3 March 2016

by Yoga Wisesa

Meta 2 Diklaim Sebagai Headset Augmented Reality Paling 'Immersive'

Meta 2 menyuguhkan field of view diagonal seluas 90 derajat serta display 2560x1440.

Augmented reality memiliki kisah perjalanan berbeda dari produk-produk VR yang segera tiba sebentar lagi. Pemain besar seperti Google (Glass) dan Microsoft (HoloLens) malah memutuskan untuk mengembangkannya secara lebih tertutup. Namun membahas headset AR, device terbaru racikan tim Meta memiliki potensi buat menjadi perangkat tercanggih saat ini.

Pada tanggal 2 Maret 2016 kemarin, developer asal Redwood City Kalifornia itu membuka gerbang pre-order Meta 2 Development Kit. Mereka mendeskripsikannya sebagai produk AR pertama yang mampu menyuguhkan pengalaman paling immersive, berbeda dari perangkat-perangkat sejenis. Meta 2 memungkinkan kita berinteraksi dengan konten dunia maya, sebuah terobosan di bidang augmented reality.

Menurut CEO Meron Gribetz, Meta 2 Development Kit merupakan 'produk baru paling penting semenjak Macintosh diperkenalkan'. Ketika Microsoft HoloLens menyajikan area hologram berukuran kecil, Meta 2 menyuguhkan field of view diagonal seluas 90 derajat serta display 2560x1440, dipantulkan dari LCD di visor ke mata. Melalui teknik itu, terciptalah gambar-gambar 3D stereoscopic beresolusi tinggi di 20ppd (pixels per degree), memastikan teks-teks mudah terbaca.

Hebatnya lagi, Meta 2 sanggup melacak posisi tanpa menggunakan sensor eksternal. Perangkat memanfaatkan algoritma mutakhir yang mampu menggabungkan gambar-gambar di sekitarnya dengan arah gerakan serta kecepatan pengguna, melalui kamera 720p dan IMU (inertial measurement unit). Tak sama seperti headset AR lain, Meta 2 tidak memerlukan proses kalibrasi atau pemetaan ruang. Ketika dikenakan, device segera mengetahui posisi Anda.

Sebagai fitur primadonya, headset memberikan kita keleluasaan untuk memanipulasi objek maya secara langsung menggunakan kedua tangan. Lalu kita juga bisa berkreasi serta saling berbagi konten digital dengan teman di satu ruangan, atau rekan yang terpisah jarak ribuan kilometer; sehingga pengguna dapat saling berinteraksi dan berkolaborasi.

Meta 2 DK merupakan jelmaan kedua dari device augmented reality mereka, didesain berbekal masukan-masukan dari hampir 1.000 perusahaan (developer, tester, sampai para akademisi). Headset diramu agar fungsinya fleksibel, dapat digunakan di beragam industri, dari mulai edukasi, pengobatan, sampai manufaktur.

Agar berjalan optimal, headset memerlukan sistem PC yang cukup mumpuni, antara lain prosesor Intel i7-3610MQ; kartu grafis Intel Iris Pro, Nvidia GT 650M, atau Radeon HD7970 (rekomendasi GTX 960 atau AMD 280); RAM 8GB, ouput HDMI 1.4, port USB 3.0 serta sistem operasi minimal Windows 8.1.

Meta 2 Development Kit dapat di-pre-order di situs MetaVision.com, ia dijajakan di harga US$ 950.

Sumber: Business Wire & MetaVision.