Membangun sebuah perusahaan rintisan tidaklah semudah membalikkan tangan. Dalam perjalanannya, para pendiri perusahaan rintisan akan kerap merasakan hambatan di tiap kesempatan yang diperolehnya dan hal itu tak pernah mudah diatasi. Namun, adalah suatu ide yang buruk jika para pendiri berupaya untuk mengejar apa yang diperoleh “tetangganya”, dibanding dengan fokus untuk membangun startup mereka.
Memulai sebuah perusahaan sejatinya sama saja seperti mencoba untuk menekuk dunia dengan kehendak Anda dan penggalangan dana (fundraising) adalah salah satu penghalangnya. Namun, menggalang dana demi meraih kesuksesan dalam strategi akuisisi pengguna atau tonggak baru dalam hal teknis patut diperjuangkan, meski harus ditukar dengan rasa sakit. Sedangkan alasan untuk menggalang dana karena kompetitor bisa mendapatkannya, adalah alasan yang umum untuk melumpuhkan perusahaan.
Dikutip dari TechCrunch, Managing Partner di Founder Collective Eric Paley menyebutkan, “Saya sudah sering melihat ini terjadi pada perusahaan yang tampaknya ‘sukses’di kompetisi. Sukses di sini sering didefinisikan oleh perolehan pendanaan (dalam artian meningkat), bukan pelanggan yang puas. Pendiri menjadi terobsesi dengan besaran dan valuasi putaran pendanaan terakhir dari kompetitornya.”
Dalam kebanyakan kasus, hal tersebut merupakan langkah yang buruk. Seharusnya pendiri startup mengabaikan kompetitor dalam hal finansial ini, karena mereka akan menemukan dirinya menghabiskan waktunya, bukan untuk membangun startup mereka. Menurut Eric, ada enam poin yang harus diperhatikan pendiri ketika berkompetisi terkait dengan pendanaan.
Jangan mengandalkan pihak lain
Ketika harus menggalang dana, pendiri haruslah memiliki pandangan yang jelas bagaimana uang tersebut akan digunakan untuk menggerakan bisnis, bukan sebagai reaksi terhadap persaingan. Penggalanan dana bukan forum yang sah untuk berkompetisi, karena itu dapat memberikan pendiri pandangan palsu bahwa mereka menang atau tidak. Akibatnya pendiri melupakan validasi yang sah dalam menenangkan pasar.
Eric menekankan:
“Jangan tergantung pada pemodal usaha (venture capitalist), atau orang lain selain pelanggan Anda untuk validasi. Buktikan nilai produk Anda dengan traksi. Ingat, VC adalah pemodal, bukan peramal.”
Belajar dari fenomena yang telah terjadi
Fenomena nyata yang terjadi dengan Digg dan Reddit yang memulai dalam waktu hampir bersamaan dan mendapatkan pendanaan dalam jumlah yang berbeda. Reddit diakuisisi Conde Nast dengan nilai 10 hingga 20 juta Dollar, sedangkan Digg berhasil memperoleh 45 juta Dollar dalam empat putaran pendanaan. Meski banyak yang memprediksikan Reddit dihancurkan oleh pesaing mereka yang memperoleh pendanaan lebih baik, namun pada akhirnya Reddit lah yang berhasil bertahan.
Eric menjelaskan, “Apa Reddit akan sukses jika mereka menghabiskan sebagian besar siklus (bisnis) mereka untuk mengejar neraca keuangan Digg? Akan sangat mudah bagi Reddit untuk menggalang dana untuk melawan Digg, tetapi mereka memainkan permainan panjang, fokus pada pengguna dan pada akhirnya membuat dampak yang besar.”
Modal usaha sangat jarang menjadi kendala
Modal usaha memang dapat memecahkan beberapa hambatan, tetapi Eric juga menekankan bahwa uang bukanlah hal yang utama untuk menemukan pendakatan yang unik pada pelanggan. Para pengusaha pemula harus mengerti bahwa penggalangan dana hanya diperlukan jika mereka tahu itu bisa membuat perusahaannya menjadi lebih bernilai.
“Anda dapat mengarahkan atau mengemudiakan saluran yang Anda miliki dengan beberapa ribu dollar saja. Ketika fundamental Anda bekerja, menggalang dana adalah hal yang mudah untuk dilakukan,” jelas Eric.
Mengejar kesenjangan perlombaan dengan fokus pada keunikan yang dimiliki
Pendanaan harusnya hampir tak pernah digunakan untuk mengejar kompetitor, karena dapat menjadi distraksi yang dapat menghilangkan kunci penting wawasan pengguna yang dimiliki. Alih-alih mencoba untuk mengejar pesaing, ada baiknya jika pendiri berpikir tentang bagaimana menggunakan modal untuk melayani subset dari pasar yang dibidik.
Eric menekankan:
“Jangan gunakan uang untuk mengejar kesenjangan dalam perlombaan, gunakan untuk mengubah permainan. Jika modal adalah bahan utama untuk sukses, tidak ada startup akan memiliki kesempatan untuk melawan pemain lama yang didanai dengan baik. Namun, startups berhasil melawan mereka setiap hari dengan hanya sepotong modal.
Contoh nyata datang dari segmen media sosial, yang jelas sudah dimenangkan oleh Facebook. Meski demikian, Instagram, Snapchat, Twitter, Tumblr, Pinterest, WhatsApp, WeChat dan lainnya berhasil mengukir nila multi-miliar Dollar di pasar niche mereka. Ini bisa dilakukan tidak dengan menyalin Facebook atau dengan menyamai nilai pendanaannya, tetapi dengan memperkuat aspek-aspek kunci dari yang mereka punya.
Tirani Inkremental
Menurut Eric uang sebenarnya bisa menghambat startup, dan ia menyebut itu dengan tirani inkremental. Keadaan ini dapat terjadi ketika perusahaan mendapatkan pendanaan dan mempekerjakan VP yang telah lama ditunggu, yang kemudian mempekerjakan lebih banyak orang, dan meminta dana lebih. Hal tersebut dapat memperlambat perkembangan roadmap produk yang telah dibuat karena harus mempekerjakan lebih banyak orang.
Eric mengatakan, “Semakin besar kapal, semakin sulit untuk mengubah arahnya. Seringkali kecepatan yang Anda harap dapatkan malah terhambat karena pertumbuhan yang menyakitkan. Perlambatan tersebut diperparah ketika tim eksekutif tidak memiliki pandangan yang jelas tentang bagaimana menerapkan dana yang dimiliki.”
Venture capital dapat menjadi alat mempercepat pertumbuhan
Lingkungan pendanaan yang tidak jelas dapat menciptakan kebiasaan buruk. Ventures Capital sendiri sejatinya diciptakan sebagai alat, yakni sebuah hyperdrive, untuk mencapai tujuan yang spesifik. Menurut Eric, jika pendiri berada di tempat yang tepat, ia bisa dibawa pergi jauh dalam hal pertumbuhan usahanya. Jika tidak, bukan tak mungkin pula pendiri akan melenceng jauh dari sasaran mereka dan berada di luar jangkauan siapapun untuk diselamatkan bisnisnya.
Eric mengatakan hampir setiap CEO startup yang gagal menyalahkan kurangnya uang tunai terhadap kematian perusahaannya. Tak ada keraguan bahwa banyak startup tunduk pada keinginan pasar modal. Pada kenyataannya jika pendiri membuat pelanggan senang, mengembangkan model bisnis yang cocok dengan produk, dan bersabar, tak ada yang bisa mencegah untuk menggapai kesuksesan. Tak peduli seberapa besar pendanaan yang diperoleh pesaing.