Editorial: Dalam tulisannya kali ini, Razi Thalib akan membawa kita melihat alam – lingkungan sekitar, kekuatan hebat yang berada di balik penciptaan dan pengelolaan alam, kontemplasi, teknologi dan bagaimana semua ini bisa menginspirasi untuk menghadirkan pengembangan digital yang lebih baik.
Seusai perayaan bulan suci dan sembari kembali ke pekerjaan masing-masing, sebagian dari kita mungkin berkesempatan untuk merenungkan posisi spiritual kita di alam semesta ini. Bagi kita yang sudah terbiasa hidup bernapaskan “digital,” sekilas pekerjaan sehari-haripun sudah jauh terputus dari hubungan kita dengan tujuan Ilahi. Jarang sekali kita terlibat dengan orang-orang yang menghubungkan perkembangan teknologi dengan pendekatan atas posisi spiritual mereka. Bahkan nyatanya, kedua hal ini lebih sering ditempatkan pada kompartemen mental yang terpisah.
Apapun bentuk keyakinan kita terhadap Tuhan, tidak ada dari kita yang bisa menolak kehebatan kehidupan ini, keberadaan alam yang menyokongnya, dan kekuatan yang ada di balik keindahan tersebut. Lewat sebuah refleksi, ada banyak wawasan pengetahuan yang bisa kita ambil dari kekuatan semacam itu. Sebagai pendukung teknologi hebat, izinkan seorang awam seperti saya untuk berbagi beberapa pandangan sederhana atas pelajaran-pelajaran yang bisa menginspirasi perkembangan digital yang lebih baik.
Kesederhanaan yang rumit dan kerumitan yang sederhana
Bayangkan sebuah bibit yang ditanamkan di tanah yang kemudian berkembang menjadi tanaman berbunga yang menghasilkan buah. Apa yang awalnya berupa sesuatu yang sederhana kemudian diikuti oleh proses pematangan yang rumit, yang lalu menghasilkan sebuah produk dengan paket yang terlihat sederhana.
Begitulah, produk yang baik bermula dari ide-ide sederhana. Problem apa yang diselesaikan produk itu? Dengan cara apa solusi tersebut diantarkan adalah soal lain (ingat terminologi “the devil is in the details”). Adalah keliru jika berpikir bahwa produk-produk yang sederhana dan mudah digunakan merupakan hasil dari pemikiran sederhana. Solusi yang sederhana adalah hasil dari proses pemikiran yang rumit. Hal ini membutuhkan kombinasi antara pemahaman yang menyeluruh terhadap pasar dengan sebuah penawaran unik yang ditawarkan lewat pendekatan yang bisa dipahami dengan mudah oleh sasaran penggunanya.
Terus-menerus berkembang
Seleksi alam akan menyingkirkan yang lemah dan mendorong lahirnya evolusi yang adaptif. Cukup lihat Friendster: Peradaban yang Hilang, dan perhatikan mengapa Facebook terus-menerus melakukan perubahan yang radikal meskipun seringkali membuat para penggunanya merasa tidak nyaman.
Spesies di alam ini berevolusi untuk mempertahankan keberadaan mereka, dan hal ini mereka lakukan untuk dan melalui reproduksi. Mungkin, dengan mengakui dari awal bahwa versi sekarang dari produk kita akan mati dapat mendorong kita untuk dengan cepat dan lebih sering menambahkannya dengan ide-ide baru. Layaknya alam ini, harus ada pada diri kita hasrat untuk memperbaiki keturunan, menghasilkan produk baru yang akan beradaptasi lebih baik dengan berbagai kondisi di masa depan.
Terbang atau mati
Saya pribadi merasa pendekatan ini adalah yang paling sulit untuk diterapkan (sebagai orang yang mengaku perfeksionis dan yang percaya untuk selalu menyiapkan diri dengan sebaiknya), tapi mungkin tempat pelatihan terbaik memang adalah ketika Anda terpaksa terjun langsung dan dengan konsekuensi yang berat jika Anda gagal.
Seperti anak burung yang didorong dari sebuah ranting pohon untuk belajar terbang atau jatuh ketika tengah berusaha. Saya yakin ini adalah inspirasi yang tepat untuk segera memulai proyek-proyek digital dari bawah. Semakin cepat memulai semakin baik, dan semakin lama Anda menunggu semakin sulit Anda bisa berkembang.
Mendapatkan kekuatan dari kesulitan
Sebagai tambahan dari pendekatan terbang atau mati yang dituliskan di atas, tampak jelas bahwa kekuatan sering muncul dari penderitaan, atau dari tantangan. Pejantan tangguh bisa kehilangan superioritasnya jika ia tidak terus-menerus menyingkirkan bakal calon penantangnya. Bakteri mengembangkan ketahanan terhadap antibiotik. Dan tahukah Anda salah satu alasan utama keberhasilan kolonialisme Eropa di berbagai tempat seperti Amerika Selatan dan Australia adalah karena kuman? Mereka sebelumnya biasa hidup berdesakan, dan tersebarnya penyakit akibat hal tersebut membuat tubuh mereka lebih kebal. Orang-orang suku Maya dan Aborijin yang belum mengembangkan kekebalan tubuh seperti mereka, meninggal dalam jumlah besar setelah kontak dengan para penjajah dari Eropa itu.
Mungkin tidak perlu saya sebutkan bahwa kita selalu bisa belajar dari kesalahan, dan mungkin inilah waktu dan kesempatan yang tepat bagi kita semua untuk siap menerima kesulitan dan kegagalan. Bersikap takut dan menghindar hanya akan membuat kita rentan dan lemah dalam jangka panjang.
Hargailah kompetisi yang ada di depan kita, bahkan doronglah kompetisi itu untuk terus menantang kita hingga batas kemampuan, dan nikmatilah waktu ketika kita akhirnya berhasil menaklukkannya.
Sangat diandalkan namun jarang dibahas
Saya yakin penerapan teknologi terbaik adalah yang diterapkan dengan secara diam-diam. Teknologi terbaik tidak cari perhatian, melainkan cukup dengan menjalankan tugasnya. Teknologi terbaik tidak memandang penting “bagaimana cara kerjanya,” justru mendorong pemiliknya untuk hanya fokus pada tujuan mereka dan percaya sepenuhnya teknologi tersebut akan berfungsi dengan baik.
Masih banyak cara kerja alam ini yang masih misteri bagi saya. Namun saya tetap yakin matahari akan terbenam layaknya putaran waktu. Perhatikan pula bagaimana tubuh kita sudah terlatih dalam melakukan tugas rutin tanpa sadar, seperti bernafas. Kita terima begitu saja padahal kita tahu jika berhenti beberapa menit saja bisa berujung pada kematian. Hanya teknologi yang sebagus itu yang bisa membuat kita lupa bahwa downtime sama dengan kematian.
Mendorong terciptanya hubungan simbiosis
Ada banyak contoh hubungan simbiosis di alam ini. Googling sejenak dan Anda bisa langsung memukannya. Saya pribadi hanya ingat beberapa dari mata pelajaran biologi di bangku SD. Intinya adalah: menargetkan kolaborasi yang sama-sama menguntungkan akan sangat bermanfaat. Kita tahu diri kita punya kelebihan dan kekurangan. Berdampingan dengan orang lain yang dapat melengkapi atau menutupi kekurangan kita dan yang bisa mengambil manfaat dari kelebihan kita sepertinya sudah menjadi konsep yang sangat mendasar.
Tanpa mengecilkan unsur kompetisi, mungkin sudah saatnya kita mulai agresif mencari berbagai bentuk kolaborasi yang bisa mendatangkan proyek-proyek kompetitif yang lebih besar dan bernuansa global. Bukan sebaliknya, mengisolasi diri kita menjadi seekor ikan kecil dalam sebuah kolam kecil. Ikan-ikan yang bergerombol mempunyai peluang yang lebih besar untuk menguasai lautan.
Dengan merenungkan alam, walaupun sejenak, saya mendapati tersedianya contoh penerapan teknologi yang mengagumkan. Ketika mengamati aksi makhluk hidup di bumi ini (termasuk dalam diri kita), kita temukan contoh-contoh terbaik yang bisa menginspirasi pendekatan kita dalam mengembangkan sebuah produk. Kita bisa belajar dari yang terbaik, dan yang terbaik tidaklah lain kecuali kekuatan hebat yang berada di balik penciptaan dan pengelolaan alam.
Razi Thalib, seorang manusia bebas sejak 2009, meninggalkan pekerjaan enak bergaji tinggi untuk romantisme kembali ke rumah dan menjalani ide kehidupan yang penuh ambigu dan tanpa bayaran. Itulah harga dari kebebasan! Saat ini membantu Indonesia Mengajar sebagai chief digital officer dan menjalankan sebuah lembaga kolaboratif bernama bridges and ballons. Terkadang orang-orang bercanda atas nama ini, tapi dia belajar untuk hidup dengannya. Anda dapat membaca buah pikirannya di twitter @RaziThalib namun ia malah merekomendasikan Anda untuk tidak usah membacanya dan kembali bekerja!
aduh mumet baca tulisannya 🙂
very inspiring,,
make it easy but not oversimplify