Dalam gelaran Mobile Marketing Association (MMA) Forum 2017, banyak hal menarik yang disampaikan oleh panelis. Sebagian besar mengerucut kepada perkembangan teknologi dan penerapan kegiatan pemasaran yang saat ini sudah mulai bergeser kepada mobile.
Popularitas Voice Search dan Voice Assistant
Dalam presentasi-nya Chairman dan CEO AMEA, Russia/CIS Mindshare Ashutosh Srivastana menyebutkan, sudah waktunya publisher dan brand mulai meninggalkan cara-cara lama dan mulai memanfaatkan secara menyeluruh platform mobile untuk beriklan.
“Saat ini secara global sebanyak 1,4 miliar pengguna smartphone, dan Tiongkok masih memberikan kontribusi yang besar dari sisi pengguna, hal tersebut sudah menegaskan masif-nya penetrasi smartphone saat ini.”
Untuk memudahkan brand melakukan kegiatan pemasaran dengan tepat, ada 4cara yang bisa diterapkan dan diklaim mampu meningkatkan kegiatan pemasaran secara mobile. Tiga tahap tersebut adalah implikasi, interaktif, intelligence dan imersif.
“Ketiga tahap tersebut memiliki fungsi yang berkaitan dan jika diterapkan secara tepat bisa memberikan hasil yang optimal terkait dengan kegiatan pemasaran.
Definisi implikasi, interaktif, intelligence dan imersif
Saat ini sudah banyak teknologi mobile yang mengedepankan interaktif untuk menarik perhatian konsumen dan tentunya memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Salah satu kegiatan pemasaran interaktif yang sudah dilancarkan oleh brand adalah Alibaba dengan promosi supermarket dengan skema online-to-offline.
Hal selanjutnya yang juga dibahas dalam presentasi tersebut adalah penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI), machine learning yang saat ini sudah semakin banyak digunakan oleh brand.
Salah satu produk AI yang juga mulai berkembang dan cepat pertumbuhannya adalah Voice Assistant. Kehadiran Alexa, Google Assistant, Watson IBM sudah membantu brand untuk memanfaatkan teknologi tersebut untuk melakukan kegiatan pemasaran.
“Di Amerika Serikat sendiri saat ini sebanyak 47% millennial memanfaatkan Voice Search dan Voice Assistant untuk melakukan pencarian produk. Voice Integration juga sudah digunakan oleh perbankan untuk berinteraksi dengan nasabahnya,” kata Srivastana.
Terkait dengan imersif, beberapa pendekatan yang terbukti telah berhasil menarik perhatian konsumen adalah penerapan Augmented Reality (AR) untuk beriklan. Dengan konten yang menarik brand mampu mendapatkan hasil yang positif dari jumlah konsumen hingga revenue.
Evolusi dan masa depan aplikasi chat message
Dalam kesempatan tersebut turut hadir CEO BBM Matthew Talbot menyampaikan presentasi-nya tentang evolusi chat yang saat ini semakin cepat pertumbuhannya. Bukan lagi mengandalkan SMS, chat message sudah didominasi oleh aplikasi yang sudah menjelma bukan hanya sebagai platform untuk mengirimkan pesan, namun juga sebagai platform untuk pembayaran, beriklan dan konten lainnya.
“Tercatat saat ini 130 menit orang menghabiskan waktu di aplikasi chat message, dan dari berbagai aplikasi chat yang beredar saat ini sebanyak 3-4 aplikasi chat digunakan oleh orang” kata Talbot.
Hal tersebut membuktikan bahwa aplikasi chat message sudah bukan lagi bersifat personal, namun sudah menjadi bagian dari rutinitas yang sudah di semati dengan berbagai fitur menarik hingga peluang bagi brand untuk beriklan.
“Aplikasi chat message juga sudah menjadi enabler layanan e-commerce sebagai media pembayaran untuk memudahkan pengguna,” kata Talbot.
Ditambahkan juga oleh Talbot sudah waktunya bagi brand untuk mulai meninggalkan cara-cara lama saat melakukan kegiatan pemasaran dan mulai beralih ke smartphone.
“Saat ini sudah banyak aplikasi chat message yang menyediakan berbagai fitur terpadu untuk brand hingga layanan e-commerce melakukan engagement kepada konsumen, untuk saat ini dan selanjutnya sudah waktunya aplikasi chat message digunakan lebih menyeluruh untuk kegiatan pemasaran dan lainnya,” kata Talbot.