Penantian akan situs Wolipop kini telah berakhir, seperti yang di tulis DailySocial pada breaking news kemarin setelah Wolipop meluncur ke publik (sekalian mengkoreksi tulisan saya tentang Wolipop, ternyata itu baru teazer saja, agak terkecoh dengan editor notes-nya :D). Kini user sudah bisa berjalan-jalan di situsnya dan menikmati bermacam fasilitas yang ada.
Pertama-tama, yang membuat saya terkesan adalah desain, bagi anda yang mengunjungi situs ini tanpa mengetahui tentang situs lain yang ada dibelakang Wolipop, hampir pasti tidak akan menduga jika Wolipop merupakan anak dari Detik.
Biasanya situs yang mempunyai keluarga akan membawa ciri tersendiri pada semua situsnya, di Wolipop, ciri itu hampir tidak ada, kesan ramai kayak di pasar hampir hilang disini, kenapa hampir, karena masih ada beberapa ciri yang melekat, seperti bentuk desain kotak yang solid dalam membagi gambar, tampilan banner iklan, fitur video sampai, dan terutama thumbnail gambar yang kurang sip, terutama untuk yang ukuran kecil, agak kabur dan tidak tajam. Tapi secara keseluruhan, kalau melihat segmen yang ingin dituju oleh Wolipop, sepertinya desain cukup berhasil.
Ada 6 pilihan fitur utama yang bisa dinikmati oleh user di Wolipop diluar tab home dan archive, mulai dari Fashion, Beauty, Love & Sex, Wedding, HotGuide, d’Lounge. Seperti yang dibayangkan bahwa situs ini berisi berbagai hal yang berhubungan dengan perempuan, dari artikel yang berbau tips dan trick, informasi dan berbagai chit-chat khas perempuan, dengan topik mulai dari fashion, kecantikan sampai tempat hang-out yang juga disesuaikan dengan segmen Wolipop yaitu perempuan.
Untuk melayani user ala web 2.0, disediakan juga fitur Q & A dengan cara mengirim pertanyaan menggunakan Facebook, Twiter atau bukan keduanya, yang di Wolipop diistilahkan dengan anonymous. Juga tersedia kotak pemutar video yang berhubungan dengan hal-hal berbau perempuan tentunya, terutama dunia fashion.
Ada beberapa bagian yang membuat saya tertarik untuk berlama-lama ada di situs ini, meskipun situs ini secara general bukan diperuntukkan laki-laki, fitur itu adalah Mix & Match, bentukan iklan untuk monetize serta fashion snap.
3 fitur diatas mungkin standar untuk situs fashion, tapi perlu diingat ini adalah anak perempuan pertama yang namanya tidak berbau Detik (CMIIW), dan anda tentu tau berapa banyak pengakses situs Detik, dan jika user perempuannya bisa di drive ke Wolipop tentu akan menghasilkan traffic yang cukup, minimal untuk start awal.
Fitur Mix & Match mirip permainan yang biasa ada di game-game keluaran Game House, user bisa menempelkan
beberapa pasang pakaian dengan kategori Dress, Tops atau atasan, Bottoms (bawahan), Bags dan Shoes. Proses Mix & Match bisa dilakukan dengan cukup meng-klik pilihan pakaian dan nantinya pakaian yang di klik akan langsung di tempelkan di manekin virtual, dan hasilnya cukup baik, user juga bisa mengganti latar, dan ketika kursor berada di keterangan produk di bagian kanan atas manekin, maka produk yang dihighlights akan tampak lebih terang dari produk lain. Ini berfungsi untuk mempermudah user dalam melihat detail keterangan produk.
Jika user merasa hasil Mix & Match yang dilakukan cukup keren dan ingin membelinya, Wolipop telah menyediakan fitur ini, di bawah manekin model ada keterangan harga yang dijumlahkan dari kombinasi pakaian yang user lakukan, dilengkapi juga dengan tab buy. Untuk akses viral, tersedia juga fitur share, publish dan save. Tampilan manekin juga bisa dirubah menjadi tampak depan, belakang dan portrait. Untuk produknya, sudah pasti dari mereka yang ingin berdagang di Wolipop.
Bentuk iklan yang ada di Wolipop, selain standar khas Detik, juga terdapat beberapa tipe yang saya duga masuk juga
dalam ladang pemasukan Wolipop. Salah satunya di fitur Mix & Match tadi, selain pajangan produk yang bisa digunakan
untuk di tempel, jika tertarik untuk belanja sudah tentu Wolipop kan mendapat share dari penjualan. Selain itu
di Wolipop juga menyediakan fitur belanja tersendiri yang juga masih bersinggungan dengan fitur Mix & Match, tapi tampilan produk lebih besar dan sudah tertera harganya.
Juga terdapat fitur Sale & Event Info, yang juga membuka peluang untuk placement iklan, untuk sementara fitur ini sepertinya menerima kiriman info dari crowd, tapi untuk kedepan, bisa saja Wolipop menjual space ini bagi produk atau perusahaan yang ingin menampilkan jadwal bazzar atau promo produk mereka.
Sedangkan fitur Fashion Snap menjawab unsur penting fashion, yaitu fashion is about on the street, dan juga memancing unsur 2.0 dimana user bisa ikut andil karena foto mereka terpampang di situs Wolipop, sayangnya fitur ini hanya memberikan fasilitas share belum menampilkan fasiltas komentar, padahal kalau user lain bisa berkomentar, maka Wolipop akan memberi keunggulan lebih dibandingkan majalah konvensional karena fitur fashion snap-nya bisa interaktif.
Dan untuk jaringan Detik.com, tentu saja berperan di situs ini, kalau anda scroll ke bagian paling bawah pada halaman home, akan terdapat berita-berita yang direkomendasikan dan berasal dari situs Detik, seperti Detikhot, Detikhealth dan Detikfood. Juga di bagian Let’s Shop, dibagian bawahnya terdapat kolom adtext dari Detik.
Meski saya bukan perempuan, tapi situs ini berhasil membuat saya agak lama berjalan-jalan di tampilannya,
ada beberapa fitur ringan yang juga berpeluang membuat user berlama-lama stay di Wolipop, selain banyaknya berita
yang bisa di baca ada juga fitur pelengkap seperti Love Calculator, Horoscope dan tips serta rahasia dunia fsahion
ala Farah Quin, yang merupakan duta Wolipop.
Tampilan konten yang ada di Wolipop memang terkesan penuh, ada foto, ada video, iklan sampai kolom fans page dari Facebook, link ke Twitter dan milis, dijadikan satu di halaman Home. Dan untuk situs fashion, latar putih memang bisa terkesan netral tapi bisa juda terkesan terlalu tua, Wolipop memang harus terus mengecek segmen usia user mereka agar tampilannya cocok untuk pangsa pasarnya, kalo melihat fitur fashion snap di Wolipop, user yang di foto adalah mereka yang termasuk dewasa muda, sedangkan untuk produk yang masuk dalam fashion recomendation, lebih mengarah ke perempuan dewasa yang berada di atas dewasa muda.
Untuk sebutan user mereka Wolipop memberi nama Wolifriends yang menurut saya kurang chic, malah cenderung terdengar maskulin, karena pelafalan Woli malah cenderung terdengar Wali dan kata friends juga masih terdengar terlalu male, mungkin WoliChic atau Woligalz akan terdengar lebih perempuan.
Saya membayangkan dengan fasilitas Detik, mungkin nantinya Wolipop juga akan menyediakan fasilitas blog khusus untuk membantu membangun komunitas para konsumen dan calon konsumen, sehingga proses promo bagi para pengiklan bisa lebih fokus. Untuk sementara hanya tersedia Milis serta fitur d’Lounge yang bisa membentuk komunitas para Wolifriends.
Ada banyak sekali fitur yang tersedia di Wolipop dan mungkin saja ada yang tidak terkaver oleh saya, tapi kolom komentar selalu menanti anda, para pembaca DailySocial untuk memberi informasi tambahan atau sekeder berkomentar.
Ok, kini giliran anda untuk memberi pendapat tentang Wolipop, mulai dari tampilan sampai ke fitur dan muatan
informasi yang ada, samapai bertemu di kolom komentar.
tak kirain waktu pertama kli mampir kemrin milik salah satu orang [karena dari ref twitter]
nyampai halaman rumah .. kaget bener .. niech desaig bener2 top š
tilik2 punya telusur pnya detik š
wuch . keren
saya melihat sitenya terlalu cluttered :S kaya emphasisnya di bagian mana kurang jelas. Mungkin detik sendiri belum tahu site ini mau dikembangkan bagaimana in terms of:
1. site usage
2. revenue
sehingga masih bingung mau menetapkan fokus di bagian yang mana. Rasanya harus cepat menetapkan goal yang jelas dan mengoptimalkan situs ini dengan web analytics dan web optimizing *ehem*
Trus layoutnya kok ngga konstan ya? Di homepage banner yg ada farah quinnnya di sebelah kanan, waktu masuk artikel pindah ke kiri. Hmm… trying to monetize melalui banner?
Untuk bagian info diskon, saya rasa ada baiknya partneran dengna adadiskon.com