Keputusan Opera untuk mengalihkan engine untuk browsernya dari Presto (yang buatan sendiri) ke WebKit mulai menghasilkan konsekuensi. Seperti diungkapkan Ars Technica yang menyitir Digi.no, setidaknya 90 pekerja Opera kehilangan pekerjaannya di mana separuh di antaranya adalah pengembang. Kebanyakan dari mereka meninggalkan Opera di kuartal terakhir 2012.
Opera menyebutkan bahwa para pekerja ini meninggalkan pekerjaannya secara suka rela, bukan karena program pengurangan kerja (lay-offs), dan mereka menawarkan severance package (semacam golden shake hand) dan dukungan untuk mereka yang memilih keputusan ini. CEO Opera Lars Boilesen menyebutkan bahwa memang dengan keputusan penggunaan WebKit ini perusahaan memiliki sumber daya dua kali lipat untuk sisi desktop dari yang dibutuhkan.
Boilesen menegaskan pula bahwa pengembangan browser Opera ke depannya akan difokuskan untuk tampilan antarmuka dan fitur-fitur lainnya.