Ada masa ketika seseorang akan bertanya pada orang sekitar saat dia mengunjungi lokasi yang belum pernah dikunjungi untuk mendapatkan informasi. Berangkat dari masalah sosial seperti inilah GrafiTalk hadir meramaikan segmen pasar media sosial di Indonesia. Menariknya, GrafiTalk coba memaksimalkan kemampuan Global Positioning System (GPS) perangkat yang dipadukan dengan fitur chatting, memo, dan tracking dalam aplikasinya. Ini membuat pengguna GrafiTalk bisa mendapatkan informasi aktual dari pengguna lain yang berada dalam radius lima km.
GrafiTalk dibangun oleh empat orang anak muda asal Malang, yakni Lutfi Solihin (berperan sebagai CEO), Syaifurrahman (berperan sebagai CTO dan CMO), Maskahfi Angshorullah (Web dan App Designer), dan Sulistiono (Web Developer). Aplikasi GrafiTalk sendiri telah resmi meluncur ke pasar sejak empat bulan lalu, yakni sejak 21 Mei 2015 dengan mengklaim telah memiliki 687 pengguna terdaftar. Meski demikian, diakui Lutfi, hingga saat ini GrafiTalk masih belum berbentuk badan usaha.
Bagaimana layanan dan aplikasi GrafiTalk bekerja
Menurut Lutfi, GrafiTalk adalah sebuah aplikasi media sosial juga sekaligus messanger yang diperuntukkan untuk saling berbagi dan bertanya akan informasi yang terjadi di sekitar pengguna. Dengan menggunakan GrafiTalk, pengguna dapat bertanya dan memperoleh informasi dari penduduk sekitar yang juga pengguna GrafiTalk dalam radius lima km. Selain itu, dengan fitur GPS tracking, GrafiTalk juga mampu memantau posisi teman atau kerabat yang berada diluar rumah.
Seperti kebanyakan media sosial lainnya yang fokus pada layanan messanger, GrafiTalk pun dapat dimanfaatkan penggunanya untuk mengirim pesan instant berupa teks, gambar, suara, video, dan file. Namun, yang ingin ditonjolkan oleh tim pengembang GrafiTalk adalah bagaimana GrafiTalk memaksimalkan kemampuan Global Positioning System (GPS) yang dipadukan dengan fitur chatting, memo, dan tracking.
Dengan fitur memo, pengguna dapat bertukar informasi singkat berbasis lokasi yang nantinya dapat ditanggapi pengguna lain dalm radius 5 km. Sekilas, dari sisi tampilan, akan mengingakan Anda pada bagaimana Waze bekerja untuk memberikan informasi jalan raya. Hanya saja dalam kasus GrafiTalk cakupan informasi yang diberikan lebih luas.
“GrafiTalk merupakan kumpulan dari beberapa fitur yang paling laris di dunia, kami mencoba untuk membuat aplikasi yang bisa meng-handle tiga fitur tersebut [chatting, memo, dan tracking] di satu aplikasi saja sehingga secara tidak langsung GrafiTalk memiliki nilai lebih dari pada aplikasi yang serupa yang fokus pada satu atau dua fitur saja,” jelas Lutfi.
Lutfi menambahkan, “Nantinya akan kami kembangkan agar mampu untuk menampung ratusan aplikasi media sosial dalam satu aplikasi yaitu GrafiTalk. Dengan kata lain, cukup dengan aplikasi GrafiTalk, anda sudah bisa chatting, berbagi informasi, mengetahui posisi kerabat dengan menggunakan teknologi GPS dan lain sebagainya tanpa harus menginstal puluhan bahkan ratusan aplikasi untuk mengakomodir berbagai kebutuhan pengguna.”
Akuisisi pengguna, konten, dan fokus GrafiTalk di sisa tahun 2015
Pengguna GrafiTalk saat ini terbilang kecil, namun itu tak lepas dari masih baru meluncurnya produk ini ke pasar. Sebagai pendatang baru, Lutfi mencoba tahap akuisisi pengguna untuk dapat berjalan beriringan dengan pengembangan aplikasi GrafiTalk itu sendiri. Salah satu upaya yang dijalankan adalah dengan lebih aktif di media sosial populer seperti Facebook dan Twitter.
“Dalam hal ini kami sebagai aplikasi pendatang baru, tahap akuisisi user berjalan beriringan dengan pengembangan aplikasi grafiTalk, satu hal dalam mengakuisisi user kami aktif dalam memberikan update review berupa gambar dan teks yang diambil dari postingan dari grafiTalk ke media sosial seperti Facebook, Google+, Twitter, dan lainnya,” jelas Lutfi.
Sedangkan dari sisi konten, menurut Lutfi, GrafiTalk memanfaatkan fitur vote up dan vote down untuk melakukan proses penyaringan. Jika suatu konten dianggap tidak bermanfaat, mendapat banyak vote down, maka pihak GrafiTalk akan menghapusnya.
Di sisa tahun ini, Lutfi berharap bahwa aplikasi yang dikembangkannya dapat lebih banyak dikenal oleh orang dan ini lah fokus utama mereka saat ini, yakni brand awareness. “Kami masih fokus pada promosi agar aplikasi ini cepat dikenal banyak orang dan memiliki manfaat untuk orang lain serta mencari investor yang bersedia bekerja sama dengan kami,” jelas Lutfi.
Sejauh penelusuran yang kami lakukan pengguna GrafiTalk sendiri saat ini masih didominasi oleh kota Malang dan belum ada indikasi pengguna dari luar. Jika nanti GrafiTalk lebih dikenal luas lagi, secara tak langsung GrafiTalk akan berhadapan dengan beberapa aplikasi lokal lain yang memiliki fokus pada layanan chatting seperti LiteBIG, RightHere, Smiles, Zohib, Emass, dan StealthChat.
Saat ini GrafiTalk dapat diunduh melalui Google Play dan terpasang di perangkat Android dengan minimum sistem operasi 2.3 (Gingerbread). Selain melalui aplikasi, GrafiTalk juga dapat diakses melalui desktop dengan mengunjungi situs resminya, namun fitur-fitur yang dapat digunakan terbatas.