Hampir semua orang di dunia mengenal Motorola sebagai salah satu merk ponsel yang punya reputasi cukup baik. Namun bila bicara prestasi, Motorola masih kalah bersinar dari Samsung, Apple atau bahkan Xiaomi yang notabene masih seumur jagung. Pun demikian, Motorola punya sejarah keterlibatan dalam perkembangan generasi smartphone Android. Mereka menjadi satu dari sedikit merk yang lebih dulu menciptakan smartphone berbasis Android. Kala itu, mereka menghadirkan Droid untuk Verizon yang masuk dalam jajaran smartphone Android pertama di dunia.
Perjalanan Motorola di ranah smartphone sejatinya telah dimulai sebelum Droid dilahirkan. Smartphone pertama mereka diketahui bernama A920 dan A925. Sayang, catatan tanggal kelahiran keduanya hilang ditelan masa. Namun yang pasti, kedua ponsel berbasis Symbian OS tersebut diluncurkan di masa yang berbeda, A920 di awal tahun 2003 sementara A925 menyusul di akhir tahun.
Baik Motorola A920 maupun A925 mempunyai rancangan yang hampir mirip, ada antena dan tombol navigasi yang bagi kebanyakan orang di masa sekarang terlihat ketinggalan zaman.
Keduanya punya banyak tombol yang diletakkan di sekeliling layarnya yang berukuran kecil. Tapi di masa itu, tak banyak perangkat seluler yang sudah menawarkan dukungan 3G, kamera depan beresolusi VGA, layar sentuh, GPS, Bluetooth dan juga stylus. Sehingga Motorola A920 dan A925 menjadi perangkat smartphone paling menarik dan mutakhir bagi mereka yang mampu menebusnya.
Apalagi keduanya sudah mampu mengerjakan tugas-tugas seperti layaknya smartphone terkini, seperti menjelajah internet, membaca dan membalas email, mendengarkan multimedia dan lain-lain.
Sementara untuk urusan komponen jeroan, Motorola A920 dan A925 sama-sama ditenagai prosesor single core TI OMAP berkecepatan 168MHz. Daya simpan keduanya masih tergolong kecil, hanya 8MB dan 12MB dengan dukungan SD card hingga 32MB.
Bila berkaca pada sejarah dan membandingkannya dengan era sekarang. Sangat wajar bila Anda merasa terkejut dan menyadari bahwa zaman telah berkembang sedemikian cepat. Tak berlebihan jika para orang tua acapkali mengingatkan kita bahwa sejarah adalah guru kehidupan.
Sumber berita PhoneArena.