Dalam transformasi digital yang ada saat ini, optimasi pengelolaan data menjadi salah satu yang banyak dikonsentrasikan bisnis. Melihat peluang tersebut, Synchro hadir menawarkan salah satu solusi untuk sinkronisasi data. Dengan semboyan “Any Data to Any Target”, sistem Synchro akan membantu bisnis menarik data dan mentransmisikan untuk selanjutnya diproses sesuai kebutuhan. Synchro baru saja mendapatkan dana investasi dari PT Multidata Rancana Prima senilai 2,7 miliar rupiah.
Paket aplikasi Synchro terdiri dari dua bagian, Agents dan Master. Aplikasi Agents dipasangkan dan ditanamkan pada titik-titik data yang akan dikompresi, biasanya disesuaikan dengan kemampuan bandwidth yang ada. Kemudian data tersebut ditarik dan dikirimkan secara aman melalui konektivitas terenkripsi ke aplikasi Master. Aplikasi Master akan melakukan dekripsi dan melakukan ekstraksi data yang telah dikompresi untuk dimasukkan ke basis data tujuan.
Semua proses yang berjalan di paket aplikasi Synchro dapat dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan. Layanan ini juga mendukung untuk otomasi proses di Machine-to-Machine (M2M), sehingga dapat meminimalkan proses operasi manual dari administrator.
Didesain untuk jaringan yang kurang stabil
Latar belakang Synchro adalah banyak area di Indonesia yang belum terjangkau konektivitas jaringan (internet) stabil, sehingga proses sinkronisasi dalam pengiriman data menjadi salah satu keunggulan yang ingin ditawarkan. Setelah data dikompresi dan dikirimkan (umumnya berukuran besar), bisa saja koneksi terputus, namun algoritma yang ditanamkan dapat menghadirkan model auto-resume. Saat koneksi terputus proses pengiriman data akan terhenti, ketika terhubung akan menyambung kembali tanpa harus mengulang dari awal.
“Synchro ini bisa bekerja di berbagai jenis sistem operasi, platform, aplikasi, dan basis data. Istilahnya gula untuk semua jenis kopi. Synchro berusaha membantu menyederhanakan pengiriman data, seiring sistem dalam proses bisnis yang makin kompleks. Kami menyediakan ojek data,” ujar Co-Founder Synchro Sindarta Gemilang.
Dari proses bisnis yang ada saat ini, Synchro cocok diterapkan untuk B2B dan B2G dengan skala sistem yang besar dan lingkungan kompleks yang membutuhkan konsolidasi dan distribusi data. Pangsa pasar yang dituju untuk implementasi aplikasi ini saat ini memfokuskan pada sistem IoT dan smart city, perbankan, pemerintah, korporasi, supply chain, logistik, dan ritel.
“Desain awal Synchro ada karena makin kompleksnya environment untuk technology dan berbagai macam arsitektur serta berkembangnya ide-ide baru membuat data adalah komoditas penting, sama seperti mencari jawaban bagaimana mengirimkan barang dengan cepat. Bahkan pada era sekarang bukan cuma data terkirim, tapi terkirim dalam waktu secepatnya untuk keluar dan masuk sistem yang berbeda-beda,” lanjut Sindarta.
Synchro didirikan sejak tahun 2014 oleh Sindarta Gemilang, Argon Usman dan Eko Sukaryanto. Terakhir Synchro sempat mengikuti ajang inkubasi Indigo Creative Nation.
Sempat terpikir untuk mengikat di perangkat keras
Pada awalnya para tim Synchro sempat berpikir untuk mengaplikasikan layanannya dalam bentuk kotak perangkat keras, jadi semacam router. Tapi faktor kompleksitas hardware manufacturing (harga, ukuran, jaminan, dukungan dll) membuat Synchro memutuskan untuk hanya menjadi aplikasi saja. Sebagai aplikasi Synchro harus menjadi efisien dan bisa masuk dari berbagai sistem perangkat keras, mulai dari server, ponsel, tablet, desktop, router, sensor, dan banyak lagi.
“Banyak orang merasa bahwa pengiriman data selesai dengan bandwidth internet besar, bagaimana mengirimkan dan metodologinya perlu diperhatikan. Misalnya mengirimkan data atau menyalin data film blueray yang besarnya fantastis, banyak yang gagal. Synchro membantu mengoptimalkan cara dan hasil pengiriman data, bandwidth hanyalah sarana. Bayangkan bila pengiriman data via sensor dilakukan terus menerus via mobile network yang menghabiskan daya dan biaya karena broadcast terus menerus,” lanjut Sindarta.
Era IoT adalah kesempatan berkembang bagi Synchro
Tahun ini, Synchro memiliki target untuk mensosialisasikan solusi yang ia miliki ke kalangan yang lebih luas. Salah satunya untuk sinkronisasi data di dalam Pemerintahan, Kementerian dan Lembaga Negara, karena saat ini kondisinya data tersebar dan tidak saling terintegrasi antar badan. Di samping itu, target lainnya adalah melakukan banyak vertical testing dengan mitra startup yang menggunakan platform data Synchro untuk membantu memecahkan masalah-masalah spesifik di industri. Karena menurut tim Synchro dalam IoT tidak ada single vendor dan solution provider yang bisa semua bidang, perlu kolaborasi.
“IoT adalah kebutuhan dan faktor utama untuk pembangunan infrastruktur yang mengarah ke pendekatan digital, jadi opportunity costs harus diperhitungkan untuk membuat enhancements dalam teknologi kami. Perjalanan kami masih jauh,” tutup Sindarta.