Gurukite adalah sebuah jasa penyedia guru privat berbasis online pertama di Pontianak yang dibuat oleh tiga alumni FKIP Matematika Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Randa Reynaldi, Syarifah Wardatul Fitri, dan Muhammad Ridho pada awal 2016, dengan modal awal di bawah Rp 500.000. Kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) yang bertengger di peringkat ke-29 dari 34 provinsi di Indonesia mendorong Randa, Fitri, dan Ridho untuk berkontribusi memajukan pendidikan di Kalimantan Barat.
Randa mengatakan Gurukite lahir didorong banyaknya permintaan akan guru privat untuk mengajar mata pelajaran bagi siswa SD-SMA di Pontianak. Sayangnya, siswa atau orang tua siswa merasa kesulitan dalam mencari guru privat.
“Berangkat dari kekurangan itu, kami membuat Gurukite,” ujar Randa.
Gurukite ingin memudahkan pencarian guru privat dan memfasilitasi teman-teman yang ingin menjadi guru privat tapi tidak tahu harus mencari lowongan di mana. Ridho menambahkan Gurukite tidak sekedar semata mengajar, tapi juga berkolaborasi dengan beberapa elemen gerakan sosial bidang pendidikan di Kalimantan Barat.
Gurukite menawarkan jasa layanan mengajar layanan privat semua mata pelajaran dari tingkat SD hingga SMA. Selain itu, juga ada guru khusus yang mengajar mata pelajaran informal, seperti menjahit, mengaji, desain grafis, berenang dan fotografi.
“Saat ini sudah 85 guru yang bergabung dengan kami,” terang Fitri.
Berpartisipasi dalam kegiatan sosial
Selain mengajar, para guru yang tergabung dengan Gurukite juga dapat ikut berkontribusi dalam gerakan sosial. Bentuknya ada dua, bisa dengan bersedekah melalui potongan otomatis 5 persen untuk program sosial yang diadakan oleh komunitas pendidikan di Kalbar atau terjun langsung dengan mengajar di pelosok Kalbar.
Model Bisnis
Sistem pembayaran yang diterapkan Gurukite berkebalikan dari sistem umumnya yg diterapkan oleh lembaga penyedia guru privat. Di Gurukite para siswa membayar langsung uang kursus ke para guru, setelah itu guru yang akan memberi komisinya ke penyedia platform.
“Kita ingin menerapkan sistem kepercayaan dalam berelasi serta juga ingin melatih kejujuran para guru,” ujar Ridho.
Fee yang diterapkan guru yang tersedia saat ini berkisar antara Rp 25.000 – Rp 60.000 untuk satu kali pertemuan. Dari fee tersebut, para guru mendapat 85 persen dari total, sisanya 10 persen untuk biaya administrasi dan 5 persen untuk disumbangkan ke program sosial.
Selain ketersediaan aplikasi mobile dalam waktu dekat, Gurukite dalam rencana pengembangannya akan menghadirkan beberapa fitur tambahan, seperti bank soal, kumpulan media pembelajaran, dan berita-berita seputar pendidikan.
“Saat ini gurukite.com baru bisa diakses melalui halaman browser. Untuk app-nya baru akan di-launching pada bulan Agustus,” tuntas Randa.