Dark
Light

Memegang Smartphone Xiaomi Redmi 10A untuk Pertama Kali

2 mins read
May 20, 2022

Xiaomi akhirnya meluncurkan sang penerus smartphone mereka yang paling lakuk pada tahun 2021, yaitu Redmi 10A. Dan setelah acara peluncuran tersebut, Xiaomi juga mengundang para jurnalis untuk langsung mencicipi perangkat terbarunya. Harga murah tentu saja menjadi nilai paling depan pada perangkat yang satu ini. Akan tetapi, apakah harga murah berarti kualitasnya juga rendah?

Xiaomi menjual Redmi 10A dengan konfigurasi RAM/penyimpanan internal dengan kapasitas 3/32 GB dengan harga Rp. 1.499.000. Untuk konfigurasi 3/64 GB ada pada harga Rp. 1.599.000. Pada rentang harga tersebut, ternyata Xiaomi masih tidak tertarik untuk menggunakan chipset lain selain Mediatek. Tentunya, kestabilan dan kecukupan kinerja menjadi alasan utama mengapa Xiaomi masih menggunakannya.

Pada Redmi 10A, pilihan masih jatuh pada Mediatek Helio G25. Yap, sepertinya penggunaan prosesor Cortex A53 di tahun 2022 ini sudah ‘nggak jamannya lagi’. Namun, Xiaomi mengatakan bahwa memang perangkat ini hanya akan dijual untuk mereka yang membutuhkan fungsi-fungsi dasar sebuah perangkat smartphone, seperti telepon, SMS, internet, chatting, sosmed, dan foto seadanya. Jadi, jangan berharap memiliki perangkat ini untuk bermain game berat seperti Genshin.

Saat menyalakan perangkat ini untuk pertama kalinya, saya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk masuk ke dalam homescreen. Dan saat sudah pada homescreen, langsung sebuah notifikasi update firmware pun muncul. Oleh karena ada WiFi gratis di kantor Xiaomi Indonesia, langsung saja saya melakukan update agar terhindar dari bug yang tidak diinginkan.

Setelah selesai melakukan update, tibalah saatnya untuk mencoba MIUI 12.5 yang dipasangkan pada Helio G25. Dan ternyata MIUI 12.5 mampu berjalan cukup responsif pada chipset entry level tersebut. Namun, hal tersebut berubah pada saat akan menjalankan sebuah aplikasi, di mana membutuhkan waktu yang sedikit tersendat saat loading. Bisa jadi, hal ini karena Helio G25 masih mendukung hanya eMMC 5.1 saja.

Berbicara mengenai eMMC 5.1, ada hal menarik pada smartphone murah ini. Xiaomi ternyata memberikan memory extension sebesar 1 GB pada varian 3/64 GB. Hal ini tentu saja menjadi angin segar di mana perangkat murah biasanya sangat minim dengan ruang penyimpanan data sementara tersebut. Walaupun begitu, memori virtual ini memang berjalan di atas eMMC 5.1 yang kinerjanya lebih rendah dari UFS dan kapasitasnya cukup mungil.

Layar pada Xiaomi Redmi 10A menggunakan panel IPS dengan resolusi 1600×720. Sayangnya, belum ada informasi apakah perangkat ini sudah menggunakan Gorilla Glass atau belum. Layar ini juga belum memiliki lapisan anti gores seperti pada perangkat mainstream dari Xiaomi. Jadi, ada baiknya untuk menambahkan biaya hingga Rp. 100.000 untuk membeli sebuah tempered glass.

Sama seperti smartphone Xiaomi pada umumnya, perangkat ini memang terasa kokoh di tangan. Dan karena desainnya sama dengan Xiaomi Redmi 10C, perangkat ini juga sama-sama cukup licin di tangan. Oleh karena itu, belilah sebuah rubber back case agar perangkat ini tidak mudah selip dari tangan Anda. Xiaomi sendiri tidak menyediakan back case gratis pada paket penjualannya.

Saat acara berlangsung, saya sempat mengambil beberapa foto. Hasil yang diberikan memang kurang tajam. Namun sudah cukup baik untuk sebuah perangkat dengan harga yang terjangkau. Berikut adalah hasilnya

Lalu bagaimana dengan kinerja dari Xiaomi Redmi 10A? Dengan menggunakan Mediatek Helio G25, lagi-lagi jangan berharap akan kencang. Apalagi dengan menggunakan RAM 3 GB saja untuk keperluan saat ini. Berikut adalah hasilnya

Menurut saya, perangkat yang satu ini memang cocok untuk dijadikan sebuah pengganti ponsel candy bar. Namun, jangan menggunakan perangkat ini untuk dijadikan perangkat yang melakukan loading aplikasi lebih dari 3. Apalagi, jangan berharap untuk bisa menjalankan game-game berat seperti Genshin Impact atau sejenisnya.

Dengan spesifikasi seperti itu, perangkat ini memang cocok untuk digunakan sebagai alat konferensi video untuk sekolah dan bekerja di rumah. Untuk para driver ojek online juga bisa membeli perangkat murah ini untuk dijadikan perangkat menerima pesanan. Dan untuk yang membutuhkan perangkat hiburan untuk video dan mendengarkan musik saja, Redmi 10A juga cocok untuk dimiliki.

Dimas Galih W.

Tempat bertanya segala macam spesifikasi teknis, suka banget GCam, review gadget dan PC adalah koentji. Hampir 95% foto yang saya terbitkan menggunakan GCam.

Previous Story

Andreessen Horowitz is Betting Big on Gaming and the Metaverse

Next Story

Popular Solana-based Game DeFi Land Introduces Play-and-Earn Mechanics

Latest from Blog

Don't Miss

Review Tecno Spark 30C, Dibawah Rp1,5 Juta Fiturnya Bikin Kaget

Review Tecno Spark 30C, Dibawah Rp1,5 Juta Fiturnya Bikin Kaget

Dibanding beberapa tahun yang lalu, smartphone entry-level terbaru dengan harga
Usung-Ultra-Lighting-Pop-out-Camera,-Huawei-Pura-70-Ultra-Cocok-untuk-Siapa

Usung Ultra Lighting Pop-out Camera, Huawei Pura 70 Ultra Cocok untuk Siapa?

Dalam lanskap persaingan smartphone flagship yang sangat ketat, Huawei kembali