Beberapa hari yang lalu saya mampir ke kota Jogja, meski tidak membawa oleh-oleh berupa bakpia atau gudeg namun saya membawa ‘oleh-oleh’ yang berhubungan dengan makanan serta penawaran yang berhubungan dengan gaya hidup.
Perkenalkan mbak asal Jogja yang memberikan penawaran daily deals atau kupon diskon untuk berbagai merchant yang ada di kota Jogja, Mbakdiskon.com.
Layanan yang diberikan memang hampir tidak berbeda dengan daily deals lainnya, penawaran potongan diskon dengan membeli kupon lewat situs mereka dengan alat pembayaran yang tersedia (transfer BCA / Mandiri, T-Cash dan menyusul PayPal), nantinya konsumen akan mendapat kode kupon yang bisa ditukar satu hari sebelum deal berlaku. Kupon hanya bisa ditukar ketika mencapai kuota tertentu, yang menjelaskan prinsip pembelian secara grup digunakan dilayanan MbakDiskon.
Sejauh ini penawaran yang diberikan oleh MbakDiskon juga hampir sama dengan layanan daily deals yang lainnya mulai dari spa dan tempat makan, ada juga penawaran potongan diskon dari distro serta beberapa penawaran lain.
Saya mengetahui situs ini dari beberapa teman saya yang ada di Jogja, ketika saya sedang berkunjung beberapa hari yang lalu. Satu hal yang menarik adalah peluang yang ada untuk layanan daily deals di kota Jogja, sejauh yang saya tahu layanan daily deals asal Jogja baru ada MbakDiskon (jika ada informasi tambahan pembaca DailySocial bisa memberi tahu kami) dan lokasi makanan cukup banyak di kota ini, yang membuat peluang semakin bertambah.
Meski penawaran jadi tidak berbeda dengan layanan sejenis, namun dari beberapa obrolan yang saya lakukan dengan beberapa teman dari Jogja, jika tempat makan atau penawaran yang disediakan cukup menarik, maka konsumen Jogja akan cukup tertarik dengan berbagai penawaran yang disediakan MbakDiskon.
Dari situs mereka bisa dilihat data kupon yang terjual sejak diluncurkan, sekitar bulan Februari, sudah berjumlah 308 kupon, tetapi sayangnya, kelengkapan yang ada di situs mereka masih belum dikerjakan secara maksimal, seperti halaman cara kerja yang masih belum di sediakan, padahal layanan daily deals tentu harus berfokus pada kepercayaan, baik untuk konsumen atau merchants.
Layanan daily deals lainnya juga belum banyak yang memasuki pasar Jogja, beberapa layanan daily deals yang saya lihat berfokus pada kota Bandung, Jakarta, Surabaya. Beberapa layanan daily deals sudah mencantumkan kota Jogja untuk menampilkan penawaran namun masih belum ada penawaran yang terjadi. Bisa jadi pangsa pasar Jogja memang belum sebesar kota besar lainnya, dan ada perbedaan kultur yang harus dipelajari oleh para pelaku daily deals, namun disisi lain, belum banyaknya deals seputar kota Jogja adalah peluang tersendiri, dengan penawaran yang unik dan berbeda bisa memberikan nilai tambah bagi konsumen.
Pertarungan di layanan daily deals memang memasuki babak selanjutnya ketika Groupon resmi memasuki Indonesia dengan mengakuisisi Disdus, meski belum terlihat strategi mereka, namun latar belakang jaringan Groupon bisa menjadi gambaran, di sisi lain, para layanan daily deals lainnya yang telah lebih dulu hadir memang telah memiliki pangsa pasar mereka sendiri, meskipun keaktifan dari masing-masing daily deals memang harus ditelaah kembali.
Inovasi dan kemungkinan jenuhnya pasar memang harus tetap di perhatikan, meski pangsa pasar penawaran memang sangat besar namun niche serta keunikan dari penawaran yang diberikan memang menjadi satu hal yang ditunggu dari para pemain layanan daily deals.
Uda baca bloomberg Business edisi bulan lalu? Mereka kupas tentang masa depan groupon. Intinya metode bisnis mirip groupon itu masa depannya akan sulit, kecuali ada pasar baru yang belum mereka rambah.
Alasannya: kompetisi semakin sengit dan para pemilik toko, resto kecil pada akhirnya akan sadar bahwa ROI-nya parah. Selain itu masih ada kendala dengan menjamurnya deal-deal yang kurang berkualitas atau “sampah”. Bahklan penawaran tak menarik pun dapat dikategorikan kelompok ini.
Contoh dalam tulisan itu juga disampaikan ada toko yang menjual kupon $16 dengan harga $8, lantas $4 kembali ke toko tersebut dan sisanya ($4) diambil perusahaan kupon. Awalnya bagus. Hal ini semacam iklan. Namun lama-kelamaan menjadi beban, biaya dan dari sudut pandang finansial marjin laba tergerus, dan tak dapat lagi berkesinambungan.
Namun,
Indonesia tetap saja negeri anomali. Yang terjadi di Luar, bisa jadi beda sama sekali dengan yang ada di sini.
Semoga.
🙂
saya setuju mas, ada banyak faktor yang harus diperhatikan sama para penyedia layanan daily deals, termasuk dari sudut pandang keuntungan merchant. Dari beberapa obrolan dengan para pemilik layanan daily deals meski keaktifan dari masing-masing layanan daily deals tetap harus di telaah, namun dari layanan daily deals yang aktif, merchants rata-rata menyambut positif.
bisa jadi karena layanan seperti ini baru booming, dukungan sistem pembayaran juga masih bisa berkembang, kita harus melihat beberapa waktu ke depan, satu hal lagi memang inovasi serta pemanfaatan secara maksimal pasar Indonesia yang luas harus terus dikembangkan.
waduhh makin banyak aja yah situs group buying di Indonesia.. tapi saya yakin koq kalo masyarakat Indonesia bakalan suka bgt ama konsep group buying ini..sayang aja trend ini belom begitu terkenal di kalangan masyarakat Indonesia, kalau nanti udah terkenal pasti banyak peminatnya sih.. itu pandangan saya..heheheh