Setidaknya ada dua produk Google yang bisa memberikan harapan bahwa proses terjemahan akan masuk pada new era di tengah kemajuan cara berkomunikasi dengan medium internet yaitu lewat ponsel. Google telah mempunyai aplikasi seperti voice recognition serta aplikasi terjemahan lewat Google Translation.
Seperti yang ditulis Telegraph, impian untuk melakukan proses translate melalui ponsel bisa jadi hanya tinggal
menunggu 2 tahun lagi. Google sendiri seperti yang ditulis oleh Telegraph sedang mengembangkan terus kemajuan dua aplikasi ini untuk disatukan menjadi sebuah aplikasi gabungan yang memungkinkan proses terjemahan menggunakan ponsel.
Jadi nantinya jika anda pergi ke sebuah tempat dimana anda tidak mengeri bahasanya dan anda membutuhkan alat bantu terjemahan, anda tinggal mengeluarkan ponsel anda dan menggunakannnya untuk menterjemahkan kata yang anda cari, dengan menggunakan suara anda tanpa harus mengetik apapun.
Seperti yang ditulis oleh Times Online aplikasi ‘voice translator’ ini akan menggabungkan 2 teknologi yang telah disebut diatas dan menjadi semacam penerjemah profesional yang akan menganalisa kata yang masuk ke ponsel lewat suara lalu menunggu sampai analisa ini menghasilkan arti kata yang lengkap kemudian menerjemahkannya.
Namun masalah untuk teknologi ini sudah jelas tampak di depan mata, dengan sekitar 6,000 lebih bahasa yang ada di dunia, masalah dialek akan tampak sebagai tembok tebal yang susah ditembus. Google sendiri mengetahui kendala ini dan memang dibutuhkan sebuah kombinasi antara high-accuracy machine translation dengan high-accuracy voice recognition, yang kini sedang mereka kerjakan.
Tapi jika melihat optimisme Google yang diwakili oleh Franz Och, Google’s head of translation service, sepertinya teknologi ini sangat patut dinanti. Karena menurut Franz, ponsel adalah produk yang sangat personal sehingga data suara bisa dikumpulkan dari setiap suara yang telah masuk ke ponsel itu.
Ok, saya mencoba meraba-raba teknologi ini, ketika kesulitan untuk mengenal dialek menjadi hambatan salah satu pemecahannya adalah dengan teknologi yang ada di ponsel yang akan mengumpulkan data suara dari setiap percakapan yang terjadi di ponsel tersebut, lalu setiap percakapan ini akan dianalisis dan menjadi data masukan untuk proses terjemahan yang lebih baik. Jadi, jika proses terjemahan pada awal kurang baik maka terjemahan untuk selanjutnya akan menjadi lebih baik, karena dialek sudah terekam di ponsel.
Memang butuh waktu untuk hasil terjemahan yang sempurna, seperti juga teknologi Google Translate yang baru memberikan hasil terjemahan untuk 52 bahasa, masih banyak bahasa yang belum ada, dan masalah kedua adalah berapa kira-kira harga ponsel ini nantinya, apakah mungkin Google Phone di masa depan akan bisa mengakomodasi teknologi ini.
Dua tahun bisa jadi waktu yang lama, tapi untuk dunia internet, dua tahun adalah waktu yang singkat, setelah Google Buzz, saya sendiri optimis teknologi Google ke depannya akan lebih ‘gila’ lagi.
Tapi itu pendapat saya, bagaimana dengan anda, apakah menurut anda sifat optimis Google yang akan mamatok waktu 2 tahun untuk ‘voice translator’ lewat ponsel ini cukup masuk akal? Atau anda punya pendapat lain, mari share pendapat anda pada kolom komentar.
Sumber: Telegraph, TimesOnline
teknologi voice translation ini menggunakan teknologi AI (artificial intelligence). jadi dgn bertambahnya waktu maka teknologi AI dalam voice recognition akan semakin membaik sehingga bisa membantu google dalam mencapai tujuan ini.
teknologi voice translation ini menggunakan teknologi AI (artificial intelligence). jadi dgn bertambahnya waktu maka teknologi AI dalam voice recognition akan semakin membaik sehingga bisa membantu google dalam mencapai tujuan ini.