Dark
Light

Mengenal MaybankHackathon dan Putra Bangsa yang Ikut Bertanding (UPDATED)

3 mins read
September 15, 2015

Maybank Hackathon with Eric Tachibana / DailySocial

Wearable technology mungkin akan menjadi tren besar berikutnya dalam dunia teknologi beberapa tahun mendatang, termasuk penggunaannya di dunia perbankan. Berangkat dari sana, bank Malaysia Maybank mengadakan kompetisi MaybankHackathon untuk menggali lebih dalam potensi penggunaan perangkat wearable dalam dunia finansial. Dalam ajang tersebut juga ada tiga putra bangsa yang turut berpatisipasi, yakni Ade Surya, Imanzah Nurhidayat, dan Hendra Permana. Satu di antara mereka, Ade dan tim, berhasil meraih posisi ketiga.

Ajang MaybankHackathon

Kompetisi MaybankHackathon ini diadakan mulai tanggal 7-9 September lalu dengan diikuti oleh peserta yang berasal dari berbagai lokasi di Asia Tenggara. Dalam pelaksanaannya peserta dibagi dalam kelompok beranggotakan enam orang yang terdiri atas Hipster (UI/UX Designer), Hacker (Developer), dan Maybank Hustler (Karyawan Maybank yang berperan sebagai Banking Guru). Kompetisi ini diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia.

Peserta yang berhasil keluar sebagai pemenang, diganjar dengan hadiah sebesar RM 6000. Sedangkan untuk 1st Runner Up (juara dua) mendapatkan RM 4500 dan 2nd Runner Up (juara 3) mendapat RM 3000. Hadir pula para mentor atau pelatih yang berpengalaman di bidang finansial, seperti Eric Tachibana, Sudhir Nain, Keeran Janin, dan Ahmad Aqeel.

Anak Indonesia yang mengikuti MaybankHackathon dan pengalaman yang diperoleh

Maybank Hackathon Ade Pitch

Dalam ajang Hackathon kali ini ada tiga putra bangsa yang turut berpatisipasi, mereka adalah Ade Surya, Hendra Permana, dan Imanzah Nurhidayat (Iboy). Imanzah menuturkan bahwa dia memperoleh informasi ajang ini dari Agung Trisetyarso, PhD., seorang dosen dan peneliti di bidang IoT. Agung mengajak Imanzah untuk berkolaborasi membentuk tim hackathon untuk mewakili Jakarta Future ICT MeetUp yang akan dibawa ke ajang MaybankHackathon.

Kemudian Imanzah mendapat tugas untuk mencari peserta lain yang juga berujung pada bergabungnya Ade Surya dan Hendra Permana. Ade sendiri sebelumnya pernah ikut serta dalam ajang Big Data Week Hackathon yang diadakan MakeDoNia dan Mediatrac yang juga melibatkan Imanzah sebagai penyelenggara. Saat ini Ade juga sedang terlibat dalam startup hardware bernama SHESOP.

Meski semua nama telah didaftarkan, namun pihak Maybank ternyata tidak meloloskan semua individu, walaupun sama-sama bergabung dalam satu tim. Dari sederetan nama yang didaftarkan oleh Imanzah, hanya dia, Ade, dan Hendra lah yang terpilih maju ke Kuala Lumpur, Malaysia, tempat diselenggarakannya kompetisi MaybankHackathon. Hal serupa juga terjadi dengan peserta dari negara lain.

Imanzah menjelaskan, “Event ini keren dalam organisasinya dan sangat berpatokan dalam kolaborasi yang kuat karena akhirnya tidak semua yang mendaftar dalam satu tim dapat terpilih […] dalam proses seleksi. […] Anggapannya yang diseleksi adalah tim bukan individual, rupanya tidak begitu. […] Peserta lain dari Cambodia, […] dia mendaftar dalam tim, namun rekan satu timnya tidak lolos seleksi. […] Saya, Ade, dan Hendra pun akhirnya terpisah-pisah dalam tiga tim yang berbeda, bergabung dengan para peserta lain dari negara lain.”

Pun demikian ketiganya tak patah arang dan tetap menjalani setiap proses design thinking dan lean startup seperti seharusnya dan keluar dengan ide proyek baru dengan melupakan prototype proyek yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Selain ketiganya, menurut Imanzah ada empat orang karyawan BII – Maybank Indonesia yang dikirim tugas kantor sebagai Hustler. Mereka terdiri dari divisi MarComm, IT, dan Wealth Management.

Imanzah juga mengapresiasi ajang ini yang dianggapnya berhasil menanamkan konsep kolaborasi radikal yang menggabungkan Hacker, Hipster, dan Hustler dalam satu tim. Selain itu, dia juga menilai panitia telah dengan cermat berhasil menggabungkan dua metode, yakni Design Thinking dan Lean Startup, untuk berjalan berbarengan dalam satu proyek.

Produk yang berhasil meraih posisi 2nd Runner Up dan rencana ke depan

Maybank Hackathon Group Iboy

Penjurian dalam ajang ini ditujukkan untuk mencari solusi wealth management apps dalam bentuk wearable apps yang menggunakan Android Watches atau iWatches untuk mempresentasikan prototipe aplikasi yang disediakan panitia. Target pasarnya sendiri mencoba membidik kalangan high net worth individual atau kalangan menengah ke atas. Sayangnya, menurut Imanzah tak banyak dijelaskan secara spesifik kriteria yang dicari untuk pemenang.

“Dalam mentoring tidak dibilang spesifik kriteria pemenang, hanya saja ada sesi Pitch Preparation Mentoring, memberi penekanan pada gaya Lean Startup layaknya startup pitch kepada Ventures Capital seperti customer pain points dan proyeknya bisa menghasilkan uang seberapa banyak kepada Maybank. Pitch Deck menggunakan metode Lean Startup yang dibimbing oleh mentor utama Eric Tachibana,” jelas Imanzah.

Setelah melalui proses penjurian, Imanzah yang tergabung dalam grup empat dan juga grup Hendra tidak berhasil meraih posisi tiga besar. Meski demikian, Ade Surya menjadi anggota tim yang berhasil meraih peringkat 2nd Runner Up atau juara tiga dan berhak atas hadiah sebesar RM 3000. Selain itu, berdasarkan hasil voting grup internal, Hendra juga berhasil keluar sebagai MVP dalam grupnya.

Ade dan grupnya berhasil meraih peringkat ketiga dengan produk aplikasi yang disebut “One Hand Mobile Technology”. Aplikasi tersebut pada dasarnya berisikan semua pembaruan dan pemberitahuan transaksi perbankan yang dilakukan nasabah dan dapat berjalan di jam tangan pintar Android.  Kemampuan utamanya seperti, check application status, transaction alert, reminder, dan queuing system untuk antrian setoran di teller atau customer service bank.

Setelah mengikuti ajang ini, menurut Imanzah, mereka akan terus melakukan riset fintech dan hardware startup terlebih dahulu. Ini adalah misi yang ingin dilakukan Imanzah dan Agung, yakni berkolaborasi antara ‘anak riset’ dan makers sebelum benar-benar terjun ke pasar fintech yang mulai menunjukkan peluang menjanjikan di Indonesia.

Sementara dari pihak Maybank sendiri telah ada inisiatif untuk membuat platform Maybank open innovation. Platform tersebut menjadikan para peserta hackathon sebagai beta tester bagi pengembangan produk baru Maybank.

Updated: Tim yang berangkat ke Kuala Lumpur untuk berpatisipasi dalam ajang MaybankHackathon mewakili Jakarta Future ICT MeetUp

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Dongkrak Kapabilitas Layanan, Setipe Segera Luncurkan Aplikasi Mobile

Next Story

Moto X Play Resmi Sambangi India

Latest from Blog

Don't Miss

Dilema Penggiat Startup Hardware di Indonesia

Sejak dua atau tiga tahun yang lalu di Amerika Serikat

Kompetisi Hackathon Hardware Pertama Digelar 7-8 Maret Mendatang

Tak melulu hackathon soal software, kali ini para maker di