Satu lagi layanan di vertikal on-demand service, Masto memposisikan diri sebagai agregator di dunia kecantikan dan kesehatan. Menurut penuturan founder Masto Sihar Harianja kepada DailySocial, pihaknya melihat tren yang lebih luas akan kebutuhan perawatan dan kesehatan jasmani di tengah hiruk pikuk ibukota. Memanfaatkan teknologi, pengguna dapat mengakses layanannya melalui aplikasi mobile untuk mencari terapis ataupun lokasi spa terdekat.
Akan tersedia untuk iOS dan Android, aplikasi Masto yang diperkirakan akan meluncur pada awal bulan Maret ini mengizinkan user untuk mencari, meninjau, dan melakukan order untuk terapis maupun merchant spa yang telah menjalin kemitraan. Sejauh ini telah ada 80 terapis yang siap melayani Anda untuk wilayah Jabodetabek. Sihar selaku pendiri mengakui membatasi kuota untuk saat ini untuk mempermudah mengulas dan memverifikasi dari masing-masing tenaga terapis yang terdaftar.
Dalam industri ini, jelas Sihar mengantisipasi banyak hal untuk memberikan pelayanan yang tak hanya baik untuk penggunanya, tetapi juga para rekan mitra. Perekrutan terapis dan merchant spa dilakukan dengan ketat.
“Parameternya adalah kita akan melihat pengalaman kerja dari para terapis serta keahlian yang dimiliki dari masing-masing terapis. Selain itu semua terapis kami menjalani tahap interview, sehingga diketahui dari perilakunya. Masto juga mencegah, bagi para terapis yang pernah bekerja di tempat-tempat spa yang dianggap tempat plus,” kata Sihar pada tim kami.
Masto memberikan kebebasan kepada pengguna untuk melihat para terapis yang sudah bekerja sama dengan mereka, beserta keahlian dan pengalaman yang dimiliki. Setelahnya, pengguna terlebih dahulu melakukan pembayaran setelah terapis bersedia menerima order dari mereka. Sistem pembayarannya didukung oleh Finnet Indonesia.
Masto bekerja menggunakan geo location sesuai keberadaan pengguna berada. Pengguna dapat melihat rekan terapis yang berjarak maksimal 8 km, sehingga mempermudah proses dan menghindari cancel order. Sementara untuk spa, pengguna cukup melakukan reservasi melalui aplikasi Masto saja.
“Semua kalangan usia dapat menggunakan layanan ini, karena Masto bekerjasama dengan tempat baby spa. Namun jangan khawatir, para terapis tetap akan diseleksi secara ketat dan benar-benar bekerja secara profesional sesuai dengan bidang yang dimilikinya dan jadwal order tidak dapat melebihi dari jam 20.00 WIB,” ujar Sihar.
Model bisnis yang dijalankan adalah sistem revenue sharing dari setiap order yang diterima oleh terapis maupun merchant sebesar 75% untuk mereka dan 25% untuk Masto.
Strategi melawan dominasi Go-Jek
Go-Jek memiliki layanan serupa yang akan berkompetisi langsung dengan Masto. Bedanya, Go-Jek telah memiliki nama dan sumber daya yang dapat kapanpun mengancam bisnis Masto. Berbicara mengenai persaingan, Masto dianggap memiliki pembeda yakni bahwa mereka membuka semua layanan beauty, healthy dan wellness, juga barber shop. Pihaknya turut menggabungkan kategori antara Theraphist (Call Home) dengan Merchant (pengguna datang ke lokasi tempat perusahaan spa berada). Selain itu harga yang ditawarkan cenderung fleksibel dan kompetitif, sehingga tidak mematok berapa harga yang diinginkan. Pengguna juga dapat melihat profil dari masing-masing terapis, namun dibatasi informasi pribadinya demi keamanan.
“Kami tidak bersaing, karena kami memiliki model bisnis yang berbeda dengan Go-Jek. Justru ini sebagai tantangan kami untuk dapat meningkatkan layanan appointment khusus untuk beauty, healthy, wellness dan membuka peluang sebesar-besarnya bagi terapis lain yang ingin mendaftar. Kami sebagai perusahaan agregator, tentunya tidak mengikat perjanjian secara ketat bagi para mitra. Kami hanya sebagai penghubung antara terapis dan pengguna yang ingin mencari layanan massage,” paparnya.
Sementara beroperasi di Jabodetabek, Masto akan bekerja sama dengan salah satu perusahaan pemesanan ojek online untuk melayani para terapis menggunakan layanan transportasi ini. Ekspansi selanjutnya akan menargetkan wilayah Bali, Bandung, Yogyakarta, dan Medan.