklan

Pengiklan di Facebook dan Instagram bakal bisa menggunakan generative AI dalam proses pembuatan materi promosinya

Tren generative AI dan keberadaan program seperti ChatGPT maupun Stable Diffusion membawa pengaruh besar terhadap industri konten digital. Proses pembuatan konten yang tadinya memakan banyak waktu dan melibatkan banyak orang, kini dapat disederhanakan dengan bantuan AI. Bahkan, Meta percaya tools yang sama juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan konten iklan.

Belum lama ini, induk perusahaan Facebook dan Instagram tersebut mengumumkan kehadiran tools generative AI yang dapat digunakan oleh para pemasang iklan di kedua platform tersebut. Meta menamainya AI Sandbox, dan ini akan menjadi lahan eksperimen Meta untuk menguji berbagai fitur generative AI dalam konteks industri periklanan.

Pada versi awalnya, Meta telah menyiapkan tiga fitur utama: Text Variation, Background Generation, dan Image Outcropping. Text Variation, sesuai namanya, memiliki fungsi untuk menciptakan beberapa variasi dari sebuah naskah materi promosi, yang kemudian dapat diekspos ke target audiens yang berbeda. Isi pesan utamanya kurang lebih sama, akan tetapi cara penyampaiannya berbeda-beda tergantung target audiensnya.

Background Generation di sisi lain berfungsi untuk menciptakan beraneka ragam gambar latar belakang untuk produk yang hendak diiklankan. Cara kerjanya sama persis seperti AI pembuat gambar secara umum, yang mengharuskan pengguna untuk mencantumkan deskripsi teks dari gambar latar belakang yang ingin dibuat. Harapannya, dengan keberadaan tools ini, para pengiklan bisa lebih mudah mendiversifikasi aset-aset kreatif mereka.

Terakhir, ada Image Outcropping yang dapat dipakai untuk menciptakan aset visual dalam berbagai aspect ratio, yang kemudian bisa dicocokkan untuk jenis kontennya — apakah itu untuk Instagram Story, Reels, atau untuk feed biasa. Tujuannya tidak lain supaya para pemasang iklan bisa menghemat waktu dalam mempersiapkan materi-materi promosinya.

via GIPHY

Dalam pengumumannya, Meta mengatakan bahwa AI Sandbox sejauh ini baru diuji bersama sekelompok kecil pengiklan. Mereka baru akan membuka aksesnya ke lebih banyak pengiklan secara bertahap pada bulan Juli. Meta pun juga sudah punya niatan untuk mengintegrasikan beberapa fitur AI Sandbox ke sejumlah produknya.

Peluncuran AI Sandbox ini datang hanya sebulan setelah CTO Meta, Andrew Bosworth, mengungkapkan bahwa perusahaannya sedang mengeksplorasi potensi pengaplikasian generative AI di bidang periklanan.

"[Saya] berharap kita akan mulai melihat beberapa di antaranya [komersialisasi teknologinya] tahun ini. Kami baru saja membentuk tim baru, tim generative AI, beberapa bulan yang lalu; mereka sangatlah sibuk. Ini mungkin area yang paling banyak menyita waktu saya, begitu juga dengan Mark Zuckerberg dan [Chief Product Officer] Chris Cox," jelas Andrew dalam wawancaranya bersama Nikkei Asia.

Seperti yang kita tahu, iklan merupakan salah satu sumber pemasukan terbesar Meta selama bertahun-tahun. Melihat tren generative AI yang seakan tidak terbendung, wajar kalau Meta berniat mengaplikasikannya ke 'mesin uang' utamanya.

AI sendiri sebenarnya sudah sejak lama diterapkan di berbagai produk Meta, termasuk platform iklannya. Pun begitu, keberadaan generative AI dan potensinya untuk dilibatkan langsung dalam proses pembuatan konten iklan semestinya dapat menciptakan peluang baru bagi Meta.

Via: TechCrunch.