Cloud computing (atau komputasi awan) saat ini sudah menjadi sesuatu yang sangat umum, terutama di kalangan pengembang software. Berbagai keunggulan cloud computing, seperti dalam skalabilitas, keandalan dan portabilitas membawakan daya tarik tersendiri, terlebih sistem pembayaran layanan cloud kebanyakan cukup fleksibel, yakni dibayarkan sesuai dengan penggunaan atau umum disebut dengan istilah “pay as you use”. Teknologi telah menjadi komponen kritis dalam operasional bisnis, berbagai kegiatan, terutama yang menghubungkan langsung dengan konsumen banyak ditompang olehnya, dan salah satu platform yang banyak digunakan tak lain adalah cloud computing.
Lalu bagaimana memanfaatkan teknologi cloud computing untuk mengoptimalkan kinerja bisnis? Beberapa hal berikut ini dapat menjadi pertimbangan bagi bisnis tatkala ingin menggunakan cloud computing untuk kegiatan produktifnya.
Melihat kemampuan dan kebutuhan
Pembiayaan untuk kebutuhan teknologi dalam lebih diefisienkan dengan pemanfaatan teknologi cloud computing, sepeti meminimalisir biaya pembelanjaan hardware dan pemeliharaan, namun untuk menciptakan nilai yang optimal bisnis juga harus mengenal betul kemampuan dan kebutuhannya. Cloud computing menawarkan sistem pembayaran yang cukup fleksibel, gunakan sumber daya tinggi saat penggunaan tinggi, dan minimalkan penggunaan sumber daya saat kebutuhan rendah. Hal ini bisa dicontohkan di beberapa skema bisnis, misalnya sistem yang ramai di masa tertentu, sebut saja toko online baju muslim.
Toko online yang menjual baju muslim umumnya akan mendapatkan pengunjung membludak saat di bulan Ramadhan atau mendekati Hari Raya Idul Fitri, sementara di hari-hari biasa pengunjungnya tidak begitu signifikan. Model upgrade/downgrade layanan cloud dapat dilakukan secara fleksibel untuk mensiasati keadaan ini. Ketika pengunjung membludak, dengan mudah pemelihara sistem dapat menaikkan kekuatan daya, baik itu server hingga bandwidth. Dan ketika mereda bisa diturunkan sesuai kebutuhan. Hal ini tidak berlaku ketika bisnis memilih pendekatan konvensional, karena hardware akan lebih sulit disesuaikan dengan kebutuhan yang fluktuatif.
Menggunakan SaaS (Software as a Services) untuk layanan siap saji
SaaS merupakan salah satu model layanan cloud yang memungkinkan pengguna untuk dapat langsung memanfaatkan layanan yang ada secara berlangganan. Saat ini sudah terdapat berbagai macam layanan SaaS, dari sistem email, sistem penyimpanan, sistem produksi sampai sistem untuk analisis data. Pengguna bisnis, khususnya UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) atau startup dapat memanfaatkan berbagai layanan SaaS untuk menghemat pengeluaran teknologi, karena bisnis bisa menggunakan layanan secara bertahap sesuai kebutuhan.
Ketika bisnis hanya terdiri dari 10 anggota tim, maka mereka cukup membayar 10 voucher berlangganan, begitu bertambah dengan mudah bisnis juga dapat membelinya lagi. Ketimbang harus mengembangkan software secara mandiri yang memakan biaya lebih banyak, untuk CRM (Customer Relationship Management) misalnya, dengan berlangganan SaaS, pembiayaan pengembangan dapat dioptimalkan untuk kebutuhan lain, karena bisnis bisa berlangganan sesuai dengan kebutuhannya.
Mengenal PaaS dan IaaS untuk menjadi fondasi aplikasi bisnis
Namun ketika bisnis sudah memiliki aplikasi sendiri, misalnya layanan e-commerce, yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk mengandalkan SaaS, karena platform yang dibutuhkan sangat custom, maka layanan cloud yang dipilih dapat berupa PaaS (Platform as a Services) atau IaaS (Infrastructure as a Services). PaaS memungkinkan pengguna untuk dapat memanfaatkan sistem server atau layanan cloud yang siap untuk meletakkan aplikasi yang dikembangkan. Tidak perlu memikirkan alokasi sumber daya komputasi (Sistem Operasi, Firewall, dll), pengembang hanya perlu menyesuaikan platform yang dibutuhkan.
Namun jika memang memiliki kebutuhan yang lebih custom, pengguna dapat memanfaatkan IaaS. Pengguna dapat memilih secara mandiri sumber daya yang ingin diterapkan dalam server virtual yang digunakan. Ibaratnya penyedia layanan cloud hanya akan menyediakan hardware dan kebutuhan sesuai dengan permintaan. Tak seperti PaaS, semua sudah dikemas dalam layanan yang siap digunakan untuk deployment. Baik itu PaaS ataupun IaaS juga mengusung aturan dasar cloud computing, yakni harus mampu memenuhi kebutuhan penggunanya secara dinamis. Jadi jika sewaktu-waktu memerlukan alokasi sumber daya lebih, maka hanya semua melakukan order online pengguna dapat menambahnya.
Pilih layanan cloud yang terpercaya
Sudah cukup banyak pilihan layanan cloud yang saat ini tersaji. Karena bisnis membutuhkan teknologi yang handal untuk operasional bisnis yang berkelanjutan, pastikan bisnis memilih layanan cloud yang sudah teruji dan terpercaya. Setidaknya sudah ada case study atau pihak bisnis yang sebelumnya pernah menggunakan layanan tersebut dan memberikan testimoni baik. Terlepas dari itu layanan global ataupun layanan lokal.
—
Disclosure: Artikel ini didukung oleh Alibaba Cloud, penyedia layanan cloud computing dari Alibaba, untuk informasi lebih lanjut seputar layanan, produk dan promo klik pada tautan ini. Anda juga dapat mencoba secara gratis.