Dark
Light

Mengapa Skenario Akusisi Twitter oleh Apple Tidak Terlalu Masuk Akal

1 min read
March 22, 2012

Mathew Ingram dari GigaOm menyoroti skenario dari analis finansial Barry Rithotlz yang berargumentasi bahwa dengan kepemilikian uang tunai yang dimiliki, Apple seharusnya membeli Twitter. Setelah rangkaian kegagalan Apple (atau mungkin lebih tepat jika dikatakan kesuksesan yang tertunda?) dalam memasuki ranah sosial, kemitraan yang mendalam dengan Twitter memberikan Apple dan Twitter langkah yang baik di ranah sosial. CEO Twitter, Dick Costolo mengungkapkan bahwa mereka mendapatkan peningkatan yang cukup besar dari pendaftaran akun baru sejak integrasi layanan mereka ke iOS.

Akuisisi Twitter oleh Apple sebenarnya akan menempatkan Apple pada posisi yang sulit menimbang adanya negosiasi antara Apple dan Facebook yang cukup alot. Kesepakatan ini juga akan memaksa Apple untuk memasuki platform lain, terutama rival bebuyutan iOS, yaitu Android. Meskipun bukan tidak pernah terdengar bahwa Apple membuat perangkat lunak untuk platform saingan mareka, lihat iTunes, Safari, dan QuickTime untuk Windows, mereka melakukannya untuk mendapatkan keuntungan strategis.

Akuisisi terbesar yang pernah dilakukan Apple sejauh ini adalah NeXT, perusahan lain milik Steve Jobs dengan harga lebih dari $400 juta, tahun 1997, kemudian perusahaan asal Israel, pembuat flash chip Anobit seharga $390 juta di bulan Februari tahun ini. Nilai Twitter diperkirakan sebesar $9 miliar. Meski Apple jelas memiliki dana yang cukup, faktor lain menjadi lebih penting dari akuisisi Twitter.

Apple beberapa tahun ini berusaha untuk menjalin kerja sama mendalam dengan Facebook namun kedua perusahaan ini sepertinya terus berseteru dalam proses negosiasi, terutama setelah Facebook merilis aplikasi untuk TouchPad terlebih dahulu daripada untuk iPad, meski aplikasi Facebook untuk iPad telah lama dinantikan.

Cukup sulit untuk mengatakan apa yang akan dilakukan oleh Apple atas Twitter jika perusahaan ini diakuisisi, namun jelas akan menjadi hal yang sangat sensitif. Kesepakatan ini (jika benar terjadi) akan secara pasti membahayakan negosiasi dengan Facebook. Integrasi Apple atas Twitter di iOS adalah kemenangan besar bagi Twitter, tetapi kesepakatan dengan Facebook akan berarti kemenangan lebih besar bagi Apple, jadi tidak masuk akan bagi Apple untuk mengakuisisi Twitter.

Sebagai tambahan, Apple mungkin tidak akan mau menangani dukungan perangkat lunak untuk Android. Apapun yang dilakukan Apple sampai saat ini adalah upaya untuk memosisikan diri mereka sendiri sebagai platform atau produk yang paling diinginkan. Mendukung aplikasi Android tidak membawa nilai apapun untuk Apple, selain dari uang yang didapatkan dari iklan dan keahlian, yang sebenarnya tidak akan terlalu signifikan bagi Apple. Meskipun demikian, kesepatakan ini mungkin bisa memberikan dampak tertentu bagi platform iklan Apple yang kurang populer, iAd.

Akuisisi Twitter mungkin bukan kesepakatan yang mudah bagi Apple, bisa jadi kondisi yang paling menguntungkan bagi kedua belah pihak adalah memelihara relasi yang kini telah terjalin, yaitu sebagai dua entitas yang berbeda, meski tetap memungkinkan bagi Apple untuk menanamkan investasi di Twitter seperti yang mereka lakukan pada Akamai yang menjadi tulang punggung dari infrastruktur penyebaran media mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Aplikasi iOS dari Axis Sediakan Fasilitas Bagi Pengguna iPad untuk Lakukan Top Up Pulsa Secara Mudah

Next Story

IDC: Android Capai Pertumbuhan Smartphone Tertinggi di Indonesia Q4 2011

Latest from Blog

Don't Miss

iPad-Mini-7-2024-Resmi-Dijual,-Ini-Perbandingannya-dengan-Tablet-Lainnya

iPad Mini 7 2024 Resmi Dijual, Ini Perbandingannya dengan Tablet Lainnya

Tablet mungil terbaru garapan Apple akhirnya resmi tersedia di Indonesia,
Apple-Merilis-Final-Cut-Pro-11,-Bawa-Lebih-Banyak-Fitur-AI

Apple Merilis Final Cut Pro 11, Bawa Lebih Banyak Fitur AI

Final Cut Pro X, software pengeditan video profesional yang sangat