Permasalahan rantai distribusi dari petani atau peternak Indonesia menjadi sorotan serius banyak pihak. Hal ini kemudian melahirkan banyak startup baru di sektor ini. Salah satu di antaranya adalah TaniHub. Tiga pokok masalah yang coba diselesaikan yakni rantai distribusi yang tidak efisien, akses pasar yang terbatas karena petani jarang bisa menjual ke ritel besar, dan persyaratan pembayaran yang memberatkan pembeli.
Merintis bisnis sejak Agustus tahun lalu, TaniHub perlahan menunjukkan eksistensi mereka sebagai salah satu platform yang menghubungkan petani dan para konsumen. Di samping itu ambisi para pendiri TaniHub untuk mengatasi permasalahan di sektor pertanian yang cukup besar akhirnya melahirkan TaniFund.
TaniHub yang mendekati usia satu tahun hadir tak hanya dengan solusi teknis yang mengandalkan teknologi digital dan mobile. TaniHub berusaha merangkul berbagai pihak untuk menciptakan sebuah sinergi dan komunikasi yang baik antara petani, pelaku bisnis, pemerintah, juga lembaga-lembaga keuangan seperti bank.
Dari segi konsep TaniHub merupakan sebuah marketplace yang menghubungkan penjual, dalam hal ini petani dengan pelaku bisnis. TaniHub mengambil peran sebagai tempat penunjang transaksi produk pangan yang berusaha menyediakan berbagai macam fitur dan layanan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan.
“TaniHub berperan sebagai perantara jual beli di mana setiap transaksi pembelian akan dibayarkan terlebih dulu oleh TaniHub ke penjual berdasarkan tagihan atas penyerahan produk pangan ke pembeli, dan pembeli akan membayar tagihan ke TaniHub sesuai syarat dan ketentuan pembayaran yang telah disepakati oleh kedua belah pihak,” papar CEO TaniHub Ivan Arie Sustiawan.
TaniHub awal dari lahirnya solusi lain di sektor pertanian
Tim TaniHub tampaknya masih berusaha memperbaiki sektor pertanian dengan cara mereka sendiri, dengan pendekatan teknologi. Hal ini ditandai dengan lahirnya layanan TaniFund, sebuah layanan crowdlending yang memungkinkan masyarakat berinvestasi di sektor pertanian. Keterbatasan akses petani terhadap bank menjadi salah satu permasalahan utama yang coba diselesaikan oleh TaniFund.
Ivan kepada DailySocial mengatakan pihaknya, melalui TaniHub dan TaniFund berusaha bekerja semaksimal mungkin itu bisa membantu menyejahterakan petani melalui pendampingan secara langsung dengan tim yang kompeten yang berpengalaman di bidangnya. Mereka berharap bisa memberikan yang terbaik bagi petani dan masyarakat yang ingin membantu sektor pertanian Indonesia.
“TaniHub dan TaniFund memastikan untuk merangkul petani-petani terbaik yang dapat menghasilkan produk yang memenuhi standar, tim TaniHub yang kompeten turut aktif terjun langsung ke lapangan untuk berkomunikasi secara langsung dan menjalin hubungan baik dengan jaringan petani, seperti melalui asosiasi, untuk dapat terhubung dengan petani pilihan,” terang Ivan.
Sejauh ini TaniHub memiliki kurang lebih 12.000 petani yang terhubung dengan sistem mereka yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan mayoritas berada di pulau Jawa. Dengan diluncurkannya TaniFund ini TaniHub melangkah ke level selanjutnya untuk menjadi sebuah platform lengkap untuk membantu sektor pertanian.
Dalam rilis yang dikeluarkan bersamaan dengan peluncuran TaniFund beberapa waktu lalu Ivan menjelaskan salah satu harapannya adalah bisa membantu orang-orang di desa untuk mengembangkan pertanian di desa masing-masing tanpa perlu ke kota untuk mencari pekerjaan. Dengan menyalurkan modal dari kota ke desa diharapkan bisa membantu petani untuk menciptakan banyak lapangan pekerjaan yang layak dan adil.