Dark
Light

Mattel View-Master, Reinkarnasi Mainan Anak Klasik dalam Wujud VR Headset

1 min read
February 16, 2015

Apa jadinya ketika produsen mainan ‘diracuni’ oleh inovasi teknologi besutan Google? Jawabannya adalah, reinkarnasi mainan legendaris dengan elemen digital yang istimewa, yakni virtual reality (VR). Begitulah kira-kira apa yang tengah dikembangkan oleh Mattel dan Google.

Jika Anda tidak tahu, Mattel merupakan salah satu produsen mainan terbesar di dunia. Dua produknya yang telah mendunia adalah Barbie dan Hot Wheels. Namun ada juga produk legendaris Mattel yang menurut saya kurang begitu populer di Indonesia, yakni View-Master.

View-Master merupakan sejenis kacamata stereoskopik yang dirancang dimana sebuah rol gambar khusus dapat ditampilkan dalam wujud tiga dimensi pada penggunanya. Mainan ini pertama lahir di tahun 1939, dan ia telah mengalami evolusi dari masa ke masa.

Selang lebih dari 75 tahun, Mattel akhirnya menelurkan View-Master yang didesain khusus untuk generasi digital. Konsepnya masih sama, yakni memberikan konten visual yang lebih dari sekedar gambar dua dimensi, namun kali ini dengan sentuhan VR.

Info menarik: Menikmati VR Bersama-sama Tanpa Headset Dengan Immersis

View-Master generasi terbaru ini memanfaatkan teknologi VR yang dikembangkan oleh Google, Cardboard – serupa dengan yang dilakukan LG lewat VR for G3. Prinsipnya sederhana, View-Master kini merupakan sebuah VR headset yang dapat menyajikan konten visual 360 derajat, memberikan pengalaman yang jauh lebih immersive ketimbang sebelumnya.

Mattel View-Master 02

Mattel masih menyediakan rol gambar fisik untuk View-Master generasi baru ini, akan tetapi, sesuai dengan konsep Google Cardboard, ia juga bisa digunakan dengan smartphone. Secara teori, smartphone apapun bisa menjadi otak bagi View-Master.

Cara kerjanya sangat sederhana. Unduh aplikasi View-Master di smartphone. Unduh set gambar yang diinginkan, kemudian selipkan smartphone ke dalam View-Master. Dunia virtual pun siap dijelajahi.

Navigasi dilakukan via sebuah kursor berwujud titik putih yang dikendalikan langsung oleh penglihatan penggunanya. Saat ada objek VR yang bisa ditelusuri, pengguna akan langsung ‘ditarik’ masuk ke dalam dunia virtual tersebut.

Contohnya, dalam set gambar Pulau Alcatraz, pengguna bisa mengeksplorasi salah satu penjara paling terkenal di dunia ini sembari berinteraksi dengan fakta-fakta menarik yang tersebar di dalamnya. Konten yang disediakan tidak berhenti di Bumi dan masa kini saja, tetapi juga tata surya dan era saat dinosaurus masih berkuasa.

Info menarik: Oculus VR Siap Serbu Industri Film Dengan Oculus Story Studio

Mattel merancang View-Master baru ini guna memikat ketertarikan anak-anak yang telah berubah pesat. Asumsinya semua anak kini memiliki smartphone-nya sendiri-sendiri, maka mereka bisa memanfaatkannya untuk mengeksplorasi berbagai belahan dunia dengan View-Master.

Saya melihat konsep VR yang ditawarkan oleh Mattel ini sangat menarik. Pasalnya, mereka mengemasnya dalam wujud mainan klasik yang kemungkinan besar sangat diingat oleh para orang tua. Alhasil, mereka bisa lebih getol dalam mempromosikan View-Master kepada anak-anaknya.

Lebih lanjut, Mattel akan memasarkan View-Master generasi baru ini dengan harga yang cukup terjangkau – $30 (Rp 390 ribu) – di musim semi tahun ini. Rol gambar fisik akan ditawarkan secara terpisah seharga $15 yang meliputi empat set gambar dengan tema yang beragam.

Sumber: Mattel via CNET.

Glenn Kaonang

Gamers, proud daddy, entering web3 with critical mindset.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Survei Aplikasi Paktor Menyebutkan Cafe Jadi Tempat Pertemuan Perdana Favorit Netizen Indonesia

Next Story

Cara Uninstall Internet Explorer di Windows 7

Latest from Blog

Don't Miss

Google Umumkan Versi Baru untuk Model AI Veo, Imagen, dan Whisk

Perlombaan pengembangan AI generatif memang terus berlanjut, dan tidak hanya
3-Cara-Google-Agentspace-Membuka-Akses-AI-Lebih-Luas-Bagi-Perusahaan

3 Cara Google Agentspace Membuka Akses AI Lebih Luas Bagi Perusahaan

Di era informasi yang serba cepat ini, mengakses dan mengolah