PT Merapi Tani Instrumen (Mertani) merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyediaan solusi IoT (Internet of Things) dan analitik untuk perusahaan perkebunan atau pertanian. Mertani memiliki platform Airi yang memadukan solusi IoT, big data dan sistem otomasi.
Mertani merupakan layanan yang berbasis di Yogyakarta, didirikan oleh Yustafat Fawzi dan Dualim Atma Dewangga, dua orang alumni UGM yang pernah mengenyam pengalaman bekerja di perusahan sawit. Diawali dari riset dan percobaan sejak tahun 2016, Mertani akhirnya digarap serius sebagai bisnis sejak awal tahun ini.
Menurut Yustafat, Mertani saat ini mengembangkan sebuah solusi IoT, baik hardware maupun software yang didesain untuk memecahkan permasalahan perusahaan di sektor pertanian. Produk dari Mertani ini adalah Airi, sebuah produk precission agriculture yang memadukan teknologi sensor, IoT, big data analityc, otomasi.
Airi siapkan untuk membantu petani atau perusahaan perkebunan mengetahui secara langsung dan detail kondisi tanaman sehingga mereka bisa mencapai efisiensi dalam operasional, mengambil keputusan dan meningkatkan produktivitas taman. Platform Airi terdiri dari Airi Sensor, Airi Software (mobile dan dekstop) dan sistem otomasi (irigasi otomatis).
Peran Airi sensor dalam platform Airi berfungsi sebagai perangkat data akuisisi iklim mikro yang dapat bekerja atau melakukan pengukuran secara statis maupun dinamis berkenaan dengan data-data kadar air tanah, kadar nutrisi tanah, PH, suhu tanah, suhu lingkungan, kelembaban lingkungan, intensitas cahaya dan data lainnya.
“[Nantinya] informasi tersebut ter-upload secara reguler ke cloud. Manajer perkebunan bisa membaca analisis kondisi lahan dari software Airi yang telah disediakan. Airi bisa bekerja di pelosok-pelosok yang tidak ada sambungan listrik maupun jaringan internet yang terbatas,” jelas Yustafat.
Lebih jauh Yustafat menjelaskan bahwa pihaknya juga memberikan pilihan sebuah sistem irigasi otomatis yang terhubung secara wireless dengan Airi sensor. Sistem irigasi tersebut bisa memberikan air secara otomatis berdasarkan rekomendasi dari sensor Airi sehingga pemberian air bisa lebih akurat dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Saat ini Mertani tengah fokus pada segmen perusahaan perkebunan dan pertanian dan belum fokus pada petani atau perkebunan secara langsung.
“Kami optimis karena perusahaan-perusahaan di sektor pertanian kurang optimal dan efektif dalam membuat keputusan berkenaan dengan lahan karena data akuisisi yang sangat manual, mahal, dan lamban,” imbuh Yustafat.