Dark
Light

Mengoptimalkan Proses Validasi Ide

1 min read
February 23, 2017
Mengoptimalkan validasi ide

Setiap produk pasti dikembangkan untuk bisa menjadi berguna bagi masyarakat. Tetapi permasalahannya seberapa besar kebutuhan akan produk tersebut menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Belum lagi persaingan dengan produk yang sama dan di pasar yang sama, yang lebih dulu ada. Tentu ini menjadi sebuah pertimbangan sulit.

Lazimnya sebelum mengembangkan sebuah produk studi mengenai pasar dan pengguna menjadi sesuatu yang wajib dilakukan. Selain itu juga harus ada tindak lanjut yang mendukung validasi ide dan produk. Berikut beberapa cara yang mungkin bisa ditempuh untuk mengoptimalkan validasi ide dengan meminimalkan biaya pemasaran.

Kepada siapa akan menjual?

Pertanyaan ini wajib ditanyakan sebelum kita memutuskan membangun dan mengembangkan sebuah produk. Hal ini mungkin sudah banyak ditulis di banyak tips proses membangun bisnis, tapi memang itulah pentingnya. Sebelum produk jadi wajib dipastikan kepada siapa produk nantinya akan dijual. Permasalahan apa yang coba diselesaikan dengan produk tersebut. Semua itu harus diramu untuk menjadi bahan dasar pengembangan produk. Selanjutnya tentukan nilai lebih apa yang dibawa oleh produk. Apa yang membuatnya menjadi benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.

Memahami pengguna

Setelah berhasil menemukan pengguna seperti apa yang disasar selanjutnya bagaimana Anda memposisikan produk Anda. Setiap ide bisnis memiliki latar belakang pengembangan, tugas selanjutnya adalah memposisikan hal tersebut dengan kebutuhan pengguna sehingga produk Anda memang benar-benar pantas untuk dihargai.

Posisikan produk Anda sebagai sebuah solusi yang langsung bisa mengenai inti dari permasalahan yang dihadapi pengguna. Seberapa pun intensif Anda berpromosi, seberapa keras usaha untuk mengajak pengguna membeli produk Anda jika mereka tidak butuh, mereka tidak akan melirik produk Anda. Paling baik mungkin mereka akan mencoba, kemudian tidak akan kembali lagi.

Gunakan “cold email” untuk menghasilkan percakapan penjualan

Setelah mengetahui di mana Anda meletakkan posisi produk Anda selanjutnya strategi yang bisa ditempuh adalah dengan menggunakan cold email. Strategi ini digunakan untuk mengetahui dan menjaring pengguna awal Anda. Tentu dengan strategi.

Anda bisa melakukan eksperimen dengan menggunakan email ke beberapa calon pelanggan Anda. Buat secara random dan coba gunakan skenario dan variasi email yang berbeda. Misalnya di email pertama yang dikirimkan ke kelompok pengguna A gunakan skenario email bahwa produk Anda memiliki fitur X. Lakukan hal yang sama untuk kelompok pengguna B dan dengan skenario mengenalkan fitur produk Anda yang lain. Ini bisa menjadi senjata untuk menguji sejauh mana produk diterima dan fitur apa yang relate dengan calon pengguna Anda.

Lakukan review pada hasil dan terus lakukan improvisasi

Test, review, improve merupakan aturan dasar untuk tetap menjaga bisnis berkembang. Salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh bisnis di awal. Test dan review digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan strategi sebelumnya. Untuk improvisasi, sangat jelas, untuk mencari dan menemukan cara terbaik memahami pengguna dan memberikan produk terbaik bagi mereka.

Previous Story

Angin Segar dari Bank Indonesia tentang Lisensi Uang Elektronik

Next Story

LINE Diberondong Fitur Baru, Mention Teman di Grup, Foto 360 Derajat dan Berbagi File

Latest from Blog

Don't Miss

Indigo Impact Report 2021

Laporan DSInnovate: Dampak Program Inkubator dan Akselerator untuk Ekosistem Startup Indonesia

Menurut data terbaru yang dirangkum laporan e-Conomy SEA 2021, ekonomi
Jefrey Joe berbagi pengalamannya dalam membantu founder mencari dan mengeksekusi model bisnis

Mengupas Serba-Serbi Model Bisnis pada Startup

Startup tak melulu bicara soal merealisasikan ide menjadi sebuah produk.