Naluri mengamankan barang berharga jelas dimiliki oleh setiap individu. Tak terkecuali barang berharga dalam bisnis. Setiap bisnis pasti punya cara masing-masing untuk mengamankan setiap aset yang dimilikinya. Seiring berkembangnya teknologi, banyak bisnis atau perusahaan yang menempatkan data sebagai aset. Untuk itu jelas banyak bisnis atau perusahaan yang berusaha mengamankan data mereka. Data memang sudah semestinya dijadikan bisnis sebagai aset penting dalam perusahaan.
Data menjadi penting ketika analisis data menjadi salah satu sandaran ketika hendak menentukan sebuah keputusan strategis. Investasi bisnis untuk mengumpulkan data dan mengolah data seperti menghadirkan perangkat lunak CRM (Customer Relationship Management) dan lain sebagainya tidak akan terbayar jika data tidak dikelola dengan baik. Dalam hal ini kaitannya dengan keamanan dan kualitas data.
Untuk keamanan jelas menjadi tindakan wajib. Perusahaan harusnya tidak membiarkan aset berharganya tidak terlindungi. Terlebih data merupakan sebuah aset yang begitu rentan terhadap kebocoran. Entah itu kebocoran dari dalam sistem maupun dari luar sistem. Dari manusia yang lalai atau pun dari aturan yang tidak sesuai.
Selain menjaga keamanan memperlakukan data sebagai aset penting juga termasuk menjaga kualitas data. Hal-hal seperti mengurangi duplikasi, memvalidasi dan membersihkan data menggunakan tools untuk meningkatkan kualitas data penting adanya. Hal-hal tersebut bisa dilakukan untuk merapikan data. Setelah semua selesai pengelolaan data dapat dilakukan dengan data yang berkualitas. Menjaga kualitas data memang bukan pekerjaan instan, butuh tahapan, butuh proses.
Biasanya untuk bisnis ada tiga jenis teknik untuk memelihara kualitas data. Yang pertama adalah menjaga kualitas integrasi antara aplikasi atau sistem sehingga tidak terjadi banyak polusi data. Yang kedua adalah menggunakan perangkat business automation yang bisa menghemat keterlibatan manusia dan yang terakhir adalah ongoing validasi. Sebuah proses untuk peningkatan kualitas dan perbaikan data untuk mencegah penumpukan data-data yang salah atau yang tidak terpakai.
—
Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.