Sebuah laporan terbaru dari perusahaan keamanan digital, McAfee, mengenai keamanan aplikasi mobile baru-baru ini diluncurkan. Banyak hal yang dibahas dalam laporan tersebut, namun salah satu fakta yang mencengangkan adalah mengenai kurangnya keamanan dari aplikasi Android dibandingkan dengan platform lain.
Beberapa fakta yang dikemukakan dalam laporan bisa jadi merupakan pukulan keras untuk platform Android yang sedang bertumbuh dengan luar biasa di pasar berkembang seperti Indonesia. Meskipun begitu, kesadaran pengguna aplikasi mobile terhadap keamanan data, terutama di Indonesia, masih sangat kurang.
Salah satu fakta yang diungkapkan dalam laporan McAfee tersebut adalah bahwa aplikasi mobile saat ini merupakan medium paling populer bagi pihak tidak bertanggung jawab yang mengembangkan malware. 3% dari seluruh aplikasi malware (lintas platform), merupakan aplikasi yang tersedia dengan bebas di Google Play Store.
Tidak ada marketplace aplikasi lain yang berada dalam daftar yang mengkhawatirkan tersebut selain Google Play store, bisa dimaklumi karena dominasi Android di pasar yang tidak dimasuki Apple. Diperkuat lagi dengan pertumbuhan jumlah aplikasi Android yang dalam waktu dekat akan mengalahkan jumlah aplikasi yang tersedia di Apple App Store.
Dalam laporan tersebut McAfee juga meng-highlight bahwa ada 16% kemungkinan pengguna akan mengunduh aplikasi mobile yang merupakan malware. Kebanyakan aplikasi malware ini akan merekam penggunaan perangkat mobile anda untuk kepentingan pembuatnya, beberapa juga ada yang akan menggunakan resource perangkat anda untuk kepentingan tertentu (bot).
Untuk informasi lengkap, silahkan unduh versi lengkap dari laporan “Mobile Security: McAfee Consumer Trends Report” (PDF).