Layanan E-Commerce milik Lippo Group MatahariMall belum resmi beroperasi, tetapi mereka telah mempersiapkan diri untuk mengurus fulfillment dengan membangun kompleks pergudangan seluas satu hektar (10 ribu meter persegi) di kawasan Halim, Jakarta Timur, yang menjadi hub pengiriman utama dan memiliki lebih dari 200 pekerja. Dalam membangun layanan e-commerce online-to-offline (O2O) ini MatahariMall dibantu oleh e-commerce enabler aCommerce.
Dalam rilis persnya, perwakilan Lippo Group John Riady mengatakan, “Ada begitu banyak komponen yang harus dilakukan untuk menjadi yang terbaik. Kami percaya bahwa kami harus mengambil pendekatan yang tidak bisa negosiasi dengan melengkapi MatahariMall dengan fasilitas dan sumber daya manusia terbaik yang dibutuhkan untuk menjadi layanan yang terbaik dan menjadi perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia.”
Fasilitas pergudangan ini dapat menyimpan ratusan ribu produk dan menjadi pusat pengiriman MatahariMall yang memiliki lini masuk, lini keluar, lini QA dan pengukuran, stasiun pengembalian barang, area karantina, penyimpanan beku (cold storage), dan penyimpanan yang aman (secure storage). Ada 200 pekerja yang akan terlibat dalam fasilitas ini.
Selain fasilitas pergudangan, MatahariMall disebutkan didukung oleh pusat perkantoran seluas 1600 meter persegi di Lippo Kuningan Building untuk mendukung operasional sehari-hari layanan yang mengetengahkan konsep O2O sebagai unggulannya.
Lippo Group menyiapkan investasi $500 juta hingga 2-3 tahun ke depan untuk membangun layanan yang memungkinkan para pelanggan untuk membeli dan membayar secara online, kemudian mengambil dan mengembalikan produk di 131 cabang Matahari Department Store di seluruh Indonesia. Mereka berambisi meraup pendapatan sekitar $1 miliar dalam waktu dua tahun ke depan.
Terkait penunjukan aCommerce sebagai konsultan untuk membantu MatahariMall membangun strategi pemasaran digital dan operasional sendiri, Co-CEO aCommerce Indonesia Adrian Suherman mengatakan, “Kami percaya Matahari adalah satu-satunya pemain e-commerce yang benar-benar dapat memanfaatkan proses O2O. Tidak ada yang bisa menirunya sejauh ini. Ketika konsep e-commerce bukan merupakan hal baru di kawasan ini, hal yang unik adalah kehadiran offline yang masif yang dimiliki oleh Lippo Group.”
“Dengan sekitar 60% orang Indonesia masih berbelanja secara offline, MatahariMall bakal membentuk jembatan yang dibutuhkan untuk mendorong perubahan perilaku konsumen,” tambahnya.