FIFA eClub World Cup yang diselenggarakan di Milan pada tanggal 7-9 Februari 2020 telah selesai. Complexity Gaming berhasil meraih tahta juara setelah melalui 3 leg pertandingan dan adu pinalti yang sengit melawan tim Ellevens Esports.
Berjalannya partai final ini dimulai dari pertemuan Joksan “Joksan” Redona dari Complexity Gaming melawan Ethan “EthxnH” Higgins dari Ellevens. Hasilnya, Joksan berhasil mencetak dua gol tanpa balas saat peluit terakhir dibunyikan dan memberikan 3 poin bagi Complexity Gaming. Pada pertandingan selanjutnya yaitu dua lawan dua di Xbox, pasangan dari Ellevens Esports berhasil mengalahkan Complexity Gaming dengan skor akhir 2-1. Dengan begitu, memaksa adanya pertandingan ketiga untuk menentukan juara. Masing-masing pemain yaitu Max “MaXe vip” Popov dan Pedro “Resende” Resende yang tidak berhasil mencetak gol sampai akhir pertandingan akhirnya harus menuju ke babak adu penalti. Partai final yang dramatis, sampai akhirnya Joksan menutup muka dengan hoodie miliknya ketika adu penalti antara Max “MaXe vip” Popov dan Pedro “Resende” Resende berlansung.
MaXe vip yang belum pernah memenangkan adu penalti sebelumnya, sudah memiliki persiapan sebelum FIFA eClub World Cup ini dimulai. MaXe vip bercerita bahwa sang ibu mengingatkannya akan hal ini, apabila ia kalah lagi di adu penalti maka selesai sudah karirnya. Dengan bekal ini, MaXe vip berhasil menepis tendangan terakhir dari Resende dan menutup adu penalti ini dengan skor 2-1.
Ellevens Esports memang tidak berhasil menjadi juara. Tetapi, mereka mencetak prestasi yang cukup gemilang dengan menjadi runner-up di FIFA eClub World Cup. Pasalnya, Ellevens Esports baru saja dibentuk beberapa waktu lalu yang diumumkan oleh Gareth Bale. Sebuah pencetakan prestasi yang cepat bagi organisasi esports baru.
Complexity Gaming sendiri adalah sebuah organisasi esports yang bermarkas di Amerika Serikat. Complexity Gaming memiliki beberapa divisi selain FIFA. Yaitu CS:GO, Fortnite, Apex Legends, Dota 2, Hearthstone, Madden NFL 20 dan Magic The Gathering. Secara prestasi, memang Complexity Gaming tidak begitu bersinar di ranah kompetitif internasional. Tetapi, tim CS:GO-nya berhasil memenangkan satu turnamen Minor yaitu Americas Minor Championship – London 2018. Di game Dota 2, mereka juga mencetak beberapa prestasi seperti, peringkat empat di Epicenter 2016, peringkat 3 StarLadder i-League Invitational Season 3 dan juara Dota 2 Canada Cup 2016. Dengan gelar juara FIFA eClub World Cup ini, tentu akan memberikan dampak luar biasa bagi organisasi Complexity Gaming.