20 September 2022

by Glenn Kaonang

Luncurkan Marketplace NFT, OneAset Ingin Jadikan Tren NFT Lebih Aksesibel

OneAset menghadirkan kemudahan bagi pengguna untuk membuat NFT-nya sendiri, serta terlibat dalam komunitas yang membangun

Bertambah lagi populasi marketplace NFT buatan lokal. Adalah OneAset, platform investasi satu pintu besutan Akulaku Group, yang belum lama ini meluncurkan marketplace NFT-nya secara resmi.

Dari sudut pandang teknis, marketplace NFT milik OneAset ini sebenarnya sudah menjalani debut pertamanya sejak Juli lalu. Pada bulan pertamanya, OneAset berhasil menghasilkan puluhan ribu aset NFT yang mencakup beragam karya seni, fotografi, hingga literatur. Berdasarkan laporan DailySocial, OneAset NFT Marketplace memanfaatkan jaringan blockchain yang dikembangkan oleh induknya sendiri, yaitu Binance Smart Chain (BSC).

Dibandingkan dengan di negara-negara lain, demam NFT di Indonesia memang bisa dibilang mulai agak terlambat. Sebagian besar pegiat NFT mungkin akan setuju bahwa 2021 merupakan tahun keemasan tren NFT, terlebih dengan banyaknya proyek-proyek populer yang meluncur, macam Bored Ape Yacht Club dan NBA Top Shot.

Di Indonesia, sebagian besar masyarakat justru baru mengenal istilah NFT pada awal 2022, persisnya ketika seorang pemuda asal Semarang bernama Ghozali mendadak viral karena berhasil meraup untung besar dari penjualan koleksi NFT swafotonya. Wajar kalau kemudian banyak perusahaan yang masih mencoba memaksimalkan momentum, salah satunya seperti OneAset ini.

Berangkat dari keinginan untuk membuat kegiatan berinvestasi menjadi bersahabat, OneAset juga ingin menjadikan NFT lebih aksesibel melalui marketplace-nya. Semua pengguna tanpa terkecuali dibebaskan untuk membuat karya NFT. Namun supaya tetap termoderasi, ada tim khusus yang akan mengkurasi setiap pengajuan pembuatan NFT dari pengguna. Proses ini juga penting demi memastikan tidak ada NFT yang mengandung unsur SARA yang diperjual-belikan di marketplace NFT OneAset.

Kalau lolos, penjual bisa lanjut menentukan persentase royalti yang akan diterimanya setiap kali aset NFT tersebut terjual; minimal 1%, maksimal 10%. Seperti di kebanyakan marketplace NFT lain, tentu saja ada biaya listing dan gas fee yang harus dibayar. Namun untuk memudahkan, di sini penjual bisa melakukan pembayaran via rekanan bank yang sudah bekerja sama dengan aplikasi OneAset — tidak perlu mata uang crypto.

Konsep OneAset sebagai platform investasi satu pintu secara tak langsung memperkuat anggapan bahwa NFT juga bisa menjadi instrumen investasi yang viabel. Di kondisi pasar yang sedang lesu seperti sekarang, anggapan seperti itu mungkin bisa kurang diterima, dan faktanya NFT memang memiliki nilai yang terbilang sangat fluktuatif. Kabar baiknya, menjual bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan likuiditas dari NFT.