Satu lagi startup Indonesia yang mengusung konsep marketplace hadir di Indonesia. Kali ini yang disasar adalah layanan B2B vendor perlengkapan kantor atau kegiatan komunitas. Startup itu adalah Vendorpedia. Melalui konsep yang ditawarkannya Vendorpedia berusaha menjadi tempat berkumpulnya vendor agar pengguna bisa dengan mudah menemukan vendor yang sesuai tanpa direpotkan oleh proses tender.
Mengeliminasi proses tender adalah salah satu yang paling diunggulkan oleh Vendorpedia. Dengan dua fitur unggulan, yakni, layar visualisasi dan real time quotation, Vendorpedia yang baru saja dikenalkan di penghujung bulan Maret kemarin tetap optimis bisa menjadi salah satu pilihan utama masyarakat dalam mencari vendor untuk beberapa macam produk, seperti fashion, suvenir, printing, makanan, dan lainnya.
Saat ini Vendorpedia kembangkan oleh sebuah tim kecil yang terdiri dari Lukni Burhanuddin Ahmas, Aditia Mahdar, Wati Pritia Ningsih, dan Muhammad Rofi. Tim yang berlatar belakang orang-orang di bidang produksi dan IT tersebut saat ini masih terus mengembangkan dan menyempurnakan layanan Vendorpedia yang sekarang masih dalam tahap beta.
Dari penjelasan tim Vendorpedia, fitur layar visualisasi dan realtime quotation menjadi andalan Vendorpedia untuk menggaet pelanggan. Fitur layar visualisasi dari Vendorpedia ini dirancang untuk mampu berperan sebagai media untuk memvisualisasikan produk custom, sehingga para pengguna tidak harus repot mendesain sendiri.
“Fitur ini berfungsi sebagai media untuk memvisualisasikan produk custom, sebagai contoh bila sebuah organisasi membutuhkan produksi kaos untuk anggotanya, mereka tidak perlu repot membuatnya melalui software design bila tidak memiliki keahlian menggunakannya,” terang pihak Vendorpedia.
Fitur yang diungulkan selanjutnya adalah real time quotation, fitur ini memungkinkan pengguna bisa menerima surat penawaran langsung dari vendor, sehingga pengguna tinggal mengunduh tanpa harus menunggu vendor membuat penawaran secara manual.
Dengan fitur dan kemudahan yang ditawarkan Vendorpedia optimis bisa diterima masyarkat, baik itu organisasi atau perorangan yang sedang membutuhkan produk dari vendor.
“Karena kami memberikan 3 nilai yang diberikan vendorpedia. Yakni simple, less for more dan convenient,” tegas Rofi.
Belum banyak marketplace yang menyasar segmen sejenis, tapi Vendorpedia akan mendapat tantangan kuat dari layanan e-commerce B2B yang lebih established, seperti MBiz, Bizzy, atau Bhinneka.
Sejauh ini Vendorpedia telah memiliki 18 vendor yang bermitra dengan mereka dan bahkan akan bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Dengan jalinan kerja sama dengan berbagai macam vendor tersebut, Rofi kembali menegaskan bahwa pihaknya ingin fokus untuk bisa memenuhi kebutuhan perusahaan dan komunitas dengan cara yang lebih efisien dengan listing vendor yang terpercaya di bidangnya.