Dark
Light

MasterCard: Biaya Transaksi dengan Kartu Kredit di Bisnis E-Commerce Masih Terlalu Tinggi

1 min read
May 18, 2015

Operasional yang berjalan secara virtual masih dianggap berisiko / Shutterstock

Pembayaran di bisnis e-commerce ternyata masih mengalami ganjalan. Salah satunya terkait dengan biaya transaksi kartu kredit atau biasa dikenal sebagai Merchant Discount Rate (MDR). Biaya transaksi yang dikenakan bank ini dianggap terlalu tinggi jika dibandingkan dengan bisnis tradisional.

Diungkapkan oleh Director dan Country Manager MasterCard Indonesia Irni Palar dalam sebuah kesempatan:

“Isu MDR ini masih menjadi bahasan hangat untuk e-commerce. MDR untuk e-commerce itu lebih tinggi ketimbang ritel tradisional. Kalau ritel tradisional maksimal sekitar 1,8 persen, untuk e-commerce bisa mencapai 2 persen.”

Irni juga menerangkan, tingginya MDR untuk pelaku usaha e-commerce tersebut dikarenakan oleh faktor risiko yang dianggap bank lebih tinggi jika melayani pemain e-commerce. Bank memiliki standar pengukuran berdasarkan risk and compliance.

Dalam e-commerce berbagai transaksi cenderung tak berwujud, alias dijalankan secara virtual. Dari sisi itu, bank menganggapnya lebih berisiko sehingga masih memberikan kontrol yang ketat.

Dampak dari MDR yang lumayan tinggi tersebut berimplikasi pada transaksi electronic payment di sekotr e-commerce yang rendah, terlebih pemain di e-commerce masih didominasi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan pemain-pemain baru di Indonesia. Saat ini pun transaksi pembayaran elektronik masih berkisar 10 persen saja, didominasi oleh pembayaran kartu kredit. Hal tersebut yang membuat banyak pihak masih terus mengupayakan edukasi terhadap bank untuk lebih memberikan kelonggaran terhadap industri e-commerce, agar MDR bisa turun dan menjadi lebih menarik digunakan sebagai media transaksi yang seharusnya memudahkan bagi pelanggan ataupun merchant.

Dalam kesempatan yang sama, pada pemaparan oleh Country Manager MasterCard Indonesia tersebut juga disampaikan terkait dengan hasil riset yang dilansir Brand & Marketing Institute (BMI) Research tentang ekosistem e-commerce di Indonesia per tahun 2014. Tahun tersebut transaksi dari e-commerce tercatat mencapai Rp 21 trilun, dan diproyeksikan akan meningkat tajam di tahun ini. BMI Research mencatat bahwa rata-rata pengeluaran belanja online orang Indonesia dalam setahun mencapai Rp 825.000 per orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Aplikasi Rumah Diaspora Bantu Permudah Orang Indonesia Mencari Tempat Tinggal di Luar Negeri

Next Story

The Government’s Focus on Net Neutrality Is Access Distribution

Latest from Blog

Don't Miss

Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia
TikTok Shop

TikTok Shop Tingkatkan Fitur dan Fasilitas Menjelang Tahun Ketiganya di Indonesia

TikTok merupakan salah satu media sosial yang paling digandrungi saat