Dark
Light

Mengadopsi Teknologi AI, Machine Learning, dan IoT untuk Bisnis

1 min read
November 8, 2018
Belajar dari Product Marketing Manager Data & AI Microsoft Indonesia Marsya Juwita Aderizal tentang pemanfaatan teknologi seperti AI dan IoT untuk bisnis
Product Marketing Manager Data & AI Microsoft Indonesia Marsya Juwita Aderizal / DailySocial

Tidak bisa dipungkiri teknologi artificial intelligence, IoT, dan machine learning sudah mulai banyak digunakan startup dan perusahaan teknologi secara global. Tidak hanya membantu mempermudah pekerjaan, memangkas waktu, hingga memberikan hasil pekerjaan yang akurat, teknologi-teknologi tersebut juga diprediksi akan menggantikan pekerjaan manusia secara umum dan menghapus pekerjaan yang sebelumnya banyak dilakukan.

Menurut Product Marketing Manager Data & AI Microsoft Indonesia Marsya Juwita Aderizal yang menjadi pembicara dalam sesi #SelasaStartup, kekhawatiran tersebut menjadi tidak relevan dilihat dari banyaknya peluang baru yang bisa dihasilkan dari AI, IoT, dan machine learning. Masing-masing memiliki keunikan tersendiri dan bagaimana kreativitas dari individu untuk bisa mengadopsi perubahan tersebut.

“Intinya kita harus berpikir lebih kreatif, dan bagaimana teknologi tersebut bisa membuka lapangan pekerjaan baru untuk Anda dan orang banyak,” kata Marsya.

IoT, machine learning, dan AI

Salah satu keunggulan teknologi IoT adalah dengan hanya menggunakan data bisa memprediksi sebuah proyek. Dalam hal ini yang berkaitan dengan industri otomotif hingga agrikultur. Untuk yang terakhir, yaitu pertanian, sudah mulai banyak ditinggalkan kalangan muda, karena sifatnya yang masih sangat tradisional dan konvensional.

Dengan teknologi IoT, semua pekerjaan tersebut justru bisa lebih menyenangkan sekaligus memberikan hasil yang lebih akurat. Pertanian, perikanan, dan sektor agrikultur lainnya merupakan salah satu sektor yang bisa bertransformasi menjadi lebih baik mengandalkan teknologi IoT.

Sementara itu jika berbicara tentang machine learning, sektor yang paling banyak diuntungkan adalah perbankan dan fintech. Mulai dari melakukan credit scoring hingga risk analytics, semua bisa lebih mudah dilakukan dengan menerapkan machine learning.

Dulu sebelum teknologi ini hadir, proses credit scoring masih dilakukan secara manual. Kini, dengan menerapkan proses scrawling di media sosial hingga eksistensi pengguna secara online, proses tersebut sudah bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Machine learning juga bisa membantu perbankan, instansi keuangan hingga fintech untuk meminimalisir fraud.

Yang terakhir yaitu AI, paling banyak dimanfaatkan startup dan perusahaan teknologi. Salah satu fitur yang menjadi favorit adalah chatbot. Bukan hanya layanan e-commerce saja yang banyak memanfaatkan chatbot, namun juga jasa, keuangan dan lainnya. Teknologi AI juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan permainan VR dan AR, dibantu dengan Natural Language Processing (NLP).

“Pada akhirnya semua teknologi tersebut bisa diterapkan oleh semua industri, tentunya dengan pendekatan dan kebutuhan yang berbeda. Microsoft sendiri sebagai perusahaan yang sudah besar, masih memanfaatkan teknologi-teknologi tersebut untuk menghasilkan performance yang lebih baik, mengurangi biaya dan otomasi,” kata Marsya.

Valthirian Arc Hero School Story
Previous Story

[Review] Valthirian Arc: Hero School Story – Lulus dengan Nilai Cukup

WIR Group gelar Disrupto 2018, bahas disrupsi yang bersifat inklusif. Merangkul pelaku ekonomi, VC, institusi keuangan, pemerintah, korporasi, dan startup
Next Story

Pacu Kolaborasi di Era Disruptif dalam Disrupto 2018

Latest from Blog

Don't Miss

MSI Siapkan 8 Laptop AI untuk Penuhi Berbagai Kebutuhan Pengguna

Era laptop AI kini sudah resmi dimulai dengan semakin banyaknya

Samsung Ajak Generasi Muda Melek AI, Berikan Keterampilan Teknis dan Etis

Samsung berupaya membekali generasi muda Indonesia, terutama siswa SMA dan