Banyak orang mempertanyakan keputusan Facebook yang memisahkan aplikasi Facebook Messenger dari aplikasi utama. Namun Facebook punya alasan tersendiri berdasarkan perspektif mereka.
Terbukti, memang tak semua orang keberatan dengan keputusan tersebut, per 10 November 2014 jumlah pengguna aktif bulanan Facebook Messenger diklaim mencapai 500 juta orang.
Tingginya angka pengguna aktif bulanan Facebook Messenger ini menjadi tolak ukur minat pengguna terhadap aplikasi ini. Hal ini juga mengubur suara-suara sumbang bernada protes yang sempat muncul ketika Facebook Messenger pertama kali dilepas ke publik Juli lalu.
Zuckerberg bahkan langsung turun tangan untuk meredakan gelombang protes yang dilemparkan oleh sejumlah pengguna. Menurutnya, dengan merilis aplikasi yang berdiri sendiri, pengguna dapat merasakan performa dan pengalaman yang lebih baik.
Info Menarik: Video Teaser Baru Dari Microsoft, Ungkap Event #MoreLumia Pada Tanggal 11 November 2014
Seiring waktu, tampaknya pengguna mulai dapat menerima alasan tersebut. Angka pengguna aktif yang cukup fantastis ini jadi gambaran yang sangat jelas bahwa pengguna mulai menyukai fitur-fitur yang ditawarkan oleh Facebook Messenger.
Terlepas dari kontroversi yang ada, Facebook Messenger memang menawarkan fitur yang fokus pada pengiriman pesan. Di aplikasi ini pengguna tidak dapat melihat status ataupun timeline dan newsfeed seperti aplikasi utama Facebook. Itu yang membedakan FB Messenger dan itu pula yang dipermasalahkan oleh pengkritik.
Facebook Messenger bekerja secepat SMS, tetapi mempunyai fitur-fitur yang lebih baik yang menawarkan pengalaman baru seperti stiker, video, suara, foto bahkan foto selfie, grup dan termasuk panggilan suara gratis.
Salah satu hal negatif yang dimiliki Facebook Messenger adalah penggunaan resource memori perangkat yang terbilang besar, dari pengalaman penulis, aplikasi ini tidak berjalan semulus yang diharapkan, khususnya di perangkat dengan RAM 512MB.
Di luar dari itu, Facebook Messenger harus diakui punya terlalu banyak kelebihan untuk diacuhkan. Saking ingin memberikan yang terbaik, Facebook bahkan merilis update setiap dua minggu sekali agar pengguna memperoleh performa apik dari Facebook Messenger.
Sumber berita Newsroom dan TheNextWeb.