9 August 2019

by Yoga Wisesa

Mengulik Kemampuan Galaxy Note 10 Sebagai 'Powerphone' Andalan Samsung

Kini seri Galaxy Note disajikan dalam dua pilihan varian: standar dan edisi plus.

Samsung Galaxy Note merupakan phablet (perangkat yang menyajikan titik temu antara smartphone dan tablet) pertama yang sukses secara komersial. Seri ini dari awal sengaja diorintasikan untuk mendukung kegiatan olah data berbasis pena digital. Maka dari itu, Galaxy Note tidak bisa dipisahkan dari S Pen dan teknologi Wacom. Namun seperti konsep phablet itu sendiri, Galaxy Note terus mengalami evolusi.

Diungkap di New York minggu ini, keluarga Samsung Galaxy Note 10 tetap disiapkan sebagai perangkat penunjang kebutuhan produktif. Device ini dikemas dalam sebuah paket 'padat dan lengkap' serbabisa: punya performa tinggi, kapabilitas fotografi mumpuni, kompatibel ke mode desktop, serta dibekali S Pen yang memperkenankan kita mencatat atau menggambar secara natural dan praktis langsung di layar.

Seperti biasa, Samsung tak pernah membuang-buang waktu demi menghadirkan produk barunya ke tangan konsumen, termasuk Indonesia. Bahkan hanya beberapa jam setelah peluncuran Galaxy Note 10, raksasa Elektronik asal Korea Selatan itu sudah mempersilakan media lokal untuk mencobanya langsung. Secara personal, satu hal paling menarik dari penyingkapan Note 10 adalah cara Samsung menyebutnya dengan istilah 'powerphone'.

 

 

Powerphone

Ada empat pilar konsep powerphone dari Galaxy Note 10, yaitu desain, produktivitas, fotografi dan kinerja. Di sana, Samsung mencoba memberikan segala macam hardware dan teknologi tercanggih yang bisa mereka temukan. Dan mungkin terinspirasi dari seri Galaxy S, kali ini Galaxy Note disajikan dalam dua pilihan varian: standar dan edisi plus.

 

Desain

Penampilan mungkin bukanlah hal pertama yang jadi pertimbangan orang ketika ingin membeli Galaxy Note. Sebelumnya, perangkat ini mengusung desain konservatif dan konsumen sama sekali tidak keberatan dengan hal itu. Namun tentu ada pembaruan menarik yang Samsung terapkan di Galaxy Note 10. Kamera depan kini diposisikan di punch hole, kemudian produsen menyuguhkan opsi warna bertema 'aura'.

Di aspek desain, perbedaan Galaxy Note 10 dan Note 10+ terletak pada ukuran layar (6,3-inci versus 6,8-inci) dan jumlah kamera belakang (triple versus quad camera), tetapi mereka berdua tetap memanfaatkan panel Cinematic Infinity Display yang terbentang dari tepi ke tepi, berjenis dynamic AMOLED yang turut ditunjang teknologi HDR10+ dan dynamic tone mapping. Fitur-fitur ini dimaksudkan agar layar mampu menghasilkan gambar-gambar cerah, mendekati aslinya, dan kaya akan detail.

Bagian terfavorit saya pada Note 10 ialah case berwarna aura glow. Saat membeli gadget, sejauh ini saya hanya memilih dua jenis warna: hitam atau abu-abu. Namun seandainya berkesempatan membeli Note 10, saya tak ragu untuk meminang varian aura glow-nya. Alasannya hanya karena efek permainan cahaya di permukaan punggung sangat memikat buat dilihat. Mungkin dari efek dispersi inilah kata aura diambil.

 

DeX dan S Pen

Diperkenalkan di era Galaxy S8, DeX disiapkan untuk mengekspansi kapabilitas smartphone supaya dapat menyuguhkan fungsi ala komputer desktop dan memperkenankan Anda menyambungkan keyboard, mouse dan monitor. DeX dibuat lebih simpel lagi sekarang, dan kini dibekali fitur plug-and-play. Sempat didemonstrasikan oleh marketing manager Annisa Maulina, Galaxy Note 10 bisa segera dibaca oleh MacBook ketika disambungkan via kabel. Segala konten phablet dapat diakses melalui window khusus. Selanjutnya, Anda dipersilakan mengelola file via copy-paste serta drag-and-drop.

Ketika terkoneksi ke PC ber-Windows 10, konten Galaxy Note 8 bisa dibuka lewat Quick Panel. Di sana, kita dapat menyimak notifikasi, menerima dan mengirim pesan, hingga melihat koleksi foto secara langsung di monitor tanpa interupsi. Mode DeX turut dilengkapi teknologi Samsung Knox untuk memproteksi data.

Seperti model-model sebelumnya, bagian favorit lain saya di Galaxy Note 10 adalah kehadiran S Pen. Berbincang-bincang dengan perwakilan Samsung, ia menjelaskan bahwa dari sensitivitas dan sisi konektivitas, unit S Pen di Note 10 tidak begitu berbeda dari Note 9. Tapi kali ini sang produsen menambahkan fungsi Air Action yang memungkinkan kita mengendalikan fungsi smartphone berbekal gesture - misalnya switch kamera dari belakang ke depan dengan gerakan mengangkat S Pen atau memutar untuk menggunakan fungsi zoom.

Betul, S Pen kini bisa bekerja layaknya tongkat sihir Harry Potter.

S Pen mampu mensimulasikan bagaimana alat tulis sesungguhnya bekerja dan sejauh pengalaman pengujian kemarin, saya sangat puas dengan kinerjanya. S Pen dan layar Galaxy Note 10 sanggup membaca tiap goresan dan tekanan secara presisi. Via aplikasi Samsung Note, Anda dapat membuat segala macam tulisan, corat-coret dan ilustrasi. Software ini menyediakan beragam tool gambar; dari mulai spidol, pensil, sampai kuas cat air.

 

Dukungan kamera buat kreator

Untuk keperluan fotografi, Galaxy Note 10 mengandalkan kombinasi kamera ultra-wide 16Mp f/2.2, sensor telephoto 12 f/2.1, dan lensa dengan aperture yang bisa berubah antara f/1.5, f/1.8 sampai f/2.4. Varian Note 10+ juga mempunyai kamera time-of-flight 3D.

Berbekal kombinasi dari semua itu, smartphone tak cuma bisa mengabadikan momen dengan kualitas memuaskan, tapi juga melakukan hal-hal mengagumkan: memindai objek dan mengubahnya jadi rendering 3D, memperkenankan kita membuat augmented reality doodle, hingga menerapkan efek-efek visual secara live saat merekam video (misalnya live bokeh atau mengubah latar belakang jadi warna monokromatis).

Di depan, Galaxy Note 10 dipersenjatai kamera wide 10Mp f/2.2 yang ditopang fitur auto-HDR serta mode malam. Lewat mode ini, Anda bisa mengambil swafoto di mana dan kapan pun, misalnya saat matahari sedang terbenam, di dalam ruangan temaram atau ketika hari sudah malam.

Selain fitur-fitur di kamera, para kreator juga pasti akan sangat mengapresiasi keleluasan yang diberikan Galaxy Note 10 untuk editing video secara on-the-go, termasuk rendering video 4K. Alternatifnya, Anda bisa mengunduh Adobe Rush buat mengakses segala macam perkakas penyuntingan dan semuanya dapat dikendalikan menggunakan S Pen.

 

Pre-order, harga dan ketersediaan

Gerbang pre-order Galaxy Note 10 sudah dibuka sejak kemarin, dan pemesanan paling lambat dapat dilakukan di tanggal 18 Agustus. Samsung menyediakan tiga opsi tier pilihan Note 10 di Indonesia:

  • Galaxy Note 10 256GB (aura glow, aura black) - Rp 14 juta
  • Galaxy Note 10+ 256GB (aura glow, aura black, aura white) - Rp 16,5 juta
  • Galaxy Note 10+ 512GB (aura glow, aura black, aura white) - Rp 19 juta.

Phablet baru Samsung ini rencananya akan mulai tersedia luas di tanah air pada tanggal 23 Agustus 2019.

-