Lewat mobil konsep Generation EQ, Mercedes-Benz sejatinya juga memperkenalkan sub-brand mereka yang didedikasikan untuk masa depan industri otomotif, spesifiknya mobil elektrik yang serba terkoneksi. Singkat cerita, EQ adalah perwujudan visi Mercedes-Benz sekaligus Daimler akan mobil elektrik.
Meski mobil versi produksi di bawah bendera EQ baru akan mengaspal pada tahun 2019, Mercedes ternyata sudah punya komitmen yang sangat kuat. Setidaknya dalam delapan hingga sembilan tahun ke depan, akan ada total 10 mobil elektrik dari EQ.
Ini artinya paling tidak satu model baru setiap tahunnya, dan memang rencana Mercedes-Benz persis seperti itu. Mereka pun juga punya rencana besar akan bisnis car sharing yang banyak melibatkan teknologi kemudi otomatis. Semuanya tengah digodok demi kematangan ekosistem yang ditawarkan EQ.
Meski DNA-nya masih Mercedes-Benz, mobil-mobil elektrik keluaran EQ nantinya akan mengusung eksterior dan interior khasnya sendiri. Namun sebelum itu semua bisa terwujud, Mercy harus memastikan ada permintaan yang cukup besar dari konsumen terlebih dulu.
Untuk itu, Mercy akan menerapkan strategi lainnya: di tahun 2020 nanti, semua model yang ditawarkan Mercedes-Benz akan tersedia dalam versi plug-in hybrid. Harapannya, ini bisa menarik minat konsumen yang belum pernah mencicipi kelebihan yang ditawarkan mobil elektrik, tapi di saat yang sama masih belum bisa move on dari mesin bensin.
Sumber: Car & Driver.