Marketplace jasa perjalanan umrah “Kitaumroh” meresmikan kehadirannya di Indonesia dengan jaminan berbagai lapisan keamanan untuk jamin ketenangan hati para jamaah umroh. Keamanan menjadi unsur penting yang kini dikhawatirkan konsumen pasca kasus First Travel berujung tidak kembalinya uang ribuan jamaah umrah.
Bicara potensi bisnis, Indonesia merupakan negara kedua dengan jumlah jamaah terbesar dari seluruh dunia tiap tahunnya, setelah Pakistan pada 2017. Pada tahun lalu, ada sekitar 1 juta jamaah umrah Indonesia. Diperkirakan tiap tahunnya jumlah peminat meningkat 10%, dan bakal lebih besar karena didukung faktor penetrasi belanja online.
CMO Kitaumroh Eka Ananda Mumpuni mengatakan perusahaan tidak hanya melakukan filter dari mitra perjalanan umroh saja berdasarkan terdaftar atau tidaknya di Kementerian Agama, tapi juga secara internal. Diperiksa kembali rekam jejaknya, sudah berapa lama beroperasi, dan reputasinya di pasar.
Harga paket umrah pun juga tidak boleh di bawah batas yang sudah ditetapkan pemerintah yakni Rp20 juta. Setiap pembayaran menggunakan sistem rekening bersama atau escrow account untuk menambah kepercayaan konsumen.
“Sehingga tidak ada perang harga antar mitra perjalanan umrah. Kalau ada yang harganya di bawah itu langsung kita blacklist,” terangnya, kemarin (24/1).
Lapis terakhir dari pengamanan Kitaumroh untuk para jamaah adalah perlindungan asuransi yang siap mengganti seluruh ongkos ketika gagal berangkat ke Tanah Suci. Perusahaan bertanggung jawab untuk membayar premi atas seluruh paket perjalanan yang sudah dibeli jamaah.
Kitaumroh tidak hanya menawarkan paket perjalanan umrah, namun juga fitur pendukung lainnya seperti doa ibadah umrah, kiblat, Al Quran digital, masjid terdekat, dan jadwal ta’lim. Ke depannya akan ada tambahan fitur, seperti kemudahan untuk berinfak dan sedekah yang akan menunjang kebutuhan sehari-hari orang Muslim.
Menurut Eka, dengan diferensiasi ini diharapkan membuat Kitaumroh dapat lebih menonjol dibandingkan pemain sejenis. Selain Kitaumroh, sebelumnya Pergiumroh dan Ihram Asia yang sudah lebih dahulu lahir. Bahkan Ihram Asia mengklaim dirinya sebagai pemain terbesar karena sudah menggandeng 209 mitra perjalanan umroh.
Rencana bisnis Kitaumroh
Sampai akhir tahun ini ditargetkan akan ada tambahan 10 mitra umrah yang bakal tersedia di Kitaumroh. Eka menuturkan pihaknya akan terus menambah angka tersebut, untuk itu perusahaan telah menggandeng Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (Amphuri).
Saat ini perusahaan sudah bermitra dengan lima mitra perjalanan umroh, diantaranya Tursina, Anamona, RH, Mozaik, dan Marco.
“Anggota Amphuri ada 400 mitra perjalanan, nanti kita saring lagi mana yang cocok dengan kriteria kami.”
Dia dan tim juga akan mengembangkan layanan umrah yang dapat dikostumisasi secara pribadi oleh jamaah, tidak lagi harus mengikuti jadwal paket yang disediakan penyelenggara jasa. Mereka nantinya dapat mengatur tanggal keberangkatan, pesawat dan hotel yang diinginkan, sampai rute perjalanannya.
“Nanti pengalamannya akan serasa seperti mengunjungi situs Traveloka.”
Ditargetkan Kitaumroh dapat meraup sekitar 200 jamaah untuk perjalanan umrah yang diagendakan pada Maret 2019 mendatang. Sementara itu, jumlah pengunduh aplikasi antara 1000-5000 kali sampai akhir 2019.
Kitaumroh telah menerima pendanaan dari angel investor yang berasal dari kalangan sendiri. Timnya saat ini berjumlah 10 orang.