Dark
Light

Mengabadikan Keindahan Banyuwangi Lewat realme 11 Pro+

2 mins read
August 15, 2023

Selain memberitahukan tentang pencapaian yang telah mereka lalui serta memamerkan perangkat baru, realme juga mengajak kami untuk mengabadikan keindahan alam di Banyuwangi. Ajang foto-foto tersebut tentu saja menggunakan perangkat terbaru mereka, yaitu realme 11 Pro+ yang sudah saya review sebelumnya. Uniknya, perangkat yang satu ini ternyata sudah memiliki kinerja yang lebih baik jika dibandingkan terakhir pada saat saya review.

Sebagai informasi saja, realme 11 Pro+ menggunakan kamera dengan sensor ISOCELL HP3 dengan resolusi hingga 200 MP. Teknologi Tetra²pixel akan menghasilkan gambar dengan resolusi menjadi 12,5 MP. Kameranya memiliki bukaan f/1.7 dengan ukuran sensor 1/1.4 inci. Teknologi Phase Detection Auto Focus serta OIS pun sudah hadir pada perangkat ini.

Kemampuan kamera perangkat ini memang terlihat berbeda dengan pada saat saya melakukan review. Pada pengambilan gambar kali ini, sepertinya tingkat noise yang dihasilkan realme 11 Pro+ lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Selain itu, warna dari perangkat ini juga terlihat adanya peningkatan kontras. Hasilnya tentu lebih baik dari sebelumnya.

Pada hari pertama mendarat di bandara internasional Banyuwangi di Blimbingsari, kami langsung dibawa oleh realme ke De Djawatan yang merupakan sebuah hutan wisata yang berlokasi di Benculuk, Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Yang berbeda dari hutan yang satu ini adalah pepohonan yang memiliki banyak cabang sehingga sangat unik dan menarik untuk diambil gambarnya.

Saat kembali ke hotel di malam hari, tentu saja menjadi sebuah ajang untuk mengarahkan kamera ke langit. Hal tersebut dikarenakan minimnya cahaya yang ada di pinggiran selat Bali. Dengan minimnya awan yang ada pada malam tersebut membuat saya cukup yakin untuk bisa mengambil pemandangan Bima Sakti atau Milky Way di langit.

 

Terus terang, saya cukup kesulitan saat mengambil Milky Way. Sempat terpikir bahwa dengan menggunakan Starry Mode di kamera realme 11 Pro+ dan memakai mode Tripod yang bakal menahan shutter sampai 5 menit akan membuahkan hasil. Ternyata, Starry Mode hanya akan mengambil gambar bintang di angkasa dengan sangat baik namun tidak akan mengambil Milky Way.

Oleh karena itu, saya menggunakan mode Pro. Dengan melakukan diskusi bersama jurnalis dan KOL lainnya, disetujui bahwa ISO dipatok pada 6400, waktu exposure selama 30 detik, fokus manual di 0,88, dan menaikkan white balance pada 5200. Ternyata hal tersebut membuahkan kegagalan.

Keberhasilan terjadi pada saat saya mengubah format gambarnya menjadi RAW. Saya berhasil menangkap gambar Milky Way! Namun yang membuatnya unik adalah pada saat format gambarnya adalah JPG, Milky Way tidak berhasil ditangkap. Namun saat mengubah format ke RAW, perangkat ini ternyata juga menyimpannya di JPG terpisah yang membuahkan hasil yang sama dengan RAW.

Hasilnya tentu saja harus diedit terlebih dahulu agar bebas dari noise serta dari brightness yang terlalu berlebih. Editing gambarnya sendiri bisa menggunakan tool yang sudah ada pada aplikasi Galeri yang sudah ada. Yang saya lakukan adalah menggunakan Auto serta mengurangi brightness serta menambahkan kontras. Terakhir adalah menggunakan filter yang tepat untuk membuat gambarnya lebih baik lagi.

Pada hari terakhir kami dibawa ke Taman Nasional Baluran atau yang dikenal sebagai Africa Van Java. Pada hari tersebut, realme juga menyediakan seorang model yang siap berpose saat kami arahkan smartphone realme 11 Pro+. Pada taman ini terdapat pula wisata pantai Bama yang airnya surut jauh saat siang hari. Di sore hari, kami pun diajak untuk mengambil momen terbenamnya matahari dibalik gunung Baluran.

Secara keseluruhan, saya sangat puas dengan perjalanan foto-foto kali ini. Hal tersebut membuktikan bahwa realme 11 Pro+ 5G mampu digunakan untuk mengambil momen setiap hari. Oleh karena itu sepertinya Anda tidak perlu lagi meragukan kualitas kameranya jika memang masih ragu untuk membeli perangkat yang satu ini.

Dimas Galih W.

Tempat bertanya segala macam spesifikasi teknis, suka banget GCam, review gadget dan PC adalah koentji. Hampir 95% foto yang saya terbitkan menggunakan GCam.

Xiaomi-Mix-Fold-3-8
Previous Story

Xiaomi Umumkan Smartphone Foldable Mix Fold 3, Ini Fitur dan Spesifikasinya

Next Story

OPPO Adakan Pre-Order untuk Reno10 Series

Latest from Blog

Don't Miss

Realme Resmi Umumkan Kehadiran GT 7 Pro sebagai “Kuda Hitam AI”

Perlombaan implementasi AI pada smartphone kini terus memanas, dan bahkan

Realme 13+ 5G Hadir sebagai Smartphone “Performance Trinity”

Setelah diumumkan pada Oktober lalu, Realme 13+ 5G kini akhirnya