Dark
Light

Media Sosial Lokal Kapoocino Tawarkan Pengalaman Berinteraksi yang Unik

2 mins read
August 4, 2016
Empat founder Kapoocino promosikan aplikasi saat acara launching beberapa hari lalu / DailySocial

Kapoocino merupakan aplikasi media sosial asal Surabaya dengan pendekatan yang unik. Platform tersebut memungkinkan antar pengguna untuk bisa saling berinteraksi lewat kuis tebak-tebakan yang disampaikan lewat foto atau video. Dengan pendekatan yang berbeda, Kapoocino mencoba menawarkan cara pertemanan yang lebih interaktif, karena tidak sekedar mengunggah foto, memberi komentar atau bertebar emoticon saja.

Dijelaskan oleh Co-Founder Kapoocino Edouardo Santoso Tantular inspirasi mengembangkan layanan tersebut didapat saat keempat Co-Founder Kapoocino sedang kumpul bersama di sebuah kafe, tujuannya untuk menghibur salah satu rekan yang galau. Mereka melihat sebuah keniscayaan, orang-orang di sekitarnya justru terlalu asik dengan gadget-nya, seperti tidak peduli padahal sedang berkumpul dengan teman. Saat itu langsung terlintas ide untuk memikirkan bagaimana caranya mengubah keadaan tersebut, namun dengan tetap melibatkan gadget sebagai media pengantarnya.

“Di sinilah yang membuat Kappocino berbeda dengan media sosial lainnya, karena user tidak hanya dibatasi sekedar melihat, menyukai atau memberi komen dari setiap pengguna yang mengunggah sesuatu. Sehingga user yang tidak terlalu eksis hanya bisa melihat dan tidak bisa ikut interaksi. Kami mencoba buat sesuatu yang berbeda, dengan membuat media sosial berbasis kuis,” ujarnya saat dihubungi DailySocial, Kamis (4/8).

Ide pun mulai dituangkan pada Februari 2016, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk pengembangan hingga muncul versi beta pada 24 Mei 2016 untuk perangkat Android. Versi resminya pun mulai beredar sejak Juli kemarin. Pasca acara press conference launching Kapoocino digelar beberapa hari lalu, pihaknya mencatat jumlah pengguna Kapoocino kini sudah menembus angka sekitar 3.000 orang.

“Kami ingin sebanyak mungkin orang Indonesia yang memakai aplikasi ini. Selain bentuk dukungan terhadap karya anak bangsa sekaligus menunjukkan bahwa aplikasi ini bisa bersaing di kalangan internasional.”

Dia mengungkapkan, untuk membuat aplikasi ini pihaknya telah menggelontorkan investasi sebesar Rp 500 juta. Dana tersebut berasal dari kantong sendiri (bootstrapping). Menurut Edo, bila ke depannya ada investor yang berminat untuk menanamkan uangnya ke tempatnya, dia memberi beberapa batasan. Salah satunya, investor harus berasal dari lokal demi menjaga citra baik Kapoocino sebagai aplikasi buatan anak bangsa.

Sekedar informasi, pendiri Kapoocino terdiri dari empat orang. Mereka adalah Edouardo Santoso Tantular selaku bagian admin dan keuangan, Achmad Izzag selaku bagian pemasaran, Fendy Mahatma Putra selaku developer lead dan Bahtera Kurniawan Jaya selaku bagian kreatif. Kini, tim Kapoocino sudah bertambah 10 orang lainnya untuk mengembangkan aplikasi.

Pihaknya pun mengklaim saat ini belum ada aplikasi media sosial serupa, baik dari lokal maupun global yang menggunakan kuis sebagai basis utamanya. Sementara ini, Kapoocino baru tersedia untuk pengguna Android saja, untuk iOS dan versi PC-nya kini masih dalam tahap penyempurnaan.

Interface sederhana disajikan untuk memudahkan adaptasi pengguna

IMG_20160804_134214
Saat pertama menggunakan Kapoocino, pengguna diharuskan untuk membuat akun. Antar muka yang ditawarkan pun dibuat ringkas sehingga tidak membuat pengguna awam menjadi bingung. Kemudian, pengguna yang sudah terdaftar bisa langsung membuat kuis tebak-tebakan sesuai keinginannya.

Kuis yang ditawarkan bisa berupa video atau foto dengan memberikan pilihan jawaban pilihan ganda atau isian. Jumlah pilihan gandanya pun bisa dimodifikasi dengan minimal dua opsi harus tersedia.

Untuk mempercantik tampilan pertanyaan, foto atau video bisa disunting memakai filter yang tersedia dan menambah sticker berupa tiga maskot Kapoocino itu sendiri, yakni, Kaps, Poc dan Ino. Setelah itu, pengguna bisa memberikan respon berupa jawaban, baru bisa tercipta interaksi karena pengguna penjawab kuis bisa memberikan komentar.

“Bila user belum memberikan jawaban, maka dia belum bisa memberikan komentar sebab ditakutkan ada spoiler jawaban,” terang Edo.

Selain itu juga terdapat ragam fitur yang segera dapat diakses pengguna. Salah satunya wall off fame, secara periodik setiap pengguna yang mendapat respon jawaban terbanyak dari seluruh Indonesia akan mendapatkan kesempatan profil yang terpampang di laman tersebut, selayaknya fungsi wall of fame bekerja.

Kemudian, pengguna yang terpampang di wall of fame akan mendapat sejumlah poin yang dapat di-redeem atau ditukarkan dengan hadiah bentuknya berupa voucher untuk berbelanja di merchant mitra Kapoocino.

“Untuk redeem point, itu masih dalam tahap rencana. Namun arahnya kami ingin seperti itu, demi menarik user baru lebih banyak lagi menggunakan aplikasi Kapoocino,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Go-Jek Bukukan Rp. 7.3 Triliun Pendanaan Baru Untuk Dominasi Pasar

Next Story

Mengoptimalkan Performa Tim Pengembang di Startup

Latest from Blog

Don't Miss

Perbandingan Xiaomi 14T dan Xiaomi 14T Pro

Jangan Salah Pilih, Ini Perbandingan Xiaomi 14T dan Xiaomi 14T Pro Terbaru dengan Kamera Leica

Xiaomi Indonesia kembali mencuri perhatian para penggemar fotografi mobile dengan
Di-Bawah-3-Juta,-Pilih-Tecno-Pova-6-Atau-Xiaomi-Redmi-Note-13-5G

Di Bawah 3 Juta, Pilih Tecno Pova 6 Atau Xiaomi Redmi Note 13 5G?

Bingung memilih smartphone baru karena budget terbatas? Jangan khawatir, karena