Dua mantan petinggi grup media Viva, Karaniya Dharmasaputra dan Ady F. Pangerang, menghadirkan portal investasi Bareksa yang diharapkan bisa menjadi Bloomberg-nya Indonesia dalam memberikan informasi instrumen keuangan terlengkap. Bareksa sudah bisa diakses (dalam bentuk soft launch), baik melalui desktop maupun mobile web. Tersedia paket berlangganan secara premium untuk memperoleh informasi paripurna.
Menurut co-founder dan Presiden Direktur Bareksa Karaniya dalam rilis persnya, Bareksa berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti pohon. Dia mengatakan, “Bareksa kami rancang untuk menjadi portal investasi terintegrasi yang pertama dan independen di Indonesia.Kami ingin menjadikan Bareksa ibarat ‘Bloomberg-plus’ made in Indonesia. ‘Plus’ di sini berarti plus platform transaksi untuk produk keuangan.”
Secara umum Bareksa menyediakan berita keuangan terbaru data instrumen finansial komprehensif, meliputi informasi saham, reksadana, dan obligasi. Bareksa juga menyediakan alat analisis untuk membantu investor dan calon investor mengambil keputusan. Yang terakhir, Bareksa juga memposisikan diri menjadi platform berinvestasi secara online, baik melalui komputer maupun perangkat bergerak. Untuk permulaan, Bareksa akan meluncurkan fasilitas layanan jual beli reksadana.
Permasalahan yang dibidik Bareksa di Indonesia adalah rendahnya tingkat penetrasi investasi dan literasi investasi. Disebutkan bahwa total dana kelolaan (Asset Under Management) untuk instrumen investasi di Indonesia tahun 2013 hanya mencapai Rp 192,5 triliun atau 2% dari PDB. Angka tersebut dirasa sangat kecil, mengingat di negara tetangga minimal angkanya mendekati 20% dari PDB. Jumlah investor reksadana menurut OJK juga baru mencapai 162 ribu orang atau 0,07% dari populasi.
“Untuk menjawab tantangan itula Bareksa didirikan. Kami ingin turut serta mengatasi masalah literasi finansial dan asimetri informasi yang menyulitkan kalangan publik-investor saat ini dengan memanfaatka teknologi Internet,” ungkap Karaniya.
Model bisnis unggulan Bareksa adalah skema berlangganan data secara premium. Tersedia dua paket data, Platinum dan Gold, yang memberikan informasi dan alat komprehensif bagi investor dan calon investor. Paket paling murah ditawarkan Rp 6,5 juta per bulan dan tersedia dalam skema per bulan, per triwulan, per semester, maupun per tahun. Mahal atau tidak tentu saja tergantung pada seberapa berguna investasi di hal-hal ini untuk menunjang keputusan finansial.
Berdasarkan pengaksesan yang kami lakukan, Bareksa sejauh ini jauh lebih nyaman diakses melalui perangkat mobile ketimbang versi desktop-nya, terutama dengan gambar-gambar dengan resolusi rendah dan banyaknya ruang kosong (white space) yang ditampilkan.
“Akhir Maret ini kami akan melakukan first testing dan demo pada perusahaan-perusahaan Manajer Investasi yang tertarik menjalin kemitraan,” ujar Karaniya tentang langkah Bareksa berikutnya.
Karaniya adalah pendiri grup media Viva dan pernah menjabat sebagai CEO-nya, sementara Ady F. Pangerang yang menjabat Komisaris Utama Bareksa pernah bekerja bersama Karaniya sebagai Direktur Teknologi Informasi Viva.