Sebagai pameran teknologi tahunan paling besar di planet Bumi, Consumer Electronic Show adalah tempat lahirnya berbagai macam terobosan-terobosan unik di ranah tersebut. Khusus di kelas PC portable, real-time ray tracing menjadi sorotan. Fitur grafis yang diujungtombaki Nvidia lewat kartu grafis GeForce RTX itu akhirnya melakukan pendaratan di laptop.
Kehadiran RTX di notebook memang boleh dikatakan sebagai ‘keajaiban’ teknis. Meski demikian, masih ada banyak kapabilitas inovatif yang diungkap para produsen PC di CES 2019. Dan selama MSI berkiprah di ranah penyediaan laptop, mereka terus berupaya untuk menjadi brand pemecah rekor: dari mulai menyediakan laptop ber-keyboard mekanis hingga notebook bersertifikasi VR ready pertama. Tapi produsen juga menyadari, bukan hanya aspek hardware saja yang memengaruhi pengalaman penggunaan.
Satu fitur krusial baru yang MSI bubuhkan tetap berkaitan dengan Nvidia GeForce RTX. Efek dari keberadaan GPU berperforma tinggi di perangkat bertubuh ramping ialah cepat meningkatnya temperatur, apalagi hardware-hardware tersebut diposisikan secara rapat. Nvidia memang sudah mengajukan GPU alternatif berdesain Max-Q, tetapi solusi penanggulangan panas betul-betul bersandar pada kemahiran dan pengalaman produsen PC sendiri.
Cooler Boost Trinity+
Versi ‘plus’ ini merupakan varian generasi selanjutnya dari sistem pendingin yang Micro-Star International spesialisasikan pada perangkat-perangkat bertubuh ultra-thin, khususnya seri gaming GS. Cooler Boost Trinity+ d dapat Anda temukan pada dua laptop terbaru, GS65 dan GS75 Stealth. Di sana, MSI memanfaatkan tiga kipas dengan bilah berdesain Whirlwind yang sudah menjadi andalan mereka selama beberapa tahun, dipadukan bersama enam sampai tujuh heat pipe.
Kipas ‘puting beliung’ ini dirancang agar efektif meniupkan angin meskipun ukurannya tipis. Berdasarkan info beberapa waktu silam, fan mempunyai diameter 29mm dan masing-masing bilah hanya berketebalan 2-milimeter. Alex C.Y. Lin selaku perwakilan product marketing department menjelaskan pada saya bahwa dalam membuat kipas, mereka memilih bahan plastik berkualitas karena lebih ringan dan seimbang, serta lebih pas diaplikasikan pada perangkat berdesain tipis ketimbang fan bermaterial logam.
MSI App Player
Setelah di-tease pada para pengunjung Computex 2018, MSI App Player resmi diluncurkan di bulan Agustus 2018. Ia merupakan cara sang perusahaan PC Taiwan menginfiltrasi pasar game mobile yang kian populer berkat esports serta battle royale, tanpa perlu menyediakan smartphone atau tablet. MSI App Player sejatinya adalah software untuk menjalankan aplikasi-aplikasi mobile, dikembangkan secara kolaboratif bersama BlueStacks.
Tapi berbeda dari ‘app player‘ mobile buat PC lainnya, MSI App Player memperkenankan fungsi-fungsi permainan terintegrasi ke fitur-fitur krusial di laptop, terutama yang berhubungan dengan kendali. Melaluinya, user tak hanya dibebaskan mengustomisasi kontrol dan memanfaatkan keyboard serta mouse, namun sistem pencahayaan RGB juga dapat merespons kejadian di permainan.
Tentu saja dukungan hardware canggih di laptop sangat membantu penyajian konten. Kombinasi antara komponen high-end dan MSI App Player memungkinkan game tersaji semaksimal mungkin. Gaming laptop MSI punya performa kira-kira enam kali lipat dari smartphone kelas flagship, dan kabarnya memperkenankan app player menjalankan delapan permainan sekaligus.
Amazon Alexa
Di luar mouse dan keyboard, tersedia banyak sekali pilihan sistem input gaming untuk komputer personal. Namun tersedianya dukungan asisten digital Amazon Alexa berpeluang membuat proses pengendalian permainan jadi lebih simpel lagi. Menurut MSI, suara ialah metode paling simpel dan intuitif bagi manusia buat berinteraksi. Alexa sendiri disiapkan akar kita bisa mengakses sejumlah fungsi game via suara, terutama di judul-judul populer.
MSI juga meramu agar sistem Mystic Light RGB bisa tersinkronisasi dengan Alexa untuk menyampaikan notifikasi permainan. Namun buat sekarang, Amazon Alexa di perangkat MSI baru tersedia di wilayah Amerika Serikat. Dan dalam pemakaiannya, pengguna perlu mengucapkan perintah suara secara jelas, harus bersih dari ‘asken-aksen tertentu’.
Creator Center
Beralih ke ranah penciptaan konten, Creator Center adalah aplikasi yang dirancang untuk mengoptimalkan pengoperasian software-software kreasi. Creator Center memiliki beragam opsi kustomisasi, juga mempersilakan kita mengutak-utik DPI, RGB di layar, output suara, hingga menentukan skenario penggunaan. Fungsinya mirip seperti MSI Dragon Center, tetapi ia dikhususkan untuk seri Prestige.
High-Dynamic Range
Salah satu fitur yang bagi saya paling menarik, tapi malah tak banyak dibahas oleh produsen. Ketika laptop gaming ber-HDR mulai bertebaran di CES 2019, di venue MSI, teknologi ini pertama kali dibawa oleh notebook kelas pro Prestige P65 Creator. High-dynamic range di P65 disuguhkan bersama layar ultra-HD 3840x2160p, diusung demi memaksimalkan fungsi MSI True Color sehingga para desainer dan fotografer bisa melihat warna objek serealistis mungkin.
MSI menyampaikan pada saya bahwa hingga sekarang, mereka masih terus menyempurnakan kualitas HDR di layar laptop. Eksistensinya di PS65 Creator boleh dibilang berperan sebagai sesi uji coba sebelum HDR diimplementasikan secara lebih luas ke produk lainnya.
–
Penasaran dengan perangkat-perangkat dan fitur anyar yang MSI singkap di CES 2019? Di sana, MSI mengungkapkan strategi mereka dalam menghadapi tahun 2019, mengumumkan deretan notebook gaming super-canggih, serta memperkuat formasi Prestige yang dipersembahkan bagi para individu kreatif.
–
Catatan: DailySocial adalah salah satu media yang mendapatkan undangan MSI Indonesia untuk mengikuti konferensi pers CES 2019 di The Venetian Las Vegas.