Dark
Light

Menuju Teknologi LTE-Advanced, Teknologi 3G Masih Jadi Investasi Utama Operator

1 min read
March 14, 2014

Dalam pertemuannya dengan para jurnalis tentang inovasi Ericsson di Mobile World Congress (MWC) 2014, Presiden Direktur Ericsson Indonesia Sam Saba menegaskan meskipun banyak operator sudah mulai bergerak ke arah teknologi LTE-Advanced (LTE-A), teknologi 3G yang ada tetap merupakan investasi utama operator seluler secara global. Ericsson juga memperkenalkan Radio Dot System, Smart Street Lighting bersama Philips, dan inisiatif laboratorium inovasi untuk Internet.org bersama Facebook.

Pernyataan Saba tersebut dikemukakan menjawab pertanyaan tentang kondisi teknologi telekomunikasi di Indonesia yang belum mengimplementasikan LTE. Menurutnya LTE sendiri diimplementasikan oleh banyak operator secara bertahap di kawasan-kawasan distrik bisnis yang padat dan meluas ke area lain dengan investasi yang bertahap. Kebanyakan kawasan data di dunia masih didukung oleh teknologi berbasis 3G dan dalam jangka panjang masih akan seperti itu.

Di Indonesia sendiri LTE rencananya baru bisa diterapkan oleh operator seluler paling cepat akhir tahun ini atau setidaknya tahun depan, sedangkan TD-LTE sudah mulai digelar layanan broadband Bolt per akhir 2013 lalu.

Ericsson menyebutkan tren ke depannya adalah peralihan dari LTE ke LTE-A yang lebih kencang dengan kecepatan teoritis 300 Mbps. LTE-A sudah mulai diterapkan di SK Telecom dan LG Uplus di Korea tahun 2013 dan CSL Telecom di Hong Kong awal tahun ini.

Selain perkembangan teknologi seluler, Ericsson juga menginformasikan perkembangan teknologi pendukungnya. Ericsson menghadirkan perangkat Radio Dot System, suatu small cell radio yang sangat compact dengan berat 300 gram dan sangat berguna untuk meningkatkan kualitas jaringan di dalam ruangan yang selama ini menjadi permasalahan besar bagi operator manapun. Tersedia untuk pasar umum di kuartal ketiga tahun ini, sudah ada beberapa operator seluler global yang berkomitmen mengimplementasikannya.

Ericsson juga bersinergi dengan Philips untuk menghadirkan solusi kombinasi tiang lampu jalan LED yang hemat energi dan base station yang menghemat tempat dengan nama Zero Site. Kombinasi ini merupakan model lighting-as-a-service untuk perkotaan bekerja sama dengan pemerintah kota.

Terakhir Ericsson bekerja sama dengan Facebook membangun laboratorium inovasi bersama untuk mendukung Internet.org. Inisiatif ini ditujukan untuk menjangkau orang-orang yang belum terhubung dengan Internet, terutama di kawasan Afrika.

Previous Story

BerryKitchen Dapat Kucuran Seed Funding Rp 500 Juta dari Angel Investor Network Indonesia

Next Story

D-Link Perkenalkan DIR-510L Sebagai Router Portable Tercepat di Dunia

Latest from Blog

Don't Miss

Signify Resmi Luncurkan WiZ Smart Lighting Pertama Kali di Indonesia

Brand pimpinan global dalam industri pencahayaan, Signifiy baru saja membuat

Laporan Ericsson 2024: Jaringan 5G Akan Mencapai 5,6 Miliar Langganan pada 2029

Pada pertengahan tahun 2024, Ericsson merilis laporan bertajuk Ericsson Mobility