Berperilaku tidak tertib di wilayah umum memang merupakan suatu hal yang “lumrah” terjadi di tengah-tengah masyarakat yang dapat ditemukan di negara-negara berkembang seperti Indonesia tercinta ini. Mulai dari pelanggaran yang bersifat sengaja maupun yang tidak sengaja, semuanya dapat kita temui hanya cukup dengan melangkahkan kaki keluar rumah saja. Melihat hal yang cukup ironis dan menggelitik tersebut, situs Maludeh hadir mencoba untuk “membuat malu” para masyarakat yang tak tertib tersebut untuk dapat menjadi pacuan bagi seluruh masyarakat agar sadar dan tertib dalam menggunakan dan melalui fasilitas umum.
Melihat deskripsi singkat tersebut, tentu mengundang rasa penasaran seperti apa konten yang disajikan di dalam Maludeh ini. Dalam press release yang kami terima, Maludeh membawa sejumlah konten yang dijamin mungkin akan membuat Anda tersenyum melihat momen-momen yang terjadi di sekitar kita. Ya, Maludeh menyajikan beragam potret-potret memalukan dari masalah ketertiban yang dilakukan oleh sebagian orang dalam “melanggar” tata tertib di ruang publik seperti misalnya foto-foto memalukan di jalan, tempat umum, foto perilaku pejabat atau aparat yang melanggar, dan foto-foto lainnya yang tentu juga memalukan.
Kumpulan foto-foto yang dikumpulkan oleh Maludeh ini seluruhnya diklaim merupakan hasil “sumbangan” dari sejumlah pengunjung yang nyatanya peduli terhadap masalah ketertiban di tengah-tengah masyarakat. Dalam keterangan tertulisnya tersebut, Maludeh secara bebas memberikan akses untuk pengguna mengunggah foto apa saja yang berkaitan dengan pelanggaran ketertiban dan hal-hal unik yang terjadi di lingkungan sekitar. Menurut Maludeh sendiri, dengan fokus yang diterapkannya tersebut dapat menjadi referensi untuk mengingatkan masyarakat untuk berprilaku tertib dan menghargai sesama pengguna fasilitas umum. Ya setidaknya itulah misi dan visi yang mereka angkat.
Didirikan oleh founder dari salah satu situs otomotif Saft7 Firmansyah Saftari, Maludeh merupakan salah satu bentuk pengembangan dari situs Maludong yang didirikan pada 2005 silam. Tak hanya berganti nama saja, Maludong yang pada kala itu juga menyajikan konten yang serupa hanya berupa situs yang memiliki angle satu arah, atau dalam arti kata lain sewaktu masih mengusung nama Maludong, pengunjung tidak dapat dengan bebas memberikan komentar dan opini terkait dengan konten foto yang ditampilkan dalam Maludong.
Di tahun 2013 ini, semenjak berganti nama, Maludeh mulai melibatkan pengunjung untuk dapat memberikan komentar, opini, shout yang tentu familiar dengan suatu ekosistem jejaring sosial dimana sesama pengunjung dapat saling berinteraksi.
Berbicara mengenai jejaring sosial, Maludeh sendiri mengklaim juga akan melibatkan serta berintegrasi dengan platform social media populer seperti Facebook, Twitter, dan lain sebagainya untuk mengakselerasi penyebaran konten yang seluruhnya diyakini akan mampu memotret kehidupan masyarakat Indonesia dalam menggunakan fasilitas umum.
Konsep yang diusung oleh Maludeh sebenarnya tidak sendirian. Mungkin diantara Anda ada yang pernah mengetahui macam situs yang memiliki visi dan misi yang serupa yaitu: Membuat malu para pelanggar peraturan di lingkungan sekitar. Jika Anda tahu, beberapa waktu lalu juga terdapat situs yang serupa dengan nama Masukbusway yang berisi kumpulan foto dan wadah bagi para pelanggar marka jalan yang nekat menerobos jalur Busway.
Sama seperti Maludeh, Masukbusway juga dimotori oleh sekumpulan kelompok masyarakat yang “gerah” terhadap perilaku warga Jakarta yang tak mematuhi peraturan “Dilarang Masuk Jalur Busway”. Masukbusway saat ini cukup digandrungi oleh banyak pengguna untuk sekedar mencari hiburan lucu maupun geram untuk “memalukan” si pelaku.
Selain Masukbusway, Maludeh juga ditemani oleh salah satu akun Twitter yang cukup kawakan memberikan kritikan pedas terhadap pengguna fasilitas perparkiran yang tak tertib yaitu @parkirlubangsat. Akun twitter yang memiliki nama cukup “keras” ini menghadirkan kumpulan sejumlah foto dari pengguna jalan yang tak tertib dalam memarkirkan kendaraannya.
Dari kedua “pesaingnya” tersebut, Maludeh tentu memiliki cakupan konten yang lebih luas dan kompleks dari keduanya. Jika Masukbusway hanya menyindir pengguna jalan yang melanggar marka Busway, dan @parkirlubangsat hanya fokus pada pelanggar tempat parkir, maka di dalam Maludeh tentu kesemuanya ditampilkan dengan cara yang cukup lucu dan menggelitik melalui kanal-kanal yang tersedia. Dengan konsep tersebut, tentu bukan hal yang tak mungkin apabila Maludeh nantinya akan cukup digemari oleh pengguna internet di Indonesia. Apalagi dengan fungsi a la social media yang ditawarkan tentu juga dapat mengundang traksi yang cukup luas dari seluruh pengguna.
[ilustrasi foto oleh: Shutterstock]