Aplikasi sosial media asal Toronto Kanada, MavenSay baru saja mendapatkan kejutan dari Indonesia. Ya, aplikasi mobile yang tersedia bagi pengguna platform iOS ini baru saja mendadak tenar di Indonesia setelah data traffic download-nya yang ternyata berasal dari Indonesia.
Kabar ini mencuat setelah aplikasi yang baru berumur dua bulan ini mencetak hits download sebanyak 100.000 download pada dua minggu terakhir kemarin. Dengan total download sebanyak 130.000, MavenSay mencoba untuk melacak dari mana saja pengguna men-download aplikasi tersebut dan ternyata hits download terbanyak berasal dari Indonesia.
Menurut founder MavenSay, Jessee Dallal sesuai dengan yang diberitakan di situs warta online TechCrunch, pihaknya akan melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah di Asia Tenggara sebagai hasil dari temuan tersebut.
Cara kerja dari aplikasi ini mirip dengan aplikasi Pinterest dimana pengguna dapat memberikan rekomendasinya dengan pengguna lain. Pengguna MavenSay dapat berbagi info tentang spot-spot publik seperti Restaurant, Cafe, ataupun merekomendasikan playlist yang sedang mereka dengar kepada pengguna lainnya. Dalam fiturnya, MavenSay menggunakan isitilah ‘influencer’ sebagai bahasa “sosial media”-nya. Hingga saat ini, MavenSay baru bekerjasa dengan dua brand yaitu Momofuku dan Refinery29.
“Ini merupakan hasil yang tak terduga. Kami sebelumnya telah menjangkau influencer di seantero Amerika Utara. Tapi melihat hasil ini yang pasti sekarang kami juga akan menjajaki wilayah Asia. Kami berpikir untuk keluar dari wilayah kami dan langsung mencari tahu ke pengguna di sana untuk memahami perbedaan kultur dan penggunaan aplikasi ini sendiri.” Tambah Jessee Dallal.
Menurut situs mobiThinking, Indonesia memiliki sekitar 260 juta pengguna telepon seluler, dengan 18%-nya atau setara 47,6 juta penggunanya menggunakan layanan data. Indonesia dikenal sebagai negara yang cepat merangkul situs jejaring sosial. Setelah sebelumnya, Friendster sempat “hijrah” ke Asia pada 2008 setelah mengetahui bahwasanya 90% dari penggunanya datang dari benua tersebut. Sementara itu fakta yang cukup unik setelah Friendster dihantam habis-habisan oleh Facebook secara global, beberapa pengguna di Indonesia ternyata masih setia dengan Friendster yang notabene lebih dulu masuk ke Indonesia. Hingga berita ini diturunkan, MavenSay telah meraih nilai funding sebesar US$ 890.000. Mungkin saja nantinya angka ini akan berlipat ganda berkali-kali lipat setelah MavenSay merangsek pasar Asia, khususnya Indonesia.