Layanan pesan sudah terbukti populer di Indonesia, mulai dari BBM sampai dengan Skype serta berbagai layanan pesan lain seperti Line, KakaoTalk, WhatsApp, WeChat. Beberapa layanan pesan juga telah beralih ke model platform sebagai pendekatan pada pengguna mereka.
Popularitas layanan pesan sering dikaitkan dengan ‘serangan’ layanan Over The Top (OOT) (OTT) pada operator, yang mengakibatkan para pelaku operator harus bersiap-siap. Layanan pesan yang menggunakan koneksi internet/data sebagai basis operasi juga mengalihkan penggunaan SMS dan panggilan, dua layanan yang sebelumnya jadi primadona bagi operator.
Seperti yang diberitakan oleh IndoTelko, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) bersama dengan operator sedang membahas untuk menghadirkan layanan ‘Messaging Indonesia’. Selain bertujuan untuk mengurangi ketergantungan atas layanan pesan produk luar negeri, ide dari pengembangan layanan pesan ini adalah kerangka besar untuk menghimbau para operator agar mempersiapkan diri dari serbuan dari pemain OOT OTT.
Aplikasi atau layanan instan instant messaging ini nantinya bisa digunakan lintas operator dengan routing berada di dalam negeri untuk menekan biaya.
Sejauh ini, tahap untuk mewujudkan layanan pesan Indonesia masih dalam tahap pembicaraan awal dan operator sendiri masih ditugaskan untuk memberikan berbagai alternatif dalam pengembangan termasuk model bisnis, kendala yang dihadapi adalah ego dari operator yang berbeda, dimana harus ditemukan model bisnis yang ideal. Belum ada kepastian kapan layanan ini akan diluncurkan.
Jika Messaging Indonesia ini hadir maka kita akan memiliki layanan pesan layaknya yang sedang dikembangkan di Singapura, masing-masing oleh StarHub dan Singtel.
Anda pengguna layanan pesan? Bagaimana pendapat Anda jika nantinya ada layanan Messaging Indonesia? Pendapat Anda kami tunggu di kolom komentar.
Via: DailySocial.