Tingginya minat akan produk halal, dari berbagai negara, merupakan alasan utama Aladdin Street, marketplace Malaysia untuk mengembangkan bisnisnya secara global. Perusahaan yang berada dalam naungan Aladdin Group secara resmi telah membuka kantornya di Tiongkok, meski layanannya belum beroperasi secara publik, dan Indonesia akan menjadi negara berikutnya. Mereka menyebutkan akan membuka kantor di Indonesia minggu depan. Aladdin Street menjual ragam produk seperti makanan halal, pakaian, kosmetik, elektronik, hingga paket wisata.
“Saat ini produk halal bukan hanya untuk umat Muslim namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup semua orang. Kebersihan yang ditawarkan produk halal menjadi alasan utama mengapa akhirnya masyarakat non-muslim pun menyukai produk halal,” kata Pendiri Aladdin Street Dr Sheikh Muszaphar kepada Straits Times.
Aladdin Street sendiri baru saja membuka layanannya di Singapura dan menargetkan bergabungnya 100 merchant dalam 12 bulan ke depan. Nantinya Aladdin Street akan melakukan kurasi kepada merchant yang ingin bergabung menjadi mitra. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan standar Aladdin Street yang mengedepankan kualitas dan produk halal yang terbaik.
Sebelumnya pada bulan April, Aladdin Street telah meluncur di Malaysia dengan 70-80 merchant dan telah menjual lebih dari 10 ribu produk.
Setelah Tiongkok dan Indonesia, Aladdin Street berharap bisa melebarkan usahanya dengan mendirikan kantor perwakilan di berbagai negara maju.
Kompetitor baru pemain lokal
Kehadiran Aladdin Street nantinya secara langsung akan berkompetisi dengan pemain lokal dengan sentimen yang sama yang sudah hadir sejak tahun 2015, Muslimarket. Marketplace yang menyasar merchant dari kalangan UMKM di seluruh Indonesia ini tak hanya menjual ragam produk dan busana muslim, tetapi juga menjual produk khas Indonesia. seperti batik hingga buku lokal.
Dalam acara Pop Up Market yang digelar bulan Juni lalu, Muslimarket yang sebelumnya merupakan layanan e-commerce telah resmi bertransformasi menjadi marketplace terbuka dan telah memiliki lebih dari 17 ribu SKU. Menarik diikuti bagaimana “label halal” menjadi diferensiasi baru layanan marketplace di Indonesia.