Dark
Light

Menelusuri Lebih Jauh Tentang Sribu.com yang Hadir dengan Tampilan Baru

2 mins read
August 19, 2011

Minggu lalu dari Tweet akun resmi Sribu.com mengumumkan bahwa mereka akan mengubah tampilan web Sribu.com. Seperti artikel yang dituliskan DailySocial beberapa waktu yang lalu, Sribu.com adalah sebuah media antara klien yang ingin mencari desain dan para desainer itu sendiri. Sribu.com kali ini hadir dengan tampilan yang cukup sederhana daripada sebelumnya.

DailySocial berkesempatan berbincang via email dengan Ryan Gondokusumo selaku CEO Sribu.com. Selain akan membahas tentang tampilan baru Sribu.com, kali ini juga akan menulusuri lebih jauh tentang startup yang menjadi ladangnya desainer grafis berkumpul ini. Ternyata banyak hal-hal yang mengejutkan dari Sribu.com yang Saya sendiri pun tidak mengira. Berikut wawancara singkat dengan Ryan :

DS : Mengapa Sribu.com mengubah tampilan yang lebih sederhana dari sebelumnya? Apakah berpengaruh untuk user?

Home page merupakan pintu masuk suatu website, dimana apabila menarik dan jelas, mereka akan masuk lebih jauh, namun apabila tidak, mereka akan berpindah ke web lain. Kami ingin memberikan penjelasan apa sebenarnya Sribu.com kepada users secara straightforward dan simple.

DS: Komentar user sendiri tentang pengubahan tampilan dari Sribu.com?

Kami langsung mengadakan polling mengenai perubahan tersebut di FB. So far 186 suka dan 40 tidak, 82 % memberikan hasil positif. Jadi kami asumsikan bahwa users menerima home page baru kami.

DS: Mungkin ini menjadi pertanyaan beberapa orang, sejak kapan Sribu.com diluncurkan?

Memang banyak yang bertanya akan hal ini. Sribu.com diluncurkan tanggal 11 Juni 2011. Meskipun masih baru, kami yakin website kami bisa memberikan kontribusi positif ke komunitas Indonesia, terlebih komunitas design Indonesia.

DS: Berapakah jumlah user sekarang? Mungkin bisa dijelaskan secara spesifik jumlah client maupun desainer?

User kami saat ini sekitar 4000 users terdaftar, dengan jumlah designers sekitar 3000 lebih.

DS: Apa yang menjadikan latar belakang didirikannya Sribu.com?

Kami melihat bahwa banyak designers di Indonesia yang handal namun tidak mempunyai kesempatan untuk memperlihatkan kebolehan mereka. Dan sebaliknya juga banyak perusahaan yang memerlukan jasa design, namun sering tidak mendapatkan yang tepat meskipun sudah mengeluarkan banyak expense. Maka dari sini kami mencoba mengakomodasikan kedua kebutuhan ini dan terciptalah Sribu.com.

DS: Apa kendala yang dihadapi Sribu.com saat ini?

Kendala yang kami hadapi adalah mengubah mindset clients dari traditional design method (outsourcing dan in house designer) menjadi future design method (crowdsourcing) dimana melalui future design method, design yang diinginkan baru akan didapat secara mudah dan akurat. Selain itu, kadang kami juga mendapati beberapa user nakal, disini menjadi tugas web admin kami untuk memastikan website tetap bersih. Masalah originalitas juga ada namun tidak banyak.

DS: Apa strategi selanjutnya dari Sribu.com?

Kami akan mencari lebih banyak clients lagi ke depannya.  Selain itu dari sisi pengembangan, kami akan senantiasa memperbaharui website kami dengan fitur-fitur baru untuk designers dan clients sesuai dengan wishlist yang telah kami kumpulkan melalui polling di FB. Pada akhirnya apabila komunitas kami sudah semakin besar dan maju, tidak tertutup kemungkinan untuk melirik ke mancanegara.

Perubahan tampilan Sribu.com kali ini user dipermudah untuk menggunakan layanan ini, baik itu klien maupun desainer. Mungkin pendapat saya pribadi lebih nyaman dengan UX Sribu.com saat ini, dan dari UI-nya saya sendiri lebih nyaman dengan sebelumnya daripada UI Sribu.com saat ini.

Dari wawanca singkat dengan Ryan yang mengejutkan adalah jumlah user yang meningkat drastis. Sejak diluncurkan dari tanggal 11 Juni 2011, hingga saat ini user berjumlah 4000 dan 3000 diantaranya adalah para desainer. Sungguh jumlah angka yang cukup mengejutkan. Mari kita lihat perkembangan selanjutnya dari Sribu.com, kini ketika pengguna telah cukup banyak (untuk ukuran layanan baru), pertanyaannya tentu dari sisi klien dan jumlah proyek (contest) yang berputar di layanan tersebut.

Previous Story

Valadoo Berikan Penawaran di Segmen Travel

Next Story

Ketika Perusahaan Divaluasi Berdasarkan Jumlah Paten yang Dimilikinya

Latest from Blog

Don't Miss

Sponsori Garuda Pro Series Ladies Season 1, Glance Serius di Industri Esports

Glance, perusahaan consumer internet asal India yang menampilkan konten ke

Menilik Program Devkit Nintendo dari AGI untuk Game Developer Indonesia

Ada informasi yang cukup menarik di ekosistem game developer lokal